30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Astaga… Erupsi Sinabung hingga 2020

Foto: Dessy br Tarigan/Sumut Pos Erupsi Gunung Sinabung terlihat seperti jamur raksasa di atas langit Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (25/6/2015).
Foto: Dessy br Tarigan/Sumut Pos
Erupsi Gunung Sinabung terlihat seperti jamur raksasa di atas langit Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (25/6/2015).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono mengingatkan pemerintah agar melakukan relokasi warga secara keseluruhan yang tinggal di sekitar Gunung Sinabung, khususnya radis 5 kilometer. Ini disampaikannya menyusul kondisi Gunung Sinabung yang masih terus aktif erupsi.

“Saya hanya usulkan relokasi itu, radius 4 kilometer, dan radius 5 kilometer arah tenggara, selatan, dan timur harus dikosongkan karena itu berbahaya,” pesan pria yang akrab disapa Mbah Rono, usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).

Semua warga di sekitar Sinabung, tegasnya, harus direlokasi tanpa kecuali. Pasalnya, erupsi Gunung Sinabung berpotensi akan terus terjadi sampai lima tahun ke depan atau hingga 2020. Warga, menurut Mbah Rono, akan terus terganggu jika relokasi tidak segera dilakukan.

“Untuk letusan yang sekarang akan membesar seperti Merapi itu, kemungkinannya hanya 10 persen. Sekitar 90 persen akan tetap seperti ini,” imbuh Mbah Rono.

Mbah Rono meminta pemerintah daerah dan pusat harus bertindak cepat untuk relokasi itu jika ingin menyelamatkan warga. “Harus pindah semua. Forever. Kalau enggak mau repot,” tandas Mbah Rono.

Berkaitan dengan itu, Dandim 0205/Karo, Letkol Inf Asep Sukarna meminta kepada masyarakat untuk tidak menerobos zona merah atau daerah terlarang di kawasan Gunung Sinabung. Kini, TNI melakukan pengawasan ekstra dengan melakukan sweeping di beberapa daerah zona merah kawasan Sinabung seperti di Simpang Sibintun, Kamis,(2/7).

“Kita lakukan ini karena kita melihat ada beberapa masyarakat yang mencoba masuk ke zona merah melalui jalur tikus untuk melihat kondisi rumah yang ditinggal selama pengungsi, karena jalan utama atau pintu masuk sudah dipasang portal zona larangan yang dijaga ketat personel TNI,” terangnya.

Menurut Asep sweeping dadakan seperti ini akan terus mereka lakukan setiap hari demi menghindari terjadinya kembali peristiwa yang memakan korban, seperti beberapa tahun lalu.

Pihaknya juga sangat mengimbau kepada masyarakat agar dapat bekerja sama mematuhi semua perintah dan rekomendasi dari pihak terkait. Tujuannya, demi keselamatan masyarakat juga.

“Kita cukup mengerti bahwa hidup di pengungsian tidak  senyaman hidup di rumah kita sendiri. Namun yang namanya bencana alam yang tidak terelakkan sebaiknya kita pulang di saat kondisi Gunung Sinabung benar-benar sudah aman,” imbau Asep.

Asepn mengutip pesan yang disampaikan Mbah Rono, bahwa Gunung Sinabung belum akan berhenti dalam waktu dekat ini. Dengan kata lain, dilarang memasuki zona merah hingga Gunung Sinabung benar-benar dikatakan aman. “Jangan bermain-main karena sampai saat ini Gunung Sinabung tidak bisa diprediksi kapan akan meletus dan erupsi,” ujar Asep. (des/flo/jpnn/azw)

Foto: Dessy br Tarigan/Sumut Pos Erupsi Gunung Sinabung terlihat seperti jamur raksasa di atas langit Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (25/6/2015).
Foto: Dessy br Tarigan/Sumut Pos
Erupsi Gunung Sinabung terlihat seperti jamur raksasa di atas langit Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (25/6/2015).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono mengingatkan pemerintah agar melakukan relokasi warga secara keseluruhan yang tinggal di sekitar Gunung Sinabung, khususnya radis 5 kilometer. Ini disampaikannya menyusul kondisi Gunung Sinabung yang masih terus aktif erupsi.

“Saya hanya usulkan relokasi itu, radius 4 kilometer, dan radius 5 kilometer arah tenggara, selatan, dan timur harus dikosongkan karena itu berbahaya,” pesan pria yang akrab disapa Mbah Rono, usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).

Semua warga di sekitar Sinabung, tegasnya, harus direlokasi tanpa kecuali. Pasalnya, erupsi Gunung Sinabung berpotensi akan terus terjadi sampai lima tahun ke depan atau hingga 2020. Warga, menurut Mbah Rono, akan terus terganggu jika relokasi tidak segera dilakukan.

“Untuk letusan yang sekarang akan membesar seperti Merapi itu, kemungkinannya hanya 10 persen. Sekitar 90 persen akan tetap seperti ini,” imbuh Mbah Rono.

Mbah Rono meminta pemerintah daerah dan pusat harus bertindak cepat untuk relokasi itu jika ingin menyelamatkan warga. “Harus pindah semua. Forever. Kalau enggak mau repot,” tandas Mbah Rono.

Berkaitan dengan itu, Dandim 0205/Karo, Letkol Inf Asep Sukarna meminta kepada masyarakat untuk tidak menerobos zona merah atau daerah terlarang di kawasan Gunung Sinabung. Kini, TNI melakukan pengawasan ekstra dengan melakukan sweeping di beberapa daerah zona merah kawasan Sinabung seperti di Simpang Sibintun, Kamis,(2/7).

“Kita lakukan ini karena kita melihat ada beberapa masyarakat yang mencoba masuk ke zona merah melalui jalur tikus untuk melihat kondisi rumah yang ditinggal selama pengungsi, karena jalan utama atau pintu masuk sudah dipasang portal zona larangan yang dijaga ketat personel TNI,” terangnya.

Menurut Asep sweeping dadakan seperti ini akan terus mereka lakukan setiap hari demi menghindari terjadinya kembali peristiwa yang memakan korban, seperti beberapa tahun lalu.

Pihaknya juga sangat mengimbau kepada masyarakat agar dapat bekerja sama mematuhi semua perintah dan rekomendasi dari pihak terkait. Tujuannya, demi keselamatan masyarakat juga.

“Kita cukup mengerti bahwa hidup di pengungsian tidak  senyaman hidup di rumah kita sendiri. Namun yang namanya bencana alam yang tidak terelakkan sebaiknya kita pulang di saat kondisi Gunung Sinabung benar-benar sudah aman,” imbau Asep.

Asepn mengutip pesan yang disampaikan Mbah Rono, bahwa Gunung Sinabung belum akan berhenti dalam waktu dekat ini. Dengan kata lain, dilarang memasuki zona merah hingga Gunung Sinabung benar-benar dikatakan aman. “Jangan bermain-main karena sampai saat ini Gunung Sinabung tidak bisa diprediksi kapan akan meletus dan erupsi,” ujar Asep. (des/flo/jpnn/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/