29 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Suliono Sempat Mencoba Berangkat ke Suriah

Suliono (yang dilingkari) yang meyerang Gereja Santa Lidwina, kemarin.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Jaringan teroris masih terus memberikan ancaman. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan Suliono yang menyerang gereja Santa Lidwina merupakan jaringan anggota teroris. Suliono tercatat pernah berada di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut menjelaskan, pelaku terindikasi kuat terkena paham radikal yang pro dengan kekerasan. ”Dia pernah ke Poso Sulteng, di sana ada kelompok Santoso,” paparnya kemarin di gedung Promoter Polda Metro Jaya.

Yang semakin menguatkan adalah pelaku pernah membuat paspor yang rencananya dipergunakan untuk berangka ke wilayah ISIS di Suriah. Namun, dia tidak berhasil berangkat. ”Mabes Polri dan Polda terus mendalami siapa pelaku,” ujarnya.

Kemungkinan besar setelah gagal berangkat itu, pelaku memutuskan untuk melakukan amaliyah. ”Yang dalam tanda petik menyerang kafir versinya sendiri,” terang mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Menurutnya, yang saat ini sedang digali lebih dalam terkait Suliono ini apakah hanya lone wolf alias pelaku tunggal atau justru merupakan bagian dari sebuah jaringan. ”Kami ingin mengetahuinya,” tuturnya.

Karena itu pelaku yang saat ini sedang dirawat tentu jangan sampai meninggal dunia. Tito sudah menginstruksikan agar pelaku diberikan perawatan kesehatan terbaik sehingga, nantinya bisa dilakukan pemeriksaan. ”Kita akan korek informasi dari yang bersangkutan,” urainya.

Suliono (yang dilingkari) yang meyerang Gereja Santa Lidwina, kemarin.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Jaringan teroris masih terus memberikan ancaman. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan Suliono yang menyerang gereja Santa Lidwina merupakan jaringan anggota teroris. Suliono tercatat pernah berada di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut menjelaskan, pelaku terindikasi kuat terkena paham radikal yang pro dengan kekerasan. ”Dia pernah ke Poso Sulteng, di sana ada kelompok Santoso,” paparnya kemarin di gedung Promoter Polda Metro Jaya.

Yang semakin menguatkan adalah pelaku pernah membuat paspor yang rencananya dipergunakan untuk berangka ke wilayah ISIS di Suriah. Namun, dia tidak berhasil berangkat. ”Mabes Polri dan Polda terus mendalami siapa pelaku,” ujarnya.

Kemungkinan besar setelah gagal berangkat itu, pelaku memutuskan untuk melakukan amaliyah. ”Yang dalam tanda petik menyerang kafir versinya sendiri,” terang mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Menurutnya, yang saat ini sedang digali lebih dalam terkait Suliono ini apakah hanya lone wolf alias pelaku tunggal atau justru merupakan bagian dari sebuah jaringan. ”Kami ingin mengetahuinya,” tuturnya.

Karena itu pelaku yang saat ini sedang dirawat tentu jangan sampai meninggal dunia. Tito sudah menginstruksikan agar pelaku diberikan perawatan kesehatan terbaik sehingga, nantinya bisa dilakukan pemeriksaan. ”Kita akan korek informasi dari yang bersangkutan,” urainya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/