29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Dua Mantan Panglima Dukung Partai Aceh

BANDA ACEH- Untuk memenangkan Partai Aceh dalam Pemilukada, dua mantan panglima bergabung. Mereka adalah mantan Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI (Purn) Soenarko dan mantan Panglima GAM Muzakir Manaf.

Kepada wartawan, Rabu (1/2), Soenarko menyebutkan, dirinya bergabung dengan Partai Aceh karena melihat pasangan yang diusung partai ini sangat cocok memimpin daerah berpenduduk 4,4 juta jiwa itu.

“Saya sudah pensiun, maka tak ada salahnya ingin bergabung dengan PA,” ujarnya yang disambut tepuk tangan sejumlah pengurus dan kader partai lokal itu.

Soenarko yang pernah memimpin Kodam IM selama dua tahun sejak 2008 justru melihatnya lebih jauh ke depan bahwa PA sudah berubah sikap politiknya membangun kembali bersama-sama untuk kesejahteraan rakyat Aceh.

Katanya, memang dahulu ada perbedaan sikap antara pemerintah dengan GAM, namun, itu semua katanya sudah harus dibuang jauh-jauh jangan ingat lagi perbedaan masa lalu, karena manusia bisa saja salah.

Sementara, Muzakir Manaf mengatakan, bergabung Pak Soenarko membuat PA semakin solid, sebab, ini merupakan kehormatan bagi jajaran pengurus dan kader di daerah untuk memenangkan Pemilukada.

Selain itu, PA kata Muzakir sudah berkomitmen bahwa tetap bergabung dengan Indonesia dengan satu tujuan yang sama, arah yang sama, dan maksud yang sama yakni NKRI, Tidak ada niat lagi berpisah, semua ingin membagun Aceh dan Indonesia agar lebih baik.(net/jpnn)

BANDA ACEH- Untuk memenangkan Partai Aceh dalam Pemilukada, dua mantan panglima bergabung. Mereka adalah mantan Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI (Purn) Soenarko dan mantan Panglima GAM Muzakir Manaf.

Kepada wartawan, Rabu (1/2), Soenarko menyebutkan, dirinya bergabung dengan Partai Aceh karena melihat pasangan yang diusung partai ini sangat cocok memimpin daerah berpenduduk 4,4 juta jiwa itu.

“Saya sudah pensiun, maka tak ada salahnya ingin bergabung dengan PA,” ujarnya yang disambut tepuk tangan sejumlah pengurus dan kader partai lokal itu.

Soenarko yang pernah memimpin Kodam IM selama dua tahun sejak 2008 justru melihatnya lebih jauh ke depan bahwa PA sudah berubah sikap politiknya membangun kembali bersama-sama untuk kesejahteraan rakyat Aceh.

Katanya, memang dahulu ada perbedaan sikap antara pemerintah dengan GAM, namun, itu semua katanya sudah harus dibuang jauh-jauh jangan ingat lagi perbedaan masa lalu, karena manusia bisa saja salah.

Sementara, Muzakir Manaf mengatakan, bergabung Pak Soenarko membuat PA semakin solid, sebab, ini merupakan kehormatan bagi jajaran pengurus dan kader di daerah untuk memenangkan Pemilukada.

Selain itu, PA kata Muzakir sudah berkomitmen bahwa tetap bergabung dengan Indonesia dengan satu tujuan yang sama, arah yang sama, dan maksud yang sama yakni NKRI, Tidak ada niat lagi berpisah, semua ingin membagun Aceh dan Indonesia agar lebih baik.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/