27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Ada 2 Bayi di Pesawat Aviastar yang Hilang Kontak

Terkait keberadaan Aviastar, pihak Kemenhub mengonfirmasi bahwa pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar yang dinyatakan hilang kontak pada Jumat (2/10) pukul 14.36 WITA berstatus ‘terancam dibekukan’.

Pasalnya, PT Aviastar Mandiri masuk dalam jajaran delapan maskapai bandel yang tidak memenuhi syarat mengenai aturan kepemilikan jumlah pesawat sesuai UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Berdasarkan UU tersebut, maskapai komersial berjadwal harus memiliki minimal lima pesawat sendiri dan lima pesawat yang dikuasai (sewaan). Aturan kepemilikan juga berlaku bagi maskapai niaga tak berjadwal. Yakni harus memiliki sedikitnya satu pesawat dan dua sewaan. Sedangkan, PT Aviastar Mandiri, baru memiliki sembilan pesawat dan satu pesawat sewaan.

“Sehubungan dengan hal tersebut, maka dirjen perhubungan udara akan membekukan surat izin angkutan udara, baik itu berjadwal dan tidak berjadwal. Pembekuan ini akan diberlakukan 1-31 Oktober 2015,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suprasetyo saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (3/9) lalu.

Ketua DPR Setya Novanto yang mengaku mendapat kabar tentang hilang kontaknya pesawat perintis Aviastar rute Masamba- Makasar, Sulawesi Selatan, mengajak rakyat mendoakan agar pesawat dan para korban dalam keadaan selamat.

“Saya mohon agar seluruh rakyat Indonesia memanjatkan doa untuk keselamatan Saudara kita, seluruh awak pesawat dan penumpang,” kata Novanto, Jumat (2/10) malam.

Meski begitu, Novanto mengaku sangat mengkhawatirkan keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat. Karena hingga malam ini pesawat yang hilang kontak sejak pukul 13.29 WITA, belum juga juga diketahui keberadaannya.

“Saya sangat mengapresiasi langkah cepat dan tanggap Basarnas, yang langsung melakukan pencarian pesawat dan mengirimkan sedikitnya 100 orang tim SAR dari Makasar ke beberapa titik atau lokasi yang diduga menjadi lokasi pesawat,” ujar Novanto.

Pihaknya berharap, tim SAR yang dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas Marsekal Henry Bambang Soelistyo, bisa segera menemukan pesawat dan para penumpangnya. (jpnn/val)

Terkait keberadaan Aviastar, pihak Kemenhub mengonfirmasi bahwa pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar yang dinyatakan hilang kontak pada Jumat (2/10) pukul 14.36 WITA berstatus ‘terancam dibekukan’.

Pasalnya, PT Aviastar Mandiri masuk dalam jajaran delapan maskapai bandel yang tidak memenuhi syarat mengenai aturan kepemilikan jumlah pesawat sesuai UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Berdasarkan UU tersebut, maskapai komersial berjadwal harus memiliki minimal lima pesawat sendiri dan lima pesawat yang dikuasai (sewaan). Aturan kepemilikan juga berlaku bagi maskapai niaga tak berjadwal. Yakni harus memiliki sedikitnya satu pesawat dan dua sewaan. Sedangkan, PT Aviastar Mandiri, baru memiliki sembilan pesawat dan satu pesawat sewaan.

“Sehubungan dengan hal tersebut, maka dirjen perhubungan udara akan membekukan surat izin angkutan udara, baik itu berjadwal dan tidak berjadwal. Pembekuan ini akan diberlakukan 1-31 Oktober 2015,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suprasetyo saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (3/9) lalu.

Ketua DPR Setya Novanto yang mengaku mendapat kabar tentang hilang kontaknya pesawat perintis Aviastar rute Masamba- Makasar, Sulawesi Selatan, mengajak rakyat mendoakan agar pesawat dan para korban dalam keadaan selamat.

“Saya mohon agar seluruh rakyat Indonesia memanjatkan doa untuk keselamatan Saudara kita, seluruh awak pesawat dan penumpang,” kata Novanto, Jumat (2/10) malam.

Meski begitu, Novanto mengaku sangat mengkhawatirkan keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat. Karena hingga malam ini pesawat yang hilang kontak sejak pukul 13.29 WITA, belum juga juga diketahui keberadaannya.

“Saya sangat mengapresiasi langkah cepat dan tanggap Basarnas, yang langsung melakukan pencarian pesawat dan mengirimkan sedikitnya 100 orang tim SAR dari Makasar ke beberapa titik atau lokasi yang diduga menjadi lokasi pesawat,” ujar Novanto.

Pihaknya berharap, tim SAR yang dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas Marsekal Henry Bambang Soelistyo, bisa segera menemukan pesawat dan para penumpangnya. (jpnn/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/