28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sabu Malaysia Gagal Lewati Kualanamu

MEDAN-Belum sepekan Bandar Udara Internasional  Kualanamu beroperasi sudah mengukir sejarah dalam penggagalan peredaran narkoba terbesar pada tahun 2013. Petugas bandara berhasil mengamankan narkoba dengan jenis sabu-sabu seberat 10,3 Kilogram dari seorang penumpang yang baru tiba dari Malaysia, Selasa (30/7) pagi, pukul 07.45 WIB.

Pemudik saat tiba  Terminal Kedatangan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Selasa (30/7).//Andri Ginting/Sumut Pos
Pemudik saat tiba di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Selasa (30/7).//Andri Ginting/Sumut Pos

Menurut data yang dihimpun Sumut Pos, barang haram tersebut dibawa oleh seorang wanita berinsial W (41). Kurir ini membawa sabu-sabu tersebut dari Kualalumpur, Malaysia dengan menumpang maskapai Air Asia dengan nomor penerbangan AK 1350.

Saat itu, W dengan nomor Pasport A2649764, tiba di terminal kedatangan Internasional Bandara KNIA. Petugas bandara mencurigai gelagat pelaku. Namun, petugas belum mau menyergap. Petugas memilih membiarkan dulu barang-barang bawaan pelaku melewati mesin x-ray. Dan, begitu mesin itu berhasil mendeteksi barang bawaan W, petugas P2 Bea Cukai Bandara bernama D Panjaitan langsung meringkus kurir sabu itu.
“Sabu-sabunya diselipkan dalam sebuah kotak berisi barang-barang pribadi pelaku. Yang pasti setelah melewati x-ray, ketahuan dan kami amankan langsung,” ujar D Panjaitan.

Alhasil, wanita warga Jalan Baut Gang Bakti Linkungan II, kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan tersebut tidak berkutik dan pasrah atas barangan bawaanya. Dalam pemeriksaan petugas bandara, sabu tersebut disimpan dalam 14 bungkus. Kemudian dibungkus kembali ke dalam kardus berwarna cokelat serta ditutup secara rapat dengan menggunakan lakban.

Setelah dilakukan penyelidikan sementara, total keseluruhan sabu-sabu yang diamankan seberat 10,3 kilogram. Selanjutnya, petugas Bandara KNIA melakukan koordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.

“Dari hasil pemantaun X-ray dari dalam kardus terlihat warna yang mencurigakan dan disinyalir narkoba. Selanjutnya 2 kardus itu dibuka dan didapatkan 10,3 Kg sabu yang diselipkan di tiap sisinya yang dikemas rapi. Petugas langsung mengamankan pelaku dan menghubungi polisi,” ucap kepala Hanggar Bea Cukai Bandara Kualanamu, R Hutabarat.

Tercanggih di Indonesia

Seperti diketahui, sistem bagasi di Kualanamu merupakan yang terbaik dan tercanggih di Indonesia. Bahkan, sistem yang dikenal dengan sebutan Bagage Handling System (BHS) ini memiliki level yang sama dengan Kuala Lumpur International Airport. Yaitu level 3. Di sistem bagasi inilah diletakkan x-ray yang letakkan sebesar 360 derajat.

Air Duty Manager Bandara, Djamal menyatakan bahwa sabu seberat 10,3  kg tersebut ditemukan oleh sistem x-ray saat tiba di Kualanamu. Karena itu, ketika menemukan adanya barang haram tersebut, langsung diketahui dengan pasti ada barang tersebut. “Begitu masuk x-ray di kedatangan internasional, terlihat ada sesuatu yang tidak boleh masuk bandara. Karena itu, langsung kita tangkap,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk sistem bagasi, hanya keberangkatan yang menggunakan sistem BHS, tetapi kalau kedatangan hanya menggunakan sistem x-ray. “X-ray pada umumnya sama dalam melihat dan mengindentisifikasi barang. Hanya saja, kalau di BHS, sistemnya lebih canggih. Dengan kata lain, tidak bisa salah antara tas dan pemiliknya,” jelasnya.

Polisi masih mengembangkan kasus sabu senilai Rp10,3 miliar ini. Artinya, polisi masih mencari pemilik sabu dan tujuan penyebarannya di Sumut. “Iya ada kita amankan sabu dari Bandara Kualanamu,” sebut Direktur Dit Resnarkoba Poldasu, Kombes Pol. Toga H Panjaitan di Mapoldasu, kemarin sore.
Perwira melati tiga ini, enggan memberikan keterangan banyak atas penangkapan kurir sabu tersebut, pasalnya, masih dilakukan pengembangan kasus itu.”Anggota masih di lapangan, jadi biarkan dulu kita bekerja, besok (hari ini,Red) akan kita paparkan tangkapan ini, di bea cukai ya,” jelas Toga sembari berlalu masuk ke dalam ruang kerjanya.

Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso, mengatakan untuk mengantisipasi adanya ganggunan keamanan di bandara, pihaknya sudah menempatkan personel. Titik yang menjadi fokus terutama pada jalur menuju bandara, termasuk pengamanan di lokasi bandara.
“Kita sudah tempatkan personel, baik dari Polresta Deliserdang maupun dari Poldasu yang terdiri dari Brimob, Sabhara, dan juga Pam Obvit. Penempatan personel dari Poldasu tersebut adalah untuk memback up Polres Deliserdang yang keseluruhannya berjumlah 150 orang lebih,” terang Heru.
Heru mengakui, bahwa hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengalami kekeliruan di bandara. “Memang sesuai dengan analisis yang dilakukan masih banyak masyarakat yag bingung karena rambu-rambunya tidak jelas,,” sebutnya.

Karenanya, lanjut Heru, pihaknya sudah menyarankan kepada Dinas Perhubungan untuk membantu masyarakat dengan membuat rambu-rambu tersebut. “ Walaupun rambu-rambu itu  tidak dibuat permanen, yang penting bisa memudahkan masyarakat menuju bandara,” terangnya.

Untuk membantu masyarakat menuju bandara KNIA itu sendiri, lanjutnya, pihaknya sudah menempatkan anggota mulai dari pintu keluar tol Tanjungmorawa, Simpang Kayubesar, dan hingga ke bandara. “Kalau masalah kehilangan bagasi penumpang di bandara sementara ini adalah tanggung jawab Angkasa Pura  karena pengamanan yang dilakukan masih bersifat Pos Sub Sector setara dengan Pospol. Artinya otoritas keamanan di bandara adalah kewenangan pihak Angkasa Pura. Ke depannya kita akan  membangun Polres Bandara,” pungkasnya.
Sang Kurir hanya pendatang di Marelan.

Dari Marelan, W sang kurir sabu dari Malaysia ternyata bukan asli warga Jalan Baut Gang Bakti Lingkungan II Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan. Menurut beberapa warga sosok W diduga merupakan warga pendatang yang dulunya pernah bermukim di kawasan tersebut.
“Kami pernah mendengar namanya tapi dia (W) sudah lama tak lagi tinggal di kampung ini. Sekarang kami tak tahu dia berdomisili di mana,” tutur Yanto (43) warga Jalan Baut, Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan.

Warga menyebutkan, W dulunya menempati sebuah rumah tak jauh dari depan Gang Bakti, hanya saja dari wajahnya tidak kelihatan kalau dia merupakan kurir pemasok narkotika internasional.”Kami tidak begitu tahu apa kegiatan dia dulunya, karena dia jarang bergaul dengan warga di sini. Setelah itu ada sekitar lima tahun lalu dia tidak kelihatan lagi, kabarnya sudah pindah,” ujarnya.

Kepala Lingkungan II, Hasbi saat ditanyai mengaku masih akan melakukan pengecekan data warga lingkungannya yang ditangkap itu.”Saya kira tidak ada warga di sini bernama, Wardiah. Tapi nanti saya cek lagi di buku besar data warga, karena bisa jadi mungkin dulunya dia pernah tinggal di sini setelah itu pindah entah kemana,” kata Hasbi.

Meski sosok, W banyak yang tak mengenalinya. Namun pascapenangkapan wanita paruh baya itu sempat membuat heboh warga setempat dan Polmas di kelurahan tersebut. Ketua Polmas Kelurahan Tanah Enam Ratus, Herman mengaku kaget begitu mendengar adanya seorang warga di daerah itu tertangkap saat akan menyelundupkan sabu seberat 10,3 kg melalui bandara udara Kualanamu.

“Begitu saya menerima kabar adanya warga Jalan Baut Lingkungan II, saya langsung menghubungi Kepling setempat. Tapi sampai saat ini kita belum tahu pasti apa benar si W berdomisili di lingkungan itu,” kata Herman singkat. (gus/btr/ram/rul)

MEDAN-Belum sepekan Bandar Udara Internasional  Kualanamu beroperasi sudah mengukir sejarah dalam penggagalan peredaran narkoba terbesar pada tahun 2013. Petugas bandara berhasil mengamankan narkoba dengan jenis sabu-sabu seberat 10,3 Kilogram dari seorang penumpang yang baru tiba dari Malaysia, Selasa (30/7) pagi, pukul 07.45 WIB.

Pemudik saat tiba  Terminal Kedatangan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Selasa (30/7).//Andri Ginting/Sumut Pos
Pemudik saat tiba di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Selasa (30/7).//Andri Ginting/Sumut Pos

Menurut data yang dihimpun Sumut Pos, barang haram tersebut dibawa oleh seorang wanita berinsial W (41). Kurir ini membawa sabu-sabu tersebut dari Kualalumpur, Malaysia dengan menumpang maskapai Air Asia dengan nomor penerbangan AK 1350.

Saat itu, W dengan nomor Pasport A2649764, tiba di terminal kedatangan Internasional Bandara KNIA. Petugas bandara mencurigai gelagat pelaku. Namun, petugas belum mau menyergap. Petugas memilih membiarkan dulu barang-barang bawaan pelaku melewati mesin x-ray. Dan, begitu mesin itu berhasil mendeteksi barang bawaan W, petugas P2 Bea Cukai Bandara bernama D Panjaitan langsung meringkus kurir sabu itu.
“Sabu-sabunya diselipkan dalam sebuah kotak berisi barang-barang pribadi pelaku. Yang pasti setelah melewati x-ray, ketahuan dan kami amankan langsung,” ujar D Panjaitan.

Alhasil, wanita warga Jalan Baut Gang Bakti Linkungan II, kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan tersebut tidak berkutik dan pasrah atas barangan bawaanya. Dalam pemeriksaan petugas bandara, sabu tersebut disimpan dalam 14 bungkus. Kemudian dibungkus kembali ke dalam kardus berwarna cokelat serta ditutup secara rapat dengan menggunakan lakban.

Setelah dilakukan penyelidikan sementara, total keseluruhan sabu-sabu yang diamankan seberat 10,3 kilogram. Selanjutnya, petugas Bandara KNIA melakukan koordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.

“Dari hasil pemantaun X-ray dari dalam kardus terlihat warna yang mencurigakan dan disinyalir narkoba. Selanjutnya 2 kardus itu dibuka dan didapatkan 10,3 Kg sabu yang diselipkan di tiap sisinya yang dikemas rapi. Petugas langsung mengamankan pelaku dan menghubungi polisi,” ucap kepala Hanggar Bea Cukai Bandara Kualanamu, R Hutabarat.

Tercanggih di Indonesia

Seperti diketahui, sistem bagasi di Kualanamu merupakan yang terbaik dan tercanggih di Indonesia. Bahkan, sistem yang dikenal dengan sebutan Bagage Handling System (BHS) ini memiliki level yang sama dengan Kuala Lumpur International Airport. Yaitu level 3. Di sistem bagasi inilah diletakkan x-ray yang letakkan sebesar 360 derajat.

Air Duty Manager Bandara, Djamal menyatakan bahwa sabu seberat 10,3  kg tersebut ditemukan oleh sistem x-ray saat tiba di Kualanamu. Karena itu, ketika menemukan adanya barang haram tersebut, langsung diketahui dengan pasti ada barang tersebut. “Begitu masuk x-ray di kedatangan internasional, terlihat ada sesuatu yang tidak boleh masuk bandara. Karena itu, langsung kita tangkap,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk sistem bagasi, hanya keberangkatan yang menggunakan sistem BHS, tetapi kalau kedatangan hanya menggunakan sistem x-ray. “X-ray pada umumnya sama dalam melihat dan mengindentisifikasi barang. Hanya saja, kalau di BHS, sistemnya lebih canggih. Dengan kata lain, tidak bisa salah antara tas dan pemiliknya,” jelasnya.

Polisi masih mengembangkan kasus sabu senilai Rp10,3 miliar ini. Artinya, polisi masih mencari pemilik sabu dan tujuan penyebarannya di Sumut. “Iya ada kita amankan sabu dari Bandara Kualanamu,” sebut Direktur Dit Resnarkoba Poldasu, Kombes Pol. Toga H Panjaitan di Mapoldasu, kemarin sore.
Perwira melati tiga ini, enggan memberikan keterangan banyak atas penangkapan kurir sabu tersebut, pasalnya, masih dilakukan pengembangan kasus itu.”Anggota masih di lapangan, jadi biarkan dulu kita bekerja, besok (hari ini,Red) akan kita paparkan tangkapan ini, di bea cukai ya,” jelas Toga sembari berlalu masuk ke dalam ruang kerjanya.

Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso, mengatakan untuk mengantisipasi adanya ganggunan keamanan di bandara, pihaknya sudah menempatkan personel. Titik yang menjadi fokus terutama pada jalur menuju bandara, termasuk pengamanan di lokasi bandara.
“Kita sudah tempatkan personel, baik dari Polresta Deliserdang maupun dari Poldasu yang terdiri dari Brimob, Sabhara, dan juga Pam Obvit. Penempatan personel dari Poldasu tersebut adalah untuk memback up Polres Deliserdang yang keseluruhannya berjumlah 150 orang lebih,” terang Heru.
Heru mengakui, bahwa hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengalami kekeliruan di bandara. “Memang sesuai dengan analisis yang dilakukan masih banyak masyarakat yag bingung karena rambu-rambunya tidak jelas,,” sebutnya.

Karenanya, lanjut Heru, pihaknya sudah menyarankan kepada Dinas Perhubungan untuk membantu masyarakat dengan membuat rambu-rambu tersebut. “ Walaupun rambu-rambu itu  tidak dibuat permanen, yang penting bisa memudahkan masyarakat menuju bandara,” terangnya.

Untuk membantu masyarakat menuju bandara KNIA itu sendiri, lanjutnya, pihaknya sudah menempatkan anggota mulai dari pintu keluar tol Tanjungmorawa, Simpang Kayubesar, dan hingga ke bandara. “Kalau masalah kehilangan bagasi penumpang di bandara sementara ini adalah tanggung jawab Angkasa Pura  karena pengamanan yang dilakukan masih bersifat Pos Sub Sector setara dengan Pospol. Artinya otoritas keamanan di bandara adalah kewenangan pihak Angkasa Pura. Ke depannya kita akan  membangun Polres Bandara,” pungkasnya.
Sang Kurir hanya pendatang di Marelan.

Dari Marelan, W sang kurir sabu dari Malaysia ternyata bukan asli warga Jalan Baut Gang Bakti Lingkungan II Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan. Menurut beberapa warga sosok W diduga merupakan warga pendatang yang dulunya pernah bermukim di kawasan tersebut.
“Kami pernah mendengar namanya tapi dia (W) sudah lama tak lagi tinggal di kampung ini. Sekarang kami tak tahu dia berdomisili di mana,” tutur Yanto (43) warga Jalan Baut, Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan.

Warga menyebutkan, W dulunya menempati sebuah rumah tak jauh dari depan Gang Bakti, hanya saja dari wajahnya tidak kelihatan kalau dia merupakan kurir pemasok narkotika internasional.”Kami tidak begitu tahu apa kegiatan dia dulunya, karena dia jarang bergaul dengan warga di sini. Setelah itu ada sekitar lima tahun lalu dia tidak kelihatan lagi, kabarnya sudah pindah,” ujarnya.

Kepala Lingkungan II, Hasbi saat ditanyai mengaku masih akan melakukan pengecekan data warga lingkungannya yang ditangkap itu.”Saya kira tidak ada warga di sini bernama, Wardiah. Tapi nanti saya cek lagi di buku besar data warga, karena bisa jadi mungkin dulunya dia pernah tinggal di sini setelah itu pindah entah kemana,” kata Hasbi.

Meski sosok, W banyak yang tak mengenalinya. Namun pascapenangkapan wanita paruh baya itu sempat membuat heboh warga setempat dan Polmas di kelurahan tersebut. Ketua Polmas Kelurahan Tanah Enam Ratus, Herman mengaku kaget begitu mendengar adanya seorang warga di daerah itu tertangkap saat akan menyelundupkan sabu seberat 10,3 kg melalui bandara udara Kualanamu.

“Begitu saya menerima kabar adanya warga Jalan Baut Lingkungan II, saya langsung menghubungi Kepling setempat. Tapi sampai saat ini kita belum tahu pasti apa benar si W berdomisili di lingkungan itu,” kata Herman singkat. (gus/btr/ram/rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/