28 C
Medan
Tuesday, December 3, 2024
spot_img

Kemendikbud Latih 6.000 Guru Fasilitator

Proses belajar mengajar di satuan pendidikan, Kamis (19/1) sedikit terganggu karena siswanya dipulangkan lebih cepat dari jadwal belajar sebenarnya. Sebab, para gurunya mengikuti seminar yang digelar PGRI Kotim di gedung Serbaguna Sempat.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Kemendikbud berupaya keras menyukseskan gelaran perdana ujian sekolah berstandar nasional (USBN) tahun ini. Diantaranya caranya dengan melatih 6.000 guru fasilitator. Mereka nantinya mendampingi pembuatan soal ujian di daerah.

Perkembangan persiapan USBN termasuk ujian nasional (unas) disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy kepada jajaran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan kemarin (31/1). Muhadjir menjelaskan untuk teknis unas hampir tidak ada perbedaan dibanding tahun lalu. Kecuali jumlah mata pelajarannya.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu lantas menjelaskan persiapan USBN. Muhadjir menjelaskan di dalam USBN ini, Kemendikbud berupaya melibatkan jajaran musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). “Guru harus dilibatkan. Supaya tidak ada kesenjangan materi ujian antara Kemendikbud dengan sekolah selama ini,” jelasnya.

Muhadjir menekankan salah satu penyebab maraknya kecurangan dalam unas adalah, soal ujian secara penuh ditetapkan oleh Kemendikbud. Lantas muncul kekhawatiran dari guru, soal yang diujikan tidak sama dengan yang diajarkan. Berbeda ketika guru di MGMP diikutkan dalam membuat soal ujian, maka tidak ada lagi kesenjangan materi ujian.

Dia menjelaskan saat ini sudah dilakukan pelatihan guru fasilitator. Guru fasilitator ini nantinya mendampingi pembuatan soal ujian di sekolah. Muhadjir berharap pengusunan dan perangakaian soal sampai pencetakan berjalan lancar. “Kami mengikis arogansi pemerintah dalam ujian,” jelasnya.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, pelatihan guru fasilitator itu sudah dimulai tahun lalu. “Tahun lalu 3.000 orang guru. Bulan Februari depan pelatihan lagi 3.000 orang guru fasilitator,” jelasnya.

Guru besar UGM itu mengatakan penggandaan naskah USBN dilakukan oleh masing-masing sekolah. Anggarannya menggunakan dana bantuan operasional sekolah (USBN). Dari jadwal yang sudah ditetapkan Kemendikbud, jadwal penggandaan naskah USBN digelar pada 16-19 Maret untuk SMA/SMK dan 14-16 April untuk SMP. Kemudian USBN dilaksanakan pada 20-23 Maret untuk SMA/SMK dan 17-19 April untuk SMP. (wan/jpg/yaa)

Proses belajar mengajar di satuan pendidikan, Kamis (19/1) sedikit terganggu karena siswanya dipulangkan lebih cepat dari jadwal belajar sebenarnya. Sebab, para gurunya mengikuti seminar yang digelar PGRI Kotim di gedung Serbaguna Sempat.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Kemendikbud berupaya keras menyukseskan gelaran perdana ujian sekolah berstandar nasional (USBN) tahun ini. Diantaranya caranya dengan melatih 6.000 guru fasilitator. Mereka nantinya mendampingi pembuatan soal ujian di daerah.

Perkembangan persiapan USBN termasuk ujian nasional (unas) disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy kepada jajaran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan kemarin (31/1). Muhadjir menjelaskan untuk teknis unas hampir tidak ada perbedaan dibanding tahun lalu. Kecuali jumlah mata pelajarannya.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu lantas menjelaskan persiapan USBN. Muhadjir menjelaskan di dalam USBN ini, Kemendikbud berupaya melibatkan jajaran musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). “Guru harus dilibatkan. Supaya tidak ada kesenjangan materi ujian antara Kemendikbud dengan sekolah selama ini,” jelasnya.

Muhadjir menekankan salah satu penyebab maraknya kecurangan dalam unas adalah, soal ujian secara penuh ditetapkan oleh Kemendikbud. Lantas muncul kekhawatiran dari guru, soal yang diujikan tidak sama dengan yang diajarkan. Berbeda ketika guru di MGMP diikutkan dalam membuat soal ujian, maka tidak ada lagi kesenjangan materi ujian.

Dia menjelaskan saat ini sudah dilakukan pelatihan guru fasilitator. Guru fasilitator ini nantinya mendampingi pembuatan soal ujian di sekolah. Muhadjir berharap pengusunan dan perangakaian soal sampai pencetakan berjalan lancar. “Kami mengikis arogansi pemerintah dalam ujian,” jelasnya.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, pelatihan guru fasilitator itu sudah dimulai tahun lalu. “Tahun lalu 3.000 orang guru. Bulan Februari depan pelatihan lagi 3.000 orang guru fasilitator,” jelasnya.

Guru besar UGM itu mengatakan penggandaan naskah USBN dilakukan oleh masing-masing sekolah. Anggarannya menggunakan dana bantuan operasional sekolah (USBN). Dari jadwal yang sudah ditetapkan Kemendikbud, jadwal penggandaan naskah USBN digelar pada 16-19 Maret untuk SMA/SMK dan 14-16 April untuk SMP. Kemudian USBN dilaksanakan pada 20-23 Maret untuk SMA/SMK dan 17-19 April untuk SMP. (wan/jpg/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/