28 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Empat Girder Jatuh, Tol Paspro Rubuh

Foto: Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo/JPG
Girder Flyover Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo yang ada di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, yang ambruk, Minggu (29/10) siang. Kejadian mengakibatkan 1 pekerja tewas dan 2 luka-luka.

GRATI, SUMUTPOS.CO – Pengerjaan proyek flyover tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) di Dusun Genu’an, Desa Sumberdawesari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, kemarin (29/10), memakan korban. Seorang mekanik PT Waskita Karya bernama Heri Sunandar (47), warga Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, tewas tertimpa girder (balok baja, Red) di antara dua penyangga.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo (Grup Sumut Pos), kemarin para pekerja akan memasang girder keempat pada proyek yang menjadi satu paket dengan pekerjaan tol Paspro tersebut. Tiga girder lainnya sudah terpasang sehari sebelumnya, yakni Sabtu (28/10).

Rencananya, girder keempat hingga keenam akan dilakukan kemarin juga. Tapi baru dipasang sekitar pukul 09.00. Sebanyak 17 pekerja berada di lokasi untuk mengerjakan proyek tersebut. Untuk memasang girder keempat, dua unit crane yang masing-masing kapasitasnya 250 ton dan 150 ton disiapkan.

Setengah jam kemudian, dua crane tersebut mengangkat girder seberat 100 ton. “Saat instalasi girder keempat, kemungkinan crane-nya tergoyang hingga girder-nya terjatuh mengenai tiga girder yang telah terpasang. Akibatnya, seluruh girder patah dan ambruk,” ujar Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo.

Tentu saja, runtuhnya empat girder tersebut membuat para pekerja panik. Apalagi, mereka mengetahui jika ada pekerja yang tertimpa girder tersebut. Polsek Grati yang mendapat informasi ambruknya girder, langsung menuju lokasi. Saat itu, ratusan warga juga sudah terlihat menyemut di lokasi kejadian.

Polisi langsung mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan memasang police line. “Kami langsung memasang police line di sekeliling lokasi. Agar semua pihak yang tidak berkepentingan, tidak mendekat. Karena lokasi masih berbahaya bagi mereka,” tegasnya.

Setelah itu, tim identifikasi Polres Pasuruan Kota diterjunkan. Selain melakukan pemeriksaan TKP, mereka juga melakukan identifikasi terhadap keberadaan korban. Hasilnya, ada tiga korban yang berhasil diidentifikasi. Satu di antaranya dinyatakan tewas, yakni Heri Sunandar (43).

Sumber koran ini menuturkan, saat itu Heri berusaha menyelamatkan diri begitu mengetahui ada girder yang patah. Namun, usahanya gagal. Ia tewas setelah tubuhnya tertimpa girder.

Tak hanya korban tewas, ada dua korban lainnya yang menderita luka-luka. Yakni Sugiono (47), warga Probolinggo yang merupakan sopir pikap PT Waskita Karya yang mengalami patah kaki kanan; serta Nurdin (35), warga Sumatera Selatan, tukang las dari PT Pancang Sakti, yang mengalami luka di punggung.

Proses evakuasi seluruh korban memakan waktu cukup lama. Untuk korban Heri dan Sugiono, petugas menggunakan crane untuk mengangkat girder yang menimpa mereka. Nyawa Sugiono lebih beruntung. Karena saat itu ia berada di dalam pikap. Baik Heri maupun Sugiono kemudian dibawa ke RSUD Soedarsono, Kota Pasuruan. Belakangan, Sugiono dirujuk ke RSUD Bangil. Sementara itu, Nurdin yang mengalami patah tulang punggung, kabarnya dilarikan ke RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.

Foto: Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo/JPG
Girder Flyover Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo yang ada di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, yang ambruk, Minggu (29/10) siang. Kejadian mengakibatkan 1 pekerja tewas dan 2 luka-luka.

GRATI, SUMUTPOS.CO – Pengerjaan proyek flyover tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) di Dusun Genu’an, Desa Sumberdawesari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, kemarin (29/10), memakan korban. Seorang mekanik PT Waskita Karya bernama Heri Sunandar (47), warga Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, tewas tertimpa girder (balok baja, Red) di antara dua penyangga.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo (Grup Sumut Pos), kemarin para pekerja akan memasang girder keempat pada proyek yang menjadi satu paket dengan pekerjaan tol Paspro tersebut. Tiga girder lainnya sudah terpasang sehari sebelumnya, yakni Sabtu (28/10).

Rencananya, girder keempat hingga keenam akan dilakukan kemarin juga. Tapi baru dipasang sekitar pukul 09.00. Sebanyak 17 pekerja berada di lokasi untuk mengerjakan proyek tersebut. Untuk memasang girder keempat, dua unit crane yang masing-masing kapasitasnya 250 ton dan 150 ton disiapkan.

Setengah jam kemudian, dua crane tersebut mengangkat girder seberat 100 ton. “Saat instalasi girder keempat, kemungkinan crane-nya tergoyang hingga girder-nya terjatuh mengenai tiga girder yang telah terpasang. Akibatnya, seluruh girder patah dan ambruk,” ujar Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo.

Tentu saja, runtuhnya empat girder tersebut membuat para pekerja panik. Apalagi, mereka mengetahui jika ada pekerja yang tertimpa girder tersebut. Polsek Grati yang mendapat informasi ambruknya girder, langsung menuju lokasi. Saat itu, ratusan warga juga sudah terlihat menyemut di lokasi kejadian.

Polisi langsung mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan memasang police line. “Kami langsung memasang police line di sekeliling lokasi. Agar semua pihak yang tidak berkepentingan, tidak mendekat. Karena lokasi masih berbahaya bagi mereka,” tegasnya.

Setelah itu, tim identifikasi Polres Pasuruan Kota diterjunkan. Selain melakukan pemeriksaan TKP, mereka juga melakukan identifikasi terhadap keberadaan korban. Hasilnya, ada tiga korban yang berhasil diidentifikasi. Satu di antaranya dinyatakan tewas, yakni Heri Sunandar (43).

Sumber koran ini menuturkan, saat itu Heri berusaha menyelamatkan diri begitu mengetahui ada girder yang patah. Namun, usahanya gagal. Ia tewas setelah tubuhnya tertimpa girder.

Tak hanya korban tewas, ada dua korban lainnya yang menderita luka-luka. Yakni Sugiono (47), warga Probolinggo yang merupakan sopir pikap PT Waskita Karya yang mengalami patah kaki kanan; serta Nurdin (35), warga Sumatera Selatan, tukang las dari PT Pancang Sakti, yang mengalami luka di punggung.

Proses evakuasi seluruh korban memakan waktu cukup lama. Untuk korban Heri dan Sugiono, petugas menggunakan crane untuk mengangkat girder yang menimpa mereka. Nyawa Sugiono lebih beruntung. Karena saat itu ia berada di dalam pikap. Baik Heri maupun Sugiono kemudian dibawa ke RSUD Soedarsono, Kota Pasuruan. Belakangan, Sugiono dirujuk ke RSUD Bangil. Sementara itu, Nurdin yang mengalami patah tulang punggung, kabarnya dilarikan ke RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/