28.9 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Karyawan PT Rotua Serang Aparat, Labora Sitorus Hilang

Foto: dok/JPNN.com Labora Sitorus.
Foto: dok/JPNN.com
Labora Sitorus.

SORONG, SUMUTPOS.CO – Tim gabungan eksekusi Kemenkumham harus ‘gigit jari’ saat mengeksekusi Aiptu Labora Sitorus di rumahnya, di Kelurahan Tampa Garam, Sorong, Papua Barat, ke LP Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (4/3). Eksekusi yang melibatkan aparat kepolisian dan Brimob gagal total. Labora kabur entah ke mana.

Sebelum berhasil masuk ke lahan PT Rotua yang juga menjadi rumah Labora selama ini. Petugas gabungan mendapat perlawanan dari ratusan karyawan PT Rotua yang bergerak di bidang pengolahan kayu itu. Mereka melempari tim eksekutor yang dikawal ketat ratusan aparat dengan kayu dan batu. Massa juga menutup pintu gerbang dari besi yang menjadi pintu masuk ke PT Rotua.

Beberapa tameng aparat pecah. Melihat suasana tak terkendali, aparat pun melepaskan tembakan gas airmata. Melihat aksi karyawan yang terus melakukan perlawanan, aparat sempat bernegosiasi meminta agar pintu dibuka dan bekerjasama dalam proses eksekusi. Namun pendekatan pertsuasif dengan pengeras suara itu tak digubris.

Aparat kemudian mendobrak gerbang dan tembok yang telah dilapisi truk, balok kayu, dan kontainer dengan menabrakkan barakuda milik Brimob. Kendaraan lapis baja itu mendobrak pagar tembok hingga roboh. Ratusan aparat yang sudah berkumpul di depan PT Rotua pun merangsek masuk. Aparat kemudian terlibat keributan dengan massa yang masih melakukan perlawanan.

Akhirnya, karyawan PT Rotua berhasil digiring keluar dari lokasi kerja mereka. Ratusan karyawan yang berhamburan langsung dikumpulkan di sebuah lapangan. Sedangkan 25 karyawan dan 3 orang PH langsung digiring ke Mapolres Sorong Kota. Mereka tertangkap drone kamera sebagai pelaku pelemparan dan provokator aksi. Salah satu diantaranya diduga mengetahui lokasi Labora.

“Ada satu orang yang tadi ngaku wartawan. Padahal dilihat surat tugasnya janggal, trus di kantongnya ada uang. Kemungkinan besar dia karyawan Labora. Jadi langsung diamankan ke Polres,” kata seorang saksi, Yoseph.

Tim eksekutor kemudian masuk ke rumah untuk mengamankan Labora. Sayangnya, setelah beberapa jam melakukan pencarian, mulai dari rumah dan pekarangan yang juga pengolahan kayu, tim tak berhasil menemukan Labora.

Padahal, sejumlah aparat sudah disiagakan di Bandara DEO Sorong untuk mengawal proses eksekusi Labora ke Jakarta dengan pesawat. Menurut pantauan Radar Sorong (grup Sumut Pos), hingga semalam personel Brimob melakukan pengamanan di sekitar kediaman Labora. Pukul 20.30 WIT, personel brimob baru kembali ke Mako Brimob. Labora tetap belum ditemukan.

“Pada saat opersi ini, Kamis (3/3) malam yang bersangkutan masih di rumahnya. Tapi begitu operasi tadi pagi (kemarin, Red), sampai di TKP, yang bersangkutan nggak ada di rumahnya itu,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak saat dikonfirmasi, Jumat (4/3).

Menurut Dusak, setelah mengetahui Labora sudah tak ada di kediamannya, pihaknya beserta aparat gabungan TNI dan Polri langsung melakukan penyisiran. Lantaran, luasnya kawasan tersebut, pencarian bisa dilakukan hingga malam hari.

“Langsung dilakukan penyisiran, dari pukul 10.00 WIT. Nah karena areanya luas, ini masih berlangsung penyisiran itu. Mungkin bisa sampai malam,” katanya.

Foto: dok/JPNN.com Labora Sitorus.
Foto: dok/JPNN.com
Labora Sitorus.

SORONG, SUMUTPOS.CO – Tim gabungan eksekusi Kemenkumham harus ‘gigit jari’ saat mengeksekusi Aiptu Labora Sitorus di rumahnya, di Kelurahan Tampa Garam, Sorong, Papua Barat, ke LP Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (4/3). Eksekusi yang melibatkan aparat kepolisian dan Brimob gagal total. Labora kabur entah ke mana.

Sebelum berhasil masuk ke lahan PT Rotua yang juga menjadi rumah Labora selama ini. Petugas gabungan mendapat perlawanan dari ratusan karyawan PT Rotua yang bergerak di bidang pengolahan kayu itu. Mereka melempari tim eksekutor yang dikawal ketat ratusan aparat dengan kayu dan batu. Massa juga menutup pintu gerbang dari besi yang menjadi pintu masuk ke PT Rotua.

Beberapa tameng aparat pecah. Melihat suasana tak terkendali, aparat pun melepaskan tembakan gas airmata. Melihat aksi karyawan yang terus melakukan perlawanan, aparat sempat bernegosiasi meminta agar pintu dibuka dan bekerjasama dalam proses eksekusi. Namun pendekatan pertsuasif dengan pengeras suara itu tak digubris.

Aparat kemudian mendobrak gerbang dan tembok yang telah dilapisi truk, balok kayu, dan kontainer dengan menabrakkan barakuda milik Brimob. Kendaraan lapis baja itu mendobrak pagar tembok hingga roboh. Ratusan aparat yang sudah berkumpul di depan PT Rotua pun merangsek masuk. Aparat kemudian terlibat keributan dengan massa yang masih melakukan perlawanan.

Akhirnya, karyawan PT Rotua berhasil digiring keluar dari lokasi kerja mereka. Ratusan karyawan yang berhamburan langsung dikumpulkan di sebuah lapangan. Sedangkan 25 karyawan dan 3 orang PH langsung digiring ke Mapolres Sorong Kota. Mereka tertangkap drone kamera sebagai pelaku pelemparan dan provokator aksi. Salah satu diantaranya diduga mengetahui lokasi Labora.

“Ada satu orang yang tadi ngaku wartawan. Padahal dilihat surat tugasnya janggal, trus di kantongnya ada uang. Kemungkinan besar dia karyawan Labora. Jadi langsung diamankan ke Polres,” kata seorang saksi, Yoseph.

Tim eksekutor kemudian masuk ke rumah untuk mengamankan Labora. Sayangnya, setelah beberapa jam melakukan pencarian, mulai dari rumah dan pekarangan yang juga pengolahan kayu, tim tak berhasil menemukan Labora.

Padahal, sejumlah aparat sudah disiagakan di Bandara DEO Sorong untuk mengawal proses eksekusi Labora ke Jakarta dengan pesawat. Menurut pantauan Radar Sorong (grup Sumut Pos), hingga semalam personel Brimob melakukan pengamanan di sekitar kediaman Labora. Pukul 20.30 WIT, personel brimob baru kembali ke Mako Brimob. Labora tetap belum ditemukan.

“Pada saat opersi ini, Kamis (3/3) malam yang bersangkutan masih di rumahnya. Tapi begitu operasi tadi pagi (kemarin, Red), sampai di TKP, yang bersangkutan nggak ada di rumahnya itu,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak saat dikonfirmasi, Jumat (4/3).

Menurut Dusak, setelah mengetahui Labora sudah tak ada di kediamannya, pihaknya beserta aparat gabungan TNI dan Polri langsung melakukan penyisiran. Lantaran, luasnya kawasan tersebut, pencarian bisa dilakukan hingga malam hari.

“Langsung dilakukan penyisiran, dari pukul 10.00 WIT. Nah karena areanya luas, ini masih berlangsung penyisiran itu. Mungkin bisa sampai malam,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/