INGGRIS, SUMUTPOS.CO – Bosan dengan gambar kartu ucapan Natal yang begitu-begitu saja? Kartu yang dikeluarkan badan amal Medecins du Monde Inggris ini bisa jadi alternatif. Pasalnya, kartu-kartu tersebut menunjukkan suasana tradisional peristiwa kelahiran Yesus, yang terganggu oleh perang modern di Timur Tengah.
Salah satu dari empat rancangan, menunjukkan Tiga Orang Majus tengah menunjuk ke langit saat sebuah drone atau pesawat tanpa awak terbang di atas.
Badan amal itu menjual kartu-kartu tersebut untuk mengumpulkan dana bagi proyek-proyek pelayanan kesehatan di kawasan Timur Tengah.
Para pengguna media sosial berbagi gambar-gambar itu dengan tanda pagar #realityxmas.
“Kami telah meluncurkan kampanye ini di minggu pertama Adven untuk menyinari realitas kehidupan di Timur Tengah saat Natal,” kata Direktur Eksekutif Medecins du Monde Inggris, Leigh Daynes.
“Kami ingin membangkitkan debat publik yang luas tentang pengaruh konflik terhadap orang-orang biasa, saat kita memikirkan orang yang dicintai, kedamaian, dan persahabatan.”
Gambar lainnya memperlihatkan Maria yang tengah mengandung bayi Yesus, bersama Yusuf, yang nampak seperti mencari sebuah tempat tinggal di antara reruntuhan bangunan yang terkena bom.
Gagasan ini muncul dari agen periklanan McCann London, yang merancang kartu-kartu itu secara pro bono atau sukarela.
Mereka mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mencetak ulang setelah berhasil menjual seperempat dari 400 paket dalam waktu 24 jam.
Badan amal Medecins du Monde (Doctors of the World, Dokter Dunia) didirikan di Prancis pada tahun 1980 dan saat ini memiliki 15 kantor di seluruh dunia, termasuk dua cabang di Timur Tengah yaitu Yordania dan Lebanon.
Organisasi itu bekerja dengan para tenaga medis, bidan-bidan dan psikolog di Suriah, Irak, Lebanon serta Turki.
Daynes mengatakan gambar-gambar pastoral yang penuh kedamaian yang tertuang dalam kartu-kartu Natal sungguh berbeda dengan krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Timur Tengah saat ini.
“Skala kehancuran di Suriah sulit untuk dipahami. Sistem kesehatan di negara itu telah hancur,” kata Daynes.
Konflik di Suriah dalam waktu lebih dari lima telah menyebabkan lebih dari seperempat juta orang tewas. Di daerah-daerah pertempuran sengit, banyak rumah sakit dan pusat kesehatan ditutup atau hanya sebagian saja yang masih beroperasi. (bbc)