Mayoritas Gangguan Jantung
Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Eka Yusuf menambahkan, mayoritas jamaah yang menjalani rawat inap mengalami gangguan jantung. Kisarannya mencapai 80 persen. ”Lima persen mengalami gangguan paru. Sisanya diabetes mellitus, kecing manis, dan kanker,” ujarnya.
Selain dirawat di KKHI, beberapa jamaah juga terpaksa di rujuk ke rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi. Totalnya pernah mencapai 76 orang di Madinah dan 55 jamaah di Makkah. Namun saat ini mayoritas sudah kembali ke pemondokan. Di Madinah tinggal 16 pasien, sementara di makkah tersisa 28 pasien.
Terkait pasien meninggal, hingga kemarin jumlahnya sudah mencapai 60 orang. Jumlah itu menurun jika dibandingkan data per hari yang sama tahun lalu. ”Kalau tahun lalu per hari yang sama dengan tahun ini mencapai 89 orang. Tapi itu karena ada kasus crane roboh yang langsung mengakibatkan 15 jamaah Indonesia meninggal,” ujarnya.
JIka dibanding 2014, jumlah jamaah meninggal per hari ini pada 2016 termasuk meningkat. Sebab, dua tahun lalu hanya mencapai 43 orang. ”Karena itu kami imbau jamaah benar-benar menjaga kesehatan agar kuat menjalani puncak haji nanti. Energi yang dibutuhkan sangat besar,” ujar Eka.
Khusus untuk prosesi wukuf, tim kesehatan juga sudah melakukan beberapa persiapan. Di antaranya, tenda klinik kesehatan di Kantor Misi Haji Arafah, bus, serta ambulans untuk safari wukuf. Selain kilinik, petugas kesehatan juga akan disebar di enam sektor yang menjangkau 52 maktab.
Eka menjelaskan, safari wukuf dilakukan dengan mengikuti prosedur dan persyaratan yang ditetapkan Kantor Urusan Haji Indonesia. Jamaah yang benar-benar tidak mampu akan dikelilingkan di Arafah dalam kondisi berbaring. Safari itu bisa menggunakan ambulans, bisa juga menggunakan bus yang dimodifikasi bagian dalamnya agar jamaah bisa berbaring. (jpg/adz)