25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Rumah Ketua DPRD Labuhan Batu Digerebek

MEDAN-Polda Sumut dan Polres Labuhan Batu menggerebek rumah pribadi milik Ketua DPRD Kabupaten Labuhan Batu, Ellya Rossa Siregar di Jalan H Iwan Maksum di Desa Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhan Batu,  Rabu (30/3) sekitar pukul 15.00 WIB, karena diduga dimanfaatkan sebagai sarang judi togel.

Dalam penggerebekan polisi berhasil meringkus enam tersangka yang sedang bermain judi. Keenamnya masing-masing Kamaluddin alias Kamal (28), warga Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Padang Pasir, Labuhan Batu, Cecep Hadinata Siregar (24), warga Jalan Juang 45, Kelurahan Ujung Bandar, Rantau Selatan, Labuhan Batu, Irianto alias Anto (28), warga Jalan K.L Yos Sudarso, Medan Glugur.

Eka Tadar Septiawan Dinata alias Kutek (25), warga Dusun Bandar Rejo, Kelurahan Tebing, Lingga Hara, Labuhan Batu, Rizal Affandi Siregar (29), warga Jalan Siringo-ringo, Kelurahan Sirandoro, Rantau Utara, Labuhan Batu dan Dedi Arfandi Siregar (24), warga Labuhan Batu.

”Dari para tersangka polisi berhasil menyita uang tunai Rp3.180.000, empat puluh lembar kertas folio berisi catatan rekap tebakan togel periode 29 Maret, 66 lembar kertas folio tebakan togel 28 Maret, 33 lembar kertas tebakan 28 Maret, 820 lembar kertas tebakan 27 Maret, empat telepon genggam dan empat kalkulator,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hery Subiansauri.

Dijelaskan Heri, keenam tersangka merupakan para pekerja, sementara bandarnya RS masih diburon, anak pemilik rumah, karena melarikan diri saat dilakukan penggerebekan.

Menurut Heri, dari hasil penyelidikan sementara, diketahui omset setiap putaran pada siang hari mencapai Rp70 juta dan malam Rp30 juta. “Salah seorang tersangka mengaku telah enam bulan togel tersebut beroperasi. Soal rumah yang dijadikan markas dan diduga milik Ketua DPRD setempat, tersangka juga membenarkannya,” ucap Heri.
Beberapa waktu lalu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Wisjnu Amat Sastro SH telah menegaskan tidak akan memberikan tempat untuk praktik perjudian.

“Kita akan memerangi judi dan tidak ada tempat untuk judi. Kapolda juga pernah menyatakan, jika di satu wilayah hukum terdapat praktik perjudian, maka empat perwira di Polres tersebut akan dicopot. Keempat perwira tersebut yakni Kapolres, Kasat Reskrim, Kasat Intel dan Kapolsek setempat,” beber Heri.

Sementara itu, Ellya Rosa Siregar saat dihubungi POSMETRO MEDAN (grup Sumut Pos) terkait aksi penggrebekan pihak kepolisian Poldasu dikediaman pribadinya, karena dijadikan tempat perjudian mengaku tidak mengetahuinya sama sekali. “Mana ada rumah pribadi saya digerebek polisi. Apalagi dijadikan tempat perjudian,” ujar Ellya kemarin malam.

“Rumah itu sudah setahun empat bulan kami tinggali. Itu pun karena kami mendiami rumah dinas saat ini,”katanya lagi.

Ditambahkannya, kalau rumah pribadinya itu dijaga tiga orang kenalannya. “Tiga orang anggota kami suruh menjaga rumah itu. Nggak tahulah kalau mereka membawa teman-temannya,”cetusnya.
Namun, ketika ditanya lagi terkait seorang anaknya juga terlibat, Ellya Rosa mengaku kalau anaknya tidak ada yang ditangkap. “Anakku ada empat, tiga sudah menikah dan di luar kota semua. Tinggal seorang lagi yang belum menikah,”bebernya.

Ketika disinggung soal apakah dia ada dipanggil Poldasu, Ellya lagi-lagi mengakui, kalau sampai kemarin malam belum ada menerima panggilan polisi. “Belum ada, dan saya tidak tahu ada penggerebekan di rumah kami,”tegasnya. (adl/mag-8/han/smg)

MEDAN-Polda Sumut dan Polres Labuhan Batu menggerebek rumah pribadi milik Ketua DPRD Kabupaten Labuhan Batu, Ellya Rossa Siregar di Jalan H Iwan Maksum di Desa Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhan Batu,  Rabu (30/3) sekitar pukul 15.00 WIB, karena diduga dimanfaatkan sebagai sarang judi togel.

Dalam penggerebekan polisi berhasil meringkus enam tersangka yang sedang bermain judi. Keenamnya masing-masing Kamaluddin alias Kamal (28), warga Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Padang Pasir, Labuhan Batu, Cecep Hadinata Siregar (24), warga Jalan Juang 45, Kelurahan Ujung Bandar, Rantau Selatan, Labuhan Batu, Irianto alias Anto (28), warga Jalan K.L Yos Sudarso, Medan Glugur.

Eka Tadar Septiawan Dinata alias Kutek (25), warga Dusun Bandar Rejo, Kelurahan Tebing, Lingga Hara, Labuhan Batu, Rizal Affandi Siregar (29), warga Jalan Siringo-ringo, Kelurahan Sirandoro, Rantau Utara, Labuhan Batu dan Dedi Arfandi Siregar (24), warga Labuhan Batu.

”Dari para tersangka polisi berhasil menyita uang tunai Rp3.180.000, empat puluh lembar kertas folio berisi catatan rekap tebakan togel periode 29 Maret, 66 lembar kertas folio tebakan togel 28 Maret, 33 lembar kertas tebakan 28 Maret, 820 lembar kertas tebakan 27 Maret, empat telepon genggam dan empat kalkulator,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hery Subiansauri.

Dijelaskan Heri, keenam tersangka merupakan para pekerja, sementara bandarnya RS masih diburon, anak pemilik rumah, karena melarikan diri saat dilakukan penggerebekan.

Menurut Heri, dari hasil penyelidikan sementara, diketahui omset setiap putaran pada siang hari mencapai Rp70 juta dan malam Rp30 juta. “Salah seorang tersangka mengaku telah enam bulan togel tersebut beroperasi. Soal rumah yang dijadikan markas dan diduga milik Ketua DPRD setempat, tersangka juga membenarkannya,” ucap Heri.
Beberapa waktu lalu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Wisjnu Amat Sastro SH telah menegaskan tidak akan memberikan tempat untuk praktik perjudian.

“Kita akan memerangi judi dan tidak ada tempat untuk judi. Kapolda juga pernah menyatakan, jika di satu wilayah hukum terdapat praktik perjudian, maka empat perwira di Polres tersebut akan dicopot. Keempat perwira tersebut yakni Kapolres, Kasat Reskrim, Kasat Intel dan Kapolsek setempat,” beber Heri.

Sementara itu, Ellya Rosa Siregar saat dihubungi POSMETRO MEDAN (grup Sumut Pos) terkait aksi penggrebekan pihak kepolisian Poldasu dikediaman pribadinya, karena dijadikan tempat perjudian mengaku tidak mengetahuinya sama sekali. “Mana ada rumah pribadi saya digerebek polisi. Apalagi dijadikan tempat perjudian,” ujar Ellya kemarin malam.

“Rumah itu sudah setahun empat bulan kami tinggali. Itu pun karena kami mendiami rumah dinas saat ini,”katanya lagi.

Ditambahkannya, kalau rumah pribadinya itu dijaga tiga orang kenalannya. “Tiga orang anggota kami suruh menjaga rumah itu. Nggak tahulah kalau mereka membawa teman-temannya,”cetusnya.
Namun, ketika ditanya lagi terkait seorang anaknya juga terlibat, Ellya Rosa mengaku kalau anaknya tidak ada yang ditangkap. “Anakku ada empat, tiga sudah menikah dan di luar kota semua. Tinggal seorang lagi yang belum menikah,”bebernya.

Ketika disinggung soal apakah dia ada dipanggil Poldasu, Ellya lagi-lagi mengakui, kalau sampai kemarin malam belum ada menerima panggilan polisi. “Belum ada, dan saya tidak tahu ada penggerebekan di rumah kami,”tegasnya. (adl/mag-8/han/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/