24 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

BW & BG Sebelas Duabelas

Foto: Kombinasi Komjen Budi Waseso dan Komjen Budi Gunawan.
Foto: Kombinasi
Komjen Budi Waseso dan Komjen Budi Gunawan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Beberapa hari menjabat Kabareskrim, Inspektur Jenderal (Irjen) Budi Waseso (BW) langsung naik pangkat menjadi Komisari Jenderal (Komjen). Dia pun disiapkan untuk menjadi calon kapolri. Nada sumbang pun langsung mengemuka karena BW dianggap sama saja dengan Komjen Budi Gunawan (BG).

Adalah Pemuda Muhammadiyah yang langsung bernyanyi. Melalui Ketua Umumnya, Dahnil Simanjuntak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mereka anggap serius memberantas korupsi jika melantik Jenderal Budi Gunawan atau mengajukan Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai Kapolri. Pelantikan salah seorang di antara keduanya dinilai sebagai pelanggaran terhadap komitmen dan janji Jokowi memberantas korupsi. “Budi Waseso itu sebelas-duabelas (sama) dengan Budi Gunawan,” kata Dahnil di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, kemarin.

Pemuda Muhammadiyah, kata dia, sangat paham bahwa Jokowi harus berhadapan dengan tekanan dan pelbagai kepentingan kekuatan politik partai penyokong pemerintah. Tapi, sebagai presiden, kata dia, Jokowi harus berani melawan kepentingan yang merugikan kepentingan rakyat.

Dahnil juga mengkritik sikap Jokowi yang terus menunda pengumuman keputusan membatalkan pelantikan Budi Gunawan. Menurut dia, Jokowi tak berani melakukan hal yang benar meski sesuai dengan keinginan hatinya sendiri.

Dahnil mengatakan calon Kapolri Budi Gunawan jelas sudah menjadi tersangka kasus gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi. Sedangkan Budi Waseso, menurut Dahnil, adalah aktor proses kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Pelantikan mereka sebagai Kapolri sama saja mematikan upaya pemberantasan korupsi. “Saat ini nalar masyarakat dihina dengan semua kriminalisasi itu,” kata Dahnil.

Terlepas dari itu, Budi Waseso kita makin mentereng. Dari bintang dua menjadi bintang tiga. “Kita tidak boleh menolak tugas dan tanggung jawab,” ucap Budi seusai acara pengukuhan kenaikan pangkat di ruang rapat utama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, kemarin, ketika ditanya soal kesiapannya menjadi kapolri.

Budi Waseso merupakan mantan bawahan BG di Lemdikpol Polri. Budi Waseso termasuk setia mendampingi Budi Gunawan saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Dewan Perwakilan Rakyat. Saat Komisi Pemberantasan Korupsi menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka, Budi Waseso menyebut ada pengkhianat di lingkup internal Polri. Dengan pangkat komisaris jenderal, Budi kini menjadi salah satu calon Kapolri untuk menggantikan Budi Gunawan yang kabarnya batal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Foto: Kombinasi Komjen Budi Waseso dan Komjen Budi Gunawan.
Foto: Kombinasi
Komjen Budi Waseso dan Komjen Budi Gunawan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Beberapa hari menjabat Kabareskrim, Inspektur Jenderal (Irjen) Budi Waseso (BW) langsung naik pangkat menjadi Komisari Jenderal (Komjen). Dia pun disiapkan untuk menjadi calon kapolri. Nada sumbang pun langsung mengemuka karena BW dianggap sama saja dengan Komjen Budi Gunawan (BG).

Adalah Pemuda Muhammadiyah yang langsung bernyanyi. Melalui Ketua Umumnya, Dahnil Simanjuntak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mereka anggap serius memberantas korupsi jika melantik Jenderal Budi Gunawan atau mengajukan Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai Kapolri. Pelantikan salah seorang di antara keduanya dinilai sebagai pelanggaran terhadap komitmen dan janji Jokowi memberantas korupsi. “Budi Waseso itu sebelas-duabelas (sama) dengan Budi Gunawan,” kata Dahnil di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, kemarin.

Pemuda Muhammadiyah, kata dia, sangat paham bahwa Jokowi harus berhadapan dengan tekanan dan pelbagai kepentingan kekuatan politik partai penyokong pemerintah. Tapi, sebagai presiden, kata dia, Jokowi harus berani melawan kepentingan yang merugikan kepentingan rakyat.

Dahnil juga mengkritik sikap Jokowi yang terus menunda pengumuman keputusan membatalkan pelantikan Budi Gunawan. Menurut dia, Jokowi tak berani melakukan hal yang benar meski sesuai dengan keinginan hatinya sendiri.

Dahnil mengatakan calon Kapolri Budi Gunawan jelas sudah menjadi tersangka kasus gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi. Sedangkan Budi Waseso, menurut Dahnil, adalah aktor proses kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Pelantikan mereka sebagai Kapolri sama saja mematikan upaya pemberantasan korupsi. “Saat ini nalar masyarakat dihina dengan semua kriminalisasi itu,” kata Dahnil.

Terlepas dari itu, Budi Waseso kita makin mentereng. Dari bintang dua menjadi bintang tiga. “Kita tidak boleh menolak tugas dan tanggung jawab,” ucap Budi seusai acara pengukuhan kenaikan pangkat di ruang rapat utama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, kemarin, ketika ditanya soal kesiapannya menjadi kapolri.

Budi Waseso merupakan mantan bawahan BG di Lemdikpol Polri. Budi Waseso termasuk setia mendampingi Budi Gunawan saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Dewan Perwakilan Rakyat. Saat Komisi Pemberantasan Korupsi menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka, Budi Waseso menyebut ada pengkhianat di lingkup internal Polri. Dengan pangkat komisaris jenderal, Budi kini menjadi salah satu calon Kapolri untuk menggantikan Budi Gunawan yang kabarnya batal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/