28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Survei Indikator: Jokowi Unggul 51,9%, Prabowo Hanya 19,2%

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terhadap elektabilitas bakal calon presiden 2019. Hasilnya, elektabilitas petahana Joko Widodo (Jokowi) masih mengungguli sejumlah nama pada survei Pilpres 2019.

Survei tersebut dilakukan pada 25-31 Maret 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error dari survei +- 2,9%, dengan tingkat kepercayaan 95%.

Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih, yakni yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Indikator Politik Indonesia mengumpulkan data dengan wawancara lewat tatap muka. Hasil untuk pertanyaan terbuka (top of mind) sebagai berikut:

 

  1. Jokowi 51,9%
  2. Prabowo 19,2%
  3. Anies 2,2%
  4. AHY 2,0%
  5. Gatot 1,7%
  6. Hary Tanoe 1,4%
  7. JK 1,0

Tidak tahu/tidak menjawab 12,7%

 

Nama-nama lain juga muncul, jumlahnya lebih dari 40 nama. Namun, di luar tujuh nama di atas, elektabilitas nama-nama lain itu di bawah 1 persen.

Untuk pertanyaan semiterbuka, dengan simulasi nama calon, elektabilitas Jokowi dan Prabowo sama-sama meningkat sekitar 5 persen.

“Berdasarkan tren semiterbuka dengan pertanyaan jika pemilihan presiden diadakan sekarang, dengan simulasi 5 nama, Jokowi unggul dengan 56,5%, Prabowo Subianto 24,2%. Yang lain terus terang per hari ini belum cukup kompetitif. Anies Baswedan 4,1%, serta Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) imbang di 2,9%, dan undecided voter (TT/T) 9,8%,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya di kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).

Sedangkan untuk simulasi 4 nama, Jokowi tetap unggul dengan perolehan suara 57,3%, disusul Prabowo 25,2%, Anies Baswedan 4,5%, dan Gatot 3,3%.

“Yang diambil nama Mas AHY. Suara Mas AHY ini cenderung berpindah ke Prabowo dan sedikit ke Anies,” ujar Burhanuddin.

Sementara itu, jika Jokowi head to head dengan Prabowo Subianto, hasilnya, Jokowi tetap unggul. Jokowi memperoleh 60,6%, sedangkan Prabowo 29% dan TT/T 10,4%.

“Belum memanaskan mesin saja sudah mendapat hampir 30 persen. Kalau Pak Jokowi kan sudah muter ke mana-mana,” kata Burhanuddin.

Jika head to head dengan capres selain Prabowo, Jokowi tetap unggul dengan elektabilitas di atas 69%. Sedangkan lawannya, seperti Anies, mendapat perolehan 15,7%, dan Gatot 14,5%.

“Jadi kalau Pak Prabowo nggak maju, itu nggak semata-mata pemilih Pak Prabowo lari ke anyone else but Jokowi. Ada juga yang lari ke Jokowi kalau menurut data,” papar Burhanuddin.

Hadir sebagai narasumber politikus Golkar sekaligus Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, politikus PKS Mardani Ali Sera, dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Sedangkan politikus PDIP Maruarar Sirait dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, yang dijadwalkan hadir, hingga saat ini belum tiba di lokasi.

(tor/dtc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terhadap elektabilitas bakal calon presiden 2019. Hasilnya, elektabilitas petahana Joko Widodo (Jokowi) masih mengungguli sejumlah nama pada survei Pilpres 2019.

Survei tersebut dilakukan pada 25-31 Maret 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error dari survei +- 2,9%, dengan tingkat kepercayaan 95%.

Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih, yakni yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Indikator Politik Indonesia mengumpulkan data dengan wawancara lewat tatap muka. Hasil untuk pertanyaan terbuka (top of mind) sebagai berikut:

 

  1. Jokowi 51,9%
  2. Prabowo 19,2%
  3. Anies 2,2%
  4. AHY 2,0%
  5. Gatot 1,7%
  6. Hary Tanoe 1,4%
  7. JK 1,0

Tidak tahu/tidak menjawab 12,7%

 

Nama-nama lain juga muncul, jumlahnya lebih dari 40 nama. Namun, di luar tujuh nama di atas, elektabilitas nama-nama lain itu di bawah 1 persen.

Untuk pertanyaan semiterbuka, dengan simulasi nama calon, elektabilitas Jokowi dan Prabowo sama-sama meningkat sekitar 5 persen.

“Berdasarkan tren semiterbuka dengan pertanyaan jika pemilihan presiden diadakan sekarang, dengan simulasi 5 nama, Jokowi unggul dengan 56,5%, Prabowo Subianto 24,2%. Yang lain terus terang per hari ini belum cukup kompetitif. Anies Baswedan 4,1%, serta Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) imbang di 2,9%, dan undecided voter (TT/T) 9,8%,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya di kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).

Sedangkan untuk simulasi 4 nama, Jokowi tetap unggul dengan perolehan suara 57,3%, disusul Prabowo 25,2%, Anies Baswedan 4,5%, dan Gatot 3,3%.

“Yang diambil nama Mas AHY. Suara Mas AHY ini cenderung berpindah ke Prabowo dan sedikit ke Anies,” ujar Burhanuddin.

Sementara itu, jika Jokowi head to head dengan Prabowo Subianto, hasilnya, Jokowi tetap unggul. Jokowi memperoleh 60,6%, sedangkan Prabowo 29% dan TT/T 10,4%.

“Belum memanaskan mesin saja sudah mendapat hampir 30 persen. Kalau Pak Jokowi kan sudah muter ke mana-mana,” kata Burhanuddin.

Jika head to head dengan capres selain Prabowo, Jokowi tetap unggul dengan elektabilitas di atas 69%. Sedangkan lawannya, seperti Anies, mendapat perolehan 15,7%, dan Gatot 14,5%.

“Jadi kalau Pak Prabowo nggak maju, itu nggak semata-mata pemilih Pak Prabowo lari ke anyone else but Jokowi. Ada juga yang lari ke Jokowi kalau menurut data,” papar Burhanuddin.

Hadir sebagai narasumber politikus Golkar sekaligus Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, politikus PKS Mardani Ali Sera, dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Sedangkan politikus PDIP Maruarar Sirait dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, yang dijadwalkan hadir, hingga saat ini belum tiba di lokasi.

(tor/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/