28.9 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Jokowi Minta Investor Hotel Bergerak

ANTUSIAS: Masyarakat antusias ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi taman wisata rohani Salib Kasih di Tarutung, Selasa (30/7).
istimewa

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) akan menjadikan industri pariwisata di Danau Toba sebagai pemicu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembangunan 28 destinasi pariwisata di kawasan ini diproyeksikan selesai tahun 2020. Untuk itu, investor hotel, resort, dan sebagainya diminta secepatnya bergerak membangun. Investor yang lambat akan segera diganti.

SETELAH sehari sebelumnya mengunjungi Humbang Hasundutan (Humbahas) dan Tapanuli Utara (Taput), Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan agenda kunjungan kerja ke destinasi wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Selasa (30/7) siang.

Jokowi didampingi sejumlah menterinya, sangat terpukau dengan pemandangan danau vulkanik terbesar di dunia itu. Ia mengatakan, wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape dan Geosite Sipinsur harus menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). “Kita menyelesaikan di sini (The Kaldera Toba Nomadic Escape) dulu, di Toba Samosir dengan 386 hektar. Lalu kita pindah ke Humbang Hasundutan (Geosite Sipinsur) dengan 533 hektar,” tutur Jokowi.

Jokowi memerintahkan pengembangan pembangunan pariwisata dilakukan secepatnya. Para investor

sarana dan prasarana, diminta segera ikut membangun. Seperti investor hotel mewah berbintang 5, resort, hingga padang golf.

“Nanti kalau hotel di sini, pasti dong sayur dan buah bisa masuk hotel. Lapangan kerja terbuka, barang kerajinan di sini banyak sekali seperti ulos, dan kriya (hand craft),” ungkap Jokowi kepada wartawan.

Mantan Wali Kota Solo itu mengungkapkan, Pemerintah Indonesia tengah menyelesaikan pembangunan di 28 destinasi wisata di kawasan Danau Toba. Termasuk infrastruktur dan seluruh fasilitas menunjang objek wisata. Pengerjaannya akan selesai pada tahun 2020 mendatang.

Ia menjelaskan, pembangunan tersebut tidak bisa dititikberatkan kepada Pemerintah Pusat saja. Melainkan ada kerjasama dan kordinasi dengan pemerintah daerah di kawasan Danau terbesar di Asia Tenggara itu. Dengan begitu, perencanaan pembangunan akan berjalan sesuai dengan target.

“Sekarang kerjanya memang harus seperti itu. Ini kerja berbarengan berintegrasi pusat, provinsi, daerah bagi-bagi. Tadi malam (kemarin,red) sudah kita bagi semua (tugas-tugasnya),” jelasnya.

Jokowi mengatakan, pihaknya merampungkan pembebasan lahan otorita seluas 386 hektar di kawasan Sibisa. Lahan itu bakal dikelola Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT). Objek wisata yang sudah rampung baru The Kaldera Toba Nomadic Escape. “Tadi perintah saya secepatnya dimulai.

Baik itu yang tanggung jawab pemerintah, infrastruktur jalan dan lain-lain. Kalau ini sudah mulai, investor nggak mau mulai, stop, ganti. Saya sudah mulai tegas-tegas. Kalau nggak, kapan mulai? Tempat yang sangat bagus begini gampang dicari investor,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, lahan tersebut akan dibangun juga sarana dan prasarana seperti hotel mewah berbintang 5, resort, hingga padang golf. Jokowi merencanakan pembangunan fasilitas mewah itu, diproyeksi bisa digunakan untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). “Wisatanya juga komplit, wisata air ada, air terjun ada, alam ada, religi ada. Komplit,” sebut Presiden terpilih di Pemilu 2019 itu.

Jokowi juga mengharapkan ke depannya dengan pembangunan fasilitas objek wisata kelas dunia itu, dapat dirasakan masyarakat sekitar untuk kesejahteraan.

Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono menambahkan, semua akses dari satu lokasi ke lokasi lain akan

disiapkan sesuai rencana. Untuk anggarannya pada 2020 mendatang bahkan sudah dialokasikan sebesar Rp2,4 triliun di kawasan Danau Toba. Porsinya diatur berdasarkan seberapa luas pekerjaan, tergantung banyaknya destinasi. Sehingga tidak dibagi menurut jumlah kabupaten.

“Yang paling besar (untuk saat ini), Tobasa dan Samosir. Karena ada banyak kegiatan seperti jalan lingkar, dermaga Tomok, Pangururan. Ada Desa Ulos, Waterbond City. Untuk Tano Ponggol, jembatannya sedang jalan (proses pembangunan). Tadinya 25 meter (lebar aliran air), sekarang mau dijadikan 80 meter. Supaya perahu bisa keliling (Danau Toba),” jelasnya, sambil menunjukkan bahan paparan rencana dan anggaran pembangunan oleh Kemen PU-PR.

Untuk Tobasa, termasuk Simalungun, ada pengembangan lokasi sekitar dermaga di Ajibata. Kemudian menjadikan Desa Sigapiton di bawah Toba Nomadic Escape di Sibisa, sebagai desa wisata. “Ini seperti Parapat, nanti Pantai Bebas kita mau buat seperti ini. Termasuk kawasan pedestiran akan kita perbaiki. Jadi semua ada programnya” pungkas Basuki.

Tinjau Lokasi Wisata Rohani Salib Kasih

Dalam kunjungan kerja kemarin(30/7), Presiden beserta rombongan didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, juga berkunjung ke lokasi wisata rohani Salib Kasih di Siatas Barita, Tarutung, Tapanuli Utara (Taput). Meskipun diselimut kabut tebal, namun antusias ribuan warga setempat tidak surut untuk bertemu langsung dengan orang nomor 1 di Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi melihat dan mendengarkan paparan dari Bupati Taput Nikson Nababan tentang keberadaan Salib Kasih. Lokasi seluas 72 hektare itu dikunjungi sekurangnya 2.000-an orang setiap bulannya. Mulai dari wisatawan lokal hingga nusantara.

Ditunjuk sebagai satu dari puluhan titik kunjungan di kawasan Danau Toba dan sekitarnya. Tempat bersejarah itu juga terdiri dari beberapa zona, di antaranya zona komersial, zona sejarah, zona rekreasi dan permainan, zona ibadah, dan zona taman margasatwa. Seluruhnya disiapkan untuk menampung wisatawan yang ingin memilih zona tertentu. Termasuk penjualan cenderamata sebagai buah tangan khas daerah itu.

Jokowi bersama Ibu Negara Iriani Joko Widodo juga sempat melihat pameran kecil ulos dan pernak-pernik yang biasa disajikan pengelola tempat wisata di pintu masuk menuju bangunan Salib Kasih di bagian atas bukit, tidak jauh dari lokasi kunjungan Presiden.

Sementara di bagian halaman zona rekreasi dan permainan serta panggung seni di depan pintu masuk, ribuan warga dari segala usia ikut memadati lokasi tersebut. Jokowi pun menyapa warga yang sedikit berdesakan ingin melihat Presiden dari dekat.

Usai melihat lokasi wisata rohani Salib Kasih, Jokowi pun beranjak menuju lokasi kunjungan berikutnya ke Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kabupaten Tobasa. Namun perjalannya menuju pintu keluar dihambat ribuan warga yang ingin menemui Presiden sekaligus mengambil kesempatan bersalam hingga berswafoto.

Kerumunan warga yang telah hadir sejak pagi sekitar pukul 07.30 WIB, mengelilingi Jokowi bersama Gubernur Sumut untuk mengabadikan gambar kunjungan Presiden, yang untuk pertama kali datang ke tempat tersebut.

Terintegrasi

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengakui, perintah Presiden kepada pemerintah provinsi adalah bagaimana untuk penyediaan lahan. Namun prinsipnya adalah dari bawah ke atas, atau melibatkan masyarakat. “Ini ‘kan tanah hutan lindung yang harus dilegalkan. Boleh dia menggunakan hutan lindung, tetapi tidak boleh merusak kondisi hutan itu,” kata Edy.

Terkait koordinasi pembangunan yang terintegritas antar kabupaten se-kawasan Danau Toba, Edy menyebutkan setiap daerah punya perbedaan, namun tetap satu tujuan wisata. Dengan demikian katanya, akan banyak pilihan wisatawan. “Inilah namanya terintegrasi. Baik dari pertama datang dari Silangit (bandara), ada juga yang turun di Sibisa. Ataupun nanti yang turun dari Kualanamu (bandara) menuju ke mari. Melintasi Deliserdang, Tebingtinggi, Siantar baru masuk ke mari,” jelasnya.

Perjalanan dari bandara ke lokasi wisata, lanjut Gubernur, juga akan dibuat pengantar sebelum sampai ke destinasi. Untuk itu pula pihaknya akan mempersiapkan pembangunan pariwisata dengan prinsip terkoordinasi.

Edy juga mengapresiasi perhatian Presiden dan Pemerintah Pusat kepada kawasan Danau Toba dan sekitarnya, sebagai tujuan wisata andalan di Sumut, bahkan Nusantara. “Ada puluhan lokasi wisata seperti ini di 7 kabupaten se-kawasan Danau Toba. Yang nanti akan dikembangkan. Kita berharap turis lokal maupun internasional akan datang ke tempat ini,” ujar Gubernur.

Turut hadir Menko Maritum Luhut Panjaitan, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sementara dari Sumut, ikut mendampingi Ketua TP-PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi, Bupati Taput Nikson Nababan, Kadis Pariwisata Sumut Hidayati, Kepala Kesbangpol Sumut Anthony Siahaan serta pejabat lainnya. (gus/prn)

ANTUSIAS: Masyarakat antusias ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi taman wisata rohani Salib Kasih di Tarutung, Selasa (30/7).
istimewa

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) akan menjadikan industri pariwisata di Danau Toba sebagai pemicu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembangunan 28 destinasi pariwisata di kawasan ini diproyeksikan selesai tahun 2020. Untuk itu, investor hotel, resort, dan sebagainya diminta secepatnya bergerak membangun. Investor yang lambat akan segera diganti.

SETELAH sehari sebelumnya mengunjungi Humbang Hasundutan (Humbahas) dan Tapanuli Utara (Taput), Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan agenda kunjungan kerja ke destinasi wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Selasa (30/7) siang.

Jokowi didampingi sejumlah menterinya, sangat terpukau dengan pemandangan danau vulkanik terbesar di dunia itu. Ia mengatakan, wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape dan Geosite Sipinsur harus menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). “Kita menyelesaikan di sini (The Kaldera Toba Nomadic Escape) dulu, di Toba Samosir dengan 386 hektar. Lalu kita pindah ke Humbang Hasundutan (Geosite Sipinsur) dengan 533 hektar,” tutur Jokowi.

Jokowi memerintahkan pengembangan pembangunan pariwisata dilakukan secepatnya. Para investor

sarana dan prasarana, diminta segera ikut membangun. Seperti investor hotel mewah berbintang 5, resort, hingga padang golf.

“Nanti kalau hotel di sini, pasti dong sayur dan buah bisa masuk hotel. Lapangan kerja terbuka, barang kerajinan di sini banyak sekali seperti ulos, dan kriya (hand craft),” ungkap Jokowi kepada wartawan.

Mantan Wali Kota Solo itu mengungkapkan, Pemerintah Indonesia tengah menyelesaikan pembangunan di 28 destinasi wisata di kawasan Danau Toba. Termasuk infrastruktur dan seluruh fasilitas menunjang objek wisata. Pengerjaannya akan selesai pada tahun 2020 mendatang.

Ia menjelaskan, pembangunan tersebut tidak bisa dititikberatkan kepada Pemerintah Pusat saja. Melainkan ada kerjasama dan kordinasi dengan pemerintah daerah di kawasan Danau terbesar di Asia Tenggara itu. Dengan begitu, perencanaan pembangunan akan berjalan sesuai dengan target.

“Sekarang kerjanya memang harus seperti itu. Ini kerja berbarengan berintegrasi pusat, provinsi, daerah bagi-bagi. Tadi malam (kemarin,red) sudah kita bagi semua (tugas-tugasnya),” jelasnya.

Jokowi mengatakan, pihaknya merampungkan pembebasan lahan otorita seluas 386 hektar di kawasan Sibisa. Lahan itu bakal dikelola Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT). Objek wisata yang sudah rampung baru The Kaldera Toba Nomadic Escape. “Tadi perintah saya secepatnya dimulai.

Baik itu yang tanggung jawab pemerintah, infrastruktur jalan dan lain-lain. Kalau ini sudah mulai, investor nggak mau mulai, stop, ganti. Saya sudah mulai tegas-tegas. Kalau nggak, kapan mulai? Tempat yang sangat bagus begini gampang dicari investor,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, lahan tersebut akan dibangun juga sarana dan prasarana seperti hotel mewah berbintang 5, resort, hingga padang golf. Jokowi merencanakan pembangunan fasilitas mewah itu, diproyeksi bisa digunakan untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). “Wisatanya juga komplit, wisata air ada, air terjun ada, alam ada, religi ada. Komplit,” sebut Presiden terpilih di Pemilu 2019 itu.

Jokowi juga mengharapkan ke depannya dengan pembangunan fasilitas objek wisata kelas dunia itu, dapat dirasakan masyarakat sekitar untuk kesejahteraan.

Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono menambahkan, semua akses dari satu lokasi ke lokasi lain akan

disiapkan sesuai rencana. Untuk anggarannya pada 2020 mendatang bahkan sudah dialokasikan sebesar Rp2,4 triliun di kawasan Danau Toba. Porsinya diatur berdasarkan seberapa luas pekerjaan, tergantung banyaknya destinasi. Sehingga tidak dibagi menurut jumlah kabupaten.

“Yang paling besar (untuk saat ini), Tobasa dan Samosir. Karena ada banyak kegiatan seperti jalan lingkar, dermaga Tomok, Pangururan. Ada Desa Ulos, Waterbond City. Untuk Tano Ponggol, jembatannya sedang jalan (proses pembangunan). Tadinya 25 meter (lebar aliran air), sekarang mau dijadikan 80 meter. Supaya perahu bisa keliling (Danau Toba),” jelasnya, sambil menunjukkan bahan paparan rencana dan anggaran pembangunan oleh Kemen PU-PR.

Untuk Tobasa, termasuk Simalungun, ada pengembangan lokasi sekitar dermaga di Ajibata. Kemudian menjadikan Desa Sigapiton di bawah Toba Nomadic Escape di Sibisa, sebagai desa wisata. “Ini seperti Parapat, nanti Pantai Bebas kita mau buat seperti ini. Termasuk kawasan pedestiran akan kita perbaiki. Jadi semua ada programnya” pungkas Basuki.

Tinjau Lokasi Wisata Rohani Salib Kasih

Dalam kunjungan kerja kemarin(30/7), Presiden beserta rombongan didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, juga berkunjung ke lokasi wisata rohani Salib Kasih di Siatas Barita, Tarutung, Tapanuli Utara (Taput). Meskipun diselimut kabut tebal, namun antusias ribuan warga setempat tidak surut untuk bertemu langsung dengan orang nomor 1 di Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi melihat dan mendengarkan paparan dari Bupati Taput Nikson Nababan tentang keberadaan Salib Kasih. Lokasi seluas 72 hektare itu dikunjungi sekurangnya 2.000-an orang setiap bulannya. Mulai dari wisatawan lokal hingga nusantara.

Ditunjuk sebagai satu dari puluhan titik kunjungan di kawasan Danau Toba dan sekitarnya. Tempat bersejarah itu juga terdiri dari beberapa zona, di antaranya zona komersial, zona sejarah, zona rekreasi dan permainan, zona ibadah, dan zona taman margasatwa. Seluruhnya disiapkan untuk menampung wisatawan yang ingin memilih zona tertentu. Termasuk penjualan cenderamata sebagai buah tangan khas daerah itu.

Jokowi bersama Ibu Negara Iriani Joko Widodo juga sempat melihat pameran kecil ulos dan pernak-pernik yang biasa disajikan pengelola tempat wisata di pintu masuk menuju bangunan Salib Kasih di bagian atas bukit, tidak jauh dari lokasi kunjungan Presiden.

Sementara di bagian halaman zona rekreasi dan permainan serta panggung seni di depan pintu masuk, ribuan warga dari segala usia ikut memadati lokasi tersebut. Jokowi pun menyapa warga yang sedikit berdesakan ingin melihat Presiden dari dekat.

Usai melihat lokasi wisata rohani Salib Kasih, Jokowi pun beranjak menuju lokasi kunjungan berikutnya ke Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kabupaten Tobasa. Namun perjalannya menuju pintu keluar dihambat ribuan warga yang ingin menemui Presiden sekaligus mengambil kesempatan bersalam hingga berswafoto.

Kerumunan warga yang telah hadir sejak pagi sekitar pukul 07.30 WIB, mengelilingi Jokowi bersama Gubernur Sumut untuk mengabadikan gambar kunjungan Presiden, yang untuk pertama kali datang ke tempat tersebut.

Terintegrasi

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengakui, perintah Presiden kepada pemerintah provinsi adalah bagaimana untuk penyediaan lahan. Namun prinsipnya adalah dari bawah ke atas, atau melibatkan masyarakat. “Ini ‘kan tanah hutan lindung yang harus dilegalkan. Boleh dia menggunakan hutan lindung, tetapi tidak boleh merusak kondisi hutan itu,” kata Edy.

Terkait koordinasi pembangunan yang terintegritas antar kabupaten se-kawasan Danau Toba, Edy menyebutkan setiap daerah punya perbedaan, namun tetap satu tujuan wisata. Dengan demikian katanya, akan banyak pilihan wisatawan. “Inilah namanya terintegrasi. Baik dari pertama datang dari Silangit (bandara), ada juga yang turun di Sibisa. Ataupun nanti yang turun dari Kualanamu (bandara) menuju ke mari. Melintasi Deliserdang, Tebingtinggi, Siantar baru masuk ke mari,” jelasnya.

Perjalanan dari bandara ke lokasi wisata, lanjut Gubernur, juga akan dibuat pengantar sebelum sampai ke destinasi. Untuk itu pula pihaknya akan mempersiapkan pembangunan pariwisata dengan prinsip terkoordinasi.

Edy juga mengapresiasi perhatian Presiden dan Pemerintah Pusat kepada kawasan Danau Toba dan sekitarnya, sebagai tujuan wisata andalan di Sumut, bahkan Nusantara. “Ada puluhan lokasi wisata seperti ini di 7 kabupaten se-kawasan Danau Toba. Yang nanti akan dikembangkan. Kita berharap turis lokal maupun internasional akan datang ke tempat ini,” ujar Gubernur.

Turut hadir Menko Maritum Luhut Panjaitan, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sementara dari Sumut, ikut mendampingi Ketua TP-PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi, Bupati Taput Nikson Nababan, Kadis Pariwisata Sumut Hidayati, Kepala Kesbangpol Sumut Anthony Siahaan serta pejabat lainnya. (gus/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/