26.7 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Dijamin UU, Jokowi Yakin Pembangunan IKN Mulus, Kantor BI hingga PLTS Mulai Digarap

SUMUTPOS.CO – Hari kedua Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN) kemarin (2/11) diisi dengan peletakan batu pertama atau ground breaking beberapa infrastruktur.

Bangunan yang dilakukan groundbreaking kemarin antara lain Gedung Bank Indonesia, Gedung BPJS Ketenagakerjaan, dan PLTS IKN 50MW. Selain itu, Kepala Negara juga sempat pamer soal Persemaian Mentawir kepada pengusaha yang diundang ke IKN.

Jokowi meyakini pembangunan gedung perkantoran Bank Indonesia akan makin meningkatkan kepercayaan publik dan dunia usaha pada IKN dan mendukung pertumbuhan ekonomi di IKN.

“Keberadaan gedung perkantoran Bank Indonesia di IKN ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, dunia usaha, dan investor karena otoritas moneter, perbankan, dan sistem pembayaran telah ada,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan kompleks perkantoran tersebut juga menunjukkan kesungguhan dan kesiapan pemerintah untuk membangun ibu kota berkelas dunia.

Jokowo kembali menjelaskan alasan perlunya ibu kota dipindahkan dari Jakarta ke Nusantara. Menurutnya, pemindahan dilakukan karena tingginya beban Pulau Jawa baik dari sisi jumlah penduduk maupun perputaran ekonomi. “Kita perlu yang namanya pemerataan, baik pemerataan pembangunan, pemerataan ekonomi, pemerataan infrastruktur,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Negara telah melihat progres pembangunan IKN dari komplek Istana Kepresidenan. Dia pun merasa senang karena setelah pemerintah memulai pembangunan Istana Presiden dan kantor-kantor pemerintahan di IKN. Sektor swasta juga mulai terlihat berinvestasi.

Menurutnya, hingga akhir Desember nanti realisasi investasi yang ada di IKN telah mencapai Rp45 triliun. “Ada lima hotel yang akan segera dibangun. Empat bintang lima, satu bintang empat. Ada empat rumah sakit yang juga sudah segera dimulai, dan juga sekolah,” ungkapnya.

Pembangunan di IKN sendiri dibiayai 20 persennya oleh pemerintah melalui APBN untuk infrastruktur dasar dan bangunan-bangunan pemerintah. Lalu 80 persen sisanya akan ditawarkan kepada sektor swasta dan dunia usaha melalui skema public private partnership  (PPP).

Setelah melakukan groundbreaking gedung perkantoran Bank Indonesia, Jokowi melakukan peletakan batu pertama gedung BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya keberadaan kantor BPJS Ketenagerjaan ini akan menambah lengkap fasilitas layanan masyarakat di IKN.

“Sudah ada perilindungan jaminan sosialnya dari BPJS Ketenagakerjaan. Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan sangat penting agar pekerja. Para pekerja terlindungi dari berbagai risiko baik risiko sosial maupun ekonomi,” ucapnya.

Jokowi telah mendapatkan bocoran dari Direktur BPJS Ketenagakerjaan bhwa pekerja yang sekarang kerja di Nusantara telah terdaftar BPJS Ketenagakerjaan. Jokowi memberikan apresiasi terhadap hal ini. “Tidak berharap ada kecelakaan tapi kalo ada sudah ada yang melindunginya yaitu BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.

Selanjutnya Jokowi melakukan peletakan batu pertama PLTS IKN 50MW. Listrik menurutnya merupakan suatu yng krusial. Untuk itu PLTS ini diinisiasi.  “Pak listriknya ada tidak? Siap atau tidak? Katanya green energy? Jawabannya sore hari ini (kemarin sore) juga sudah ada,” ucapnya.

Jokowi menyebut PLTS berkapasitas 50 megawatt adalah pionir pembangkit energi terbarukan di IKN. Kapasitas PLTS ini masih memungkinkan untuk dinaikan. Selain soal terpenuhnya kebutuhan, Jokowi ingin listrik disalurkan dengan kabel di bawah tanah. “Saya minta sejak awal kabelnya jgn kelihatan mata, harus semuanya ground cable dimasukkan ke di bawah tanah. Masa kita msh membangun ibu kota yg bagus seperti ini msh kabelnya di atas,” bebernya.

PLTS ini akan memproduksi energi hijau sekitar 93GW/hr per tahun. Diharapkan mampu mereduksi emisi sebesar 104 ribu ton CO2 per tahunnya. “PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah utk menyiapkan sistem kelistrikan yg andal, yg berbasis pd ramah lingkungan utk pemenuhan kebutuhan listrik di IKN,” ucapnya.

Ke depan, selain memanfaatkan tenaga surya juga akan dibangun pembangkit listrik yng memanfaatkan potensi hidro di sekitar IKN. kita td jg pak dirut menyampaikan akan memanfaatkan potensi hidro yg ada di sekitar IKN.

“Dengan demikian nantinya sistem kelistrikan di IKN akan berbasis pada energi baru terbarukan. Tidak hanya mampu menghasilkan listrik yg andal tetapi yang bersih dan tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.

Jokowi cukup yakin pembangunan IKN ini akan terus berlanjut meski dia tidak menjabat lagi. Alasannya karena sudah dijamin dalam undang-undang. “Didukung 93 persen fraksi,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga meresmikan pembangunan dan revitalisasi dua sekolah di IKN. Adapun sekolah yak dibangun adalah Nusantara Intercultural School (NIS). Sementara, revitalisasi dilakukan untuk SD Negeri 020 Sepaku. Pembangunan dan revitalisasi ini jadi bukti keseriusan komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan bermutu, terutama ketika nanti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat mulai pindah ke IKN.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, SDN 020 Sepaku berada di lokasi yang rawan banjir. Sehingga kegiatan belajar-mengajar terganggu ketuka banjir terjadi.

Menurutnya, pemerintah daerah berkolaborasi dengan Astra untuk membangun kembali sekolah di lokasi yang lebih aman. Termasuk, meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih baik. “Saya yakin revitalisasi ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi jauh lebih aman dan nyaman,” ungkapnya.

Tidak hanya di SD Negeri 020 Sepaku,  perbaikan juga tengah dilakukan beberapa SD lainnya. Ada lima SD lain di sekitar IKN. Di samping pembangunan infrastruktur di IKN yang semakin pesat, Nadiem juga menekankan pentingnya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM).

Oleh karena itu, dia mengapresiasi kolaborasi dan gotong royong pihak swasta serta organisasi nonprofit dalam membangun sekolah di IKN. ”Saya harap saya akan datang lagi ke sini dan melihat sekolah yang berbeda. Tapi yang lebih penting lagi di dalam ruang kelasnya saya harap jauh lebih interaktif, lebih menarik, dan benar-benar memerdekakan generasi kita,” tuturnya.

Mendikbudristek juga mendorong satuan pendidikan di IKN turut mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi sekolah untuk pertama kalinya untuk tidak lagi terbebani dengan bahan ajar yang luar biasa banyaknya. Anak tak lagi diminta hafalan saja dan guru kejar tayang materi kurikulum. Saat ini  sudah 300 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia menerapkan kurikulum ini.  “Dengan Kurikulum Merdeka, materi dipangkas hampir 30-40 persen, sehingga sekarang yang terpenting adalah kedalaman analisa dan kemampuan berpikir kritis,” jelasnya.

Tidak hanya menitikberatkan pada penerapan Kurikulum Merdeka, Mendikbudristek juga mengajak guru dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan melalui Platform Merdeka Belajar (PMM). Melalui platform yang telah digunakan oleh lebih dari 2,8 juta guru di seluruh Indonesia ini, para guru bisa saling belajar dan berbagi. Begitupun dengan pemanfaatan hasil Asesmen Nasional (AN) sebagai acuan bagi kepala sekolah untuk membantu tata kelola satuan pendidikan. (mia/lyn/jpg/ila)

SUMUTPOS.CO – Hari kedua Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN) kemarin (2/11) diisi dengan peletakan batu pertama atau ground breaking beberapa infrastruktur.

Bangunan yang dilakukan groundbreaking kemarin antara lain Gedung Bank Indonesia, Gedung BPJS Ketenagakerjaan, dan PLTS IKN 50MW. Selain itu, Kepala Negara juga sempat pamer soal Persemaian Mentawir kepada pengusaha yang diundang ke IKN.

Jokowi meyakini pembangunan gedung perkantoran Bank Indonesia akan makin meningkatkan kepercayaan publik dan dunia usaha pada IKN dan mendukung pertumbuhan ekonomi di IKN.

“Keberadaan gedung perkantoran Bank Indonesia di IKN ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, dunia usaha, dan investor karena otoritas moneter, perbankan, dan sistem pembayaran telah ada,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan kompleks perkantoran tersebut juga menunjukkan kesungguhan dan kesiapan pemerintah untuk membangun ibu kota berkelas dunia.

Jokowo kembali menjelaskan alasan perlunya ibu kota dipindahkan dari Jakarta ke Nusantara. Menurutnya, pemindahan dilakukan karena tingginya beban Pulau Jawa baik dari sisi jumlah penduduk maupun perputaran ekonomi. “Kita perlu yang namanya pemerataan, baik pemerataan pembangunan, pemerataan ekonomi, pemerataan infrastruktur,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Negara telah melihat progres pembangunan IKN dari komplek Istana Kepresidenan. Dia pun merasa senang karena setelah pemerintah memulai pembangunan Istana Presiden dan kantor-kantor pemerintahan di IKN. Sektor swasta juga mulai terlihat berinvestasi.

Menurutnya, hingga akhir Desember nanti realisasi investasi yang ada di IKN telah mencapai Rp45 triliun. “Ada lima hotel yang akan segera dibangun. Empat bintang lima, satu bintang empat. Ada empat rumah sakit yang juga sudah segera dimulai, dan juga sekolah,” ungkapnya.

Pembangunan di IKN sendiri dibiayai 20 persennya oleh pemerintah melalui APBN untuk infrastruktur dasar dan bangunan-bangunan pemerintah. Lalu 80 persen sisanya akan ditawarkan kepada sektor swasta dan dunia usaha melalui skema public private partnership  (PPP).

Setelah melakukan groundbreaking gedung perkantoran Bank Indonesia, Jokowi melakukan peletakan batu pertama gedung BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya keberadaan kantor BPJS Ketenagerjaan ini akan menambah lengkap fasilitas layanan masyarakat di IKN.

“Sudah ada perilindungan jaminan sosialnya dari BPJS Ketenagakerjaan. Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan sangat penting agar pekerja. Para pekerja terlindungi dari berbagai risiko baik risiko sosial maupun ekonomi,” ucapnya.

Jokowi telah mendapatkan bocoran dari Direktur BPJS Ketenagakerjaan bhwa pekerja yang sekarang kerja di Nusantara telah terdaftar BPJS Ketenagakerjaan. Jokowi memberikan apresiasi terhadap hal ini. “Tidak berharap ada kecelakaan tapi kalo ada sudah ada yang melindunginya yaitu BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.

Selanjutnya Jokowi melakukan peletakan batu pertama PLTS IKN 50MW. Listrik menurutnya merupakan suatu yng krusial. Untuk itu PLTS ini diinisiasi.  “Pak listriknya ada tidak? Siap atau tidak? Katanya green energy? Jawabannya sore hari ini (kemarin sore) juga sudah ada,” ucapnya.

Jokowi menyebut PLTS berkapasitas 50 megawatt adalah pionir pembangkit energi terbarukan di IKN. Kapasitas PLTS ini masih memungkinkan untuk dinaikan. Selain soal terpenuhnya kebutuhan, Jokowi ingin listrik disalurkan dengan kabel di bawah tanah. “Saya minta sejak awal kabelnya jgn kelihatan mata, harus semuanya ground cable dimasukkan ke di bawah tanah. Masa kita msh membangun ibu kota yg bagus seperti ini msh kabelnya di atas,” bebernya.

PLTS ini akan memproduksi energi hijau sekitar 93GW/hr per tahun. Diharapkan mampu mereduksi emisi sebesar 104 ribu ton CO2 per tahunnya. “PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah utk menyiapkan sistem kelistrikan yg andal, yg berbasis pd ramah lingkungan utk pemenuhan kebutuhan listrik di IKN,” ucapnya.

Ke depan, selain memanfaatkan tenaga surya juga akan dibangun pembangkit listrik yng memanfaatkan potensi hidro di sekitar IKN. kita td jg pak dirut menyampaikan akan memanfaatkan potensi hidro yg ada di sekitar IKN.

“Dengan demikian nantinya sistem kelistrikan di IKN akan berbasis pada energi baru terbarukan. Tidak hanya mampu menghasilkan listrik yg andal tetapi yang bersih dan tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.

Jokowi cukup yakin pembangunan IKN ini akan terus berlanjut meski dia tidak menjabat lagi. Alasannya karena sudah dijamin dalam undang-undang. “Didukung 93 persen fraksi,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga meresmikan pembangunan dan revitalisasi dua sekolah di IKN. Adapun sekolah yak dibangun adalah Nusantara Intercultural School (NIS). Sementara, revitalisasi dilakukan untuk SD Negeri 020 Sepaku. Pembangunan dan revitalisasi ini jadi bukti keseriusan komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan bermutu, terutama ketika nanti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat mulai pindah ke IKN.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, SDN 020 Sepaku berada di lokasi yang rawan banjir. Sehingga kegiatan belajar-mengajar terganggu ketuka banjir terjadi.

Menurutnya, pemerintah daerah berkolaborasi dengan Astra untuk membangun kembali sekolah di lokasi yang lebih aman. Termasuk, meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih baik. “Saya yakin revitalisasi ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi jauh lebih aman dan nyaman,” ungkapnya.

Tidak hanya di SD Negeri 020 Sepaku,  perbaikan juga tengah dilakukan beberapa SD lainnya. Ada lima SD lain di sekitar IKN. Di samping pembangunan infrastruktur di IKN yang semakin pesat, Nadiem juga menekankan pentingnya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM).

Oleh karena itu, dia mengapresiasi kolaborasi dan gotong royong pihak swasta serta organisasi nonprofit dalam membangun sekolah di IKN. ”Saya harap saya akan datang lagi ke sini dan melihat sekolah yang berbeda. Tapi yang lebih penting lagi di dalam ruang kelasnya saya harap jauh lebih interaktif, lebih menarik, dan benar-benar memerdekakan generasi kita,” tuturnya.

Mendikbudristek juga mendorong satuan pendidikan di IKN turut mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi sekolah untuk pertama kalinya untuk tidak lagi terbebani dengan bahan ajar yang luar biasa banyaknya. Anak tak lagi diminta hafalan saja dan guru kejar tayang materi kurikulum. Saat ini  sudah 300 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia menerapkan kurikulum ini.  “Dengan Kurikulum Merdeka, materi dipangkas hampir 30-40 persen, sehingga sekarang yang terpenting adalah kedalaman analisa dan kemampuan berpikir kritis,” jelasnya.

Tidak hanya menitikberatkan pada penerapan Kurikulum Merdeka, Mendikbudristek juga mengajak guru dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan melalui Platform Merdeka Belajar (PMM). Melalui platform yang telah digunakan oleh lebih dari 2,8 juta guru di seluruh Indonesia ini, para guru bisa saling belajar dan berbagi. Begitupun dengan pemanfaatan hasil Asesmen Nasional (AN) sebagai acuan bagi kepala sekolah untuk membantu tata kelola satuan pendidikan. (mia/lyn/jpg/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/