31.7 C
Medan
Friday, June 14, 2024

Sel Nazaruddin Mirip Hotel Bintang Satu

Langsung Diperiksa KPK

JAKARTA-Setelah menempuh perjalanan udara selama 38 jam dari Bogota, Kolombia, M Nazaruddin menginjakkan kaki di Jakarta tadi malam (13/8). Nazaruddin dan tim penjemput dari Mabes Polri, Kementerian Luar Negeri, dan KPK mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 19.51

Kedatangan pesawat Gulfstream N913PD tersebut molor cukup lama. Sebab, sebelumnya Mabes Polri dan KPK memprediksi penerbangan dari Bandara El Dorado ke Halim Perdanakusuma seharusnya tidak lebih dari 30 jam. Paling tidak, Nazar tiba di tanah air siang.

Kabiro Penerangan Humas Polri Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana yang ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma mengatakan tidak tahu pasti mengapa terlambat. Padahal, dia memperkirakan transit di Kenya dan Maladewa tidak akan membuat penerbangan molor sangat lama. “Seharusnya pukul 19.00 juga sudah sampai,” ujarnya.

Penjemputan Nazaruddin benar-benar ketat. Sejumlah personel polisi diturunkan di bandara dan jalanan. Ada sekitar belasan mobil yang digunakan untuk membawa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Itulah mengapa suasana pengamanan Bandara Halim Perdanakusuma kemarin sangat ketat.

Saat pesawat mendarat, pengamanan juga dilakukan secara ketat. Awak media tidak boleh mengambil gambar terlalu dekat. Sekitar 250 meter dari pintu pesawat disterilkan aparat. Bahkan, ketika pintu depan burung besi terbuka, tiga anggota bersenjata laras panjang siaga di dekat tangga.

Meski pintu sudah dibuka, pria kelahiran Simalungun, Sumatera Utara, itu tidak langsung turun. Yang pertama turun adalah tim penjemput lengkap dengan penutup wajah berwarna hitam. Mereka lantas masuk ke minibus KIA Travello silver berpelat nomor B 1276 BH yang diparkir sekitar sepuluh langkah dari tangga pesawat.

Batang hitung Nazaruddin baru terlihat setelah lima orang bertopeng keluar pesawat. Saat keluar, dia mengenakan baju dan jaket berwarna gelap. Lengan Nazaruddin diapit erat oleh seorang petugas berkemeja hitam selama meniti tangga pesawat. Mulai pintu pesawat hingga masuk mobil, dia terus menunduk.

Pemindahan Nazaruddin dari pesawat ke mobil penjemput berlangsung kurang dari dua menit. Pada pukul 20.10, minibus tersebut meninggalkan landasan pacu pesawat lewat pintu utara. Mobil itu tidak sendiri, namun dikawal tiga mobil PLLU Bandara Halim Perdanakusuma, satu bus, dan tiga mobil pengawal lainnya.

Di luar, mobil dan bus tersebut bergabung dengan 20 kendaraan lain yang menunggu di depan bandara. Dikawal oleh voorrijders, seluruhnya langsung meninggalkan bandara menuju ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Untung Yoga mengatakan, di Mako Brimob Nazaruddin bukannya ditahan. “Kami periksa dahulu kesehatannya,” imbuhnya.
Setelah itu, lanjut Untung, Nazaruddin bakal dibawa ke KPK untuk menjalani pemeriksaan. Meski demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan terlalu memaksakan untuk memeriksa Nazaruddin begitu sampai di KPK. Faktor kelelahan di balik alasan kemungkinan penundaan itu.

Oleh sebab itu, akan ada keringanan untuk memberikan kesempatan kepada Nazaruddin dan tim penjemput untuk beristirahat. Namun, itu tidak lama. Menurut dia, jet lag penerbangan dari Bogota ke Jakarta bisa pulih dalam satu atau dua jam sejak mendarat. “Supaya pemeriksaan bisa berjalan lebih nyaman,” katanya.

Bagaimana lokasi tahanan? Dia tidak mempermasalahkan hal itu. Untung menyerahkan sepenuhnya kepada KPK, apakah menitipkan Nazaruddin di Mako Brimob atau rumah tahanan lain. Dia menyatakan, semua bisa dipersiapkan secara cepat. “Sepenuhnya kami serahkan ke KPK,” tandasnya.

Sementara itu, pemeriksaan kesehatan Nazaruddin di Mako Brimob juga tidak berlangsung lama. Selama satu jam dia berada di Mako Brimob untuk diperiksa. Setelah itu, sekitar pukul 21.54, dia diantar menuju ke gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said.

Pengamanan superketat juga terlihat saat membawa Nazar menuju KPK. Berdasar pantauan Jawa Pos, sedikitnya 22 mobil mengawal legislator yang berangkat dari dapil (daerah pemilihan) Lumajang-Jember itu. Begitu Nazaruddin menginjakkan kaki di gedung KPK, moncong kamera media langsung diarahkan ke dia.

Kericuhan sempat terjadi saat Nazaruddin memasuki gedung KPK. Awak media yang ingin mengabadikan kedatangan Nazaruddin harus berdesakan dengan aparat. Banyaknya media yang berebut berada di baris depan membuat aparat akhirnya membuat barikade. Saat melintasi awak media, Nazaruddin tidak mengeluarkan satu kata pun.
Kuasa hukum M. Nazaruddin, Arfian Bondjol dan Elza Syarief, serta sepupu sepupu Nazaruddin, M. Nasir, terlihat mendampingi. Namun, mereka tidak banyak memberikan statemen karena belum ada pemeriksaan. “Saya juga mau menemui (Nazaruddin, Red),” katanya sembari masuk ke gedung.

Mulai tadi malam Nazaruddin menikmati tidurnya di sel Mako Brimob. Setelah perjalanan panjang hampir 40 jam, Nazar (panggilan Nazaruddin) tentu bisa beristirahat dengan cukup nyaman. Sebab, dia menghuni sel yang cukup luas, mirip kamar hotel kelas bintang satu.

Tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games itu akan menempati sel yang dulu pernah ditempati mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. “Kami sudah menyiapkan sel di blok B sebagai alternatif,” kata Juru Bicara Mako Brimob Kelapa Dua Depok AKBP K. Budiman kemarin (13/8). Di sana Nazaruddin akan menjalaninya dengan status tahanan titipan.
Di blok B terdapat beberapa sel yang bisa digunakan. Ukurannya sekitar 4 x 3 meter. “Kondisinya lumayan. Namun, karena rapat (antarsel) dan tertutup, mungkin terasa agak pengap ,” tutur Maqdir Ismail, salah seorang pengacara Susno Duadji yang sering berkunjung ke blok B, kepada Jawa Pos tadi malam.

Dia mengatakan, untuk bisa menghirup udara segar, tahanan harus keluar dari sel, kemudian melewati semacam koridor atau selasar, menuju tempat yang lebih terbuka. “Tapi, masih di dalam blok. Sebelum selasar ada jeruji,” kata pengacara lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu.

Sel tersebut dilengkap tempat tidur dan kamar mandi. Bagaimana dengan AC” Maqdir mengaku tidak ingat secara pasti. “Di tempat-tempat tertentu mungkin ada,” jawab pengacara senior itu.

Maqdir yang juga menjadi kuasa hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar itu mengungkapkan, selain temboknya yang berlapis, pengamanan di Rutan Mako Brimob tergolong ketat. “Penjagaannya berlapis,” ujarnya.

Secara terpisah, sumber Jawa Pos menyebutkan, sebelum Nazaruddin datang, dua terdakwa teroris dipindah dari rutan Mako Brimob. Mereka adalah Aris, orang yang menyembunyikan Ibrohim di Temanggung, dan Toni Togar, residivis yang disangka sebagai otak perampokan Bank CIMB Medan.

“Mereka dikirim ke Nusakambangan,” katanya. Pemindahan itu dilakukan secara diam-diam pada Jumat. “Alasannya untuk keamanan,” tambahnya.

Tahanan Mako Brimob pernah dibobol Gayus Tambunan yang bisa melenggang 68 kali keluar tahanan. Apakah Nazar juga bisa melakukan hal yang sama”

Kepala Rumah Tahanan Komisaris Polisi Basuki menjamin bekas bendahara umum Partai Demokrat itu tidak akan bisa pelesir layaknya Gayus Tambunan. “Saya jamin, Nazaruddin tidak akan keluar,” kata Basuki kepada wartawan di gerbang Mako Brimob tadi malam.

Basuki berjanji melaksanakan tugas sebagai kepala rutan sesuai dengan prosedur dan tata cara pelaksanaan yang ada. Dia mengatakan, kasus pelesir Gayus tak akan terulang pada Nazaruddin. “Mungkin kepala rutan yang dahulu punya prosedur berbeda. Saya punya cara sendiri,” ujarnya.

Apalagi, kata Basuki, blok tahanan Markas Besar Polri saat ini dilengkapi kamera pengintai closed circuit television (CCTV). “CCTV langsung dipantau oleh Mabes,” katanya.

Basuki mengatakan, satu sel berukuran 4 x 3 meter di blok B sudah disiapkan untuk Nazaruddin. Menurut Basuki, blok tersebut saat ini kosong lantaran tak ada penghuni. “Nazaruddin nanti sendirian,” katanya. (rdl/fal/c2/kum/dim/kuh/rdl/c4/agm/jpnn)

Langsung Diperiksa KPK

JAKARTA-Setelah menempuh perjalanan udara selama 38 jam dari Bogota, Kolombia, M Nazaruddin menginjakkan kaki di Jakarta tadi malam (13/8). Nazaruddin dan tim penjemput dari Mabes Polri, Kementerian Luar Negeri, dan KPK mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 19.51

Kedatangan pesawat Gulfstream N913PD tersebut molor cukup lama. Sebab, sebelumnya Mabes Polri dan KPK memprediksi penerbangan dari Bandara El Dorado ke Halim Perdanakusuma seharusnya tidak lebih dari 30 jam. Paling tidak, Nazar tiba di tanah air siang.

Kabiro Penerangan Humas Polri Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana yang ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma mengatakan tidak tahu pasti mengapa terlambat. Padahal, dia memperkirakan transit di Kenya dan Maladewa tidak akan membuat penerbangan molor sangat lama. “Seharusnya pukul 19.00 juga sudah sampai,” ujarnya.

Penjemputan Nazaruddin benar-benar ketat. Sejumlah personel polisi diturunkan di bandara dan jalanan. Ada sekitar belasan mobil yang digunakan untuk membawa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Itulah mengapa suasana pengamanan Bandara Halim Perdanakusuma kemarin sangat ketat.

Saat pesawat mendarat, pengamanan juga dilakukan secara ketat. Awak media tidak boleh mengambil gambar terlalu dekat. Sekitar 250 meter dari pintu pesawat disterilkan aparat. Bahkan, ketika pintu depan burung besi terbuka, tiga anggota bersenjata laras panjang siaga di dekat tangga.

Meski pintu sudah dibuka, pria kelahiran Simalungun, Sumatera Utara, itu tidak langsung turun. Yang pertama turun adalah tim penjemput lengkap dengan penutup wajah berwarna hitam. Mereka lantas masuk ke minibus KIA Travello silver berpelat nomor B 1276 BH yang diparkir sekitar sepuluh langkah dari tangga pesawat.

Batang hitung Nazaruddin baru terlihat setelah lima orang bertopeng keluar pesawat. Saat keluar, dia mengenakan baju dan jaket berwarna gelap. Lengan Nazaruddin diapit erat oleh seorang petugas berkemeja hitam selama meniti tangga pesawat. Mulai pintu pesawat hingga masuk mobil, dia terus menunduk.

Pemindahan Nazaruddin dari pesawat ke mobil penjemput berlangsung kurang dari dua menit. Pada pukul 20.10, minibus tersebut meninggalkan landasan pacu pesawat lewat pintu utara. Mobil itu tidak sendiri, namun dikawal tiga mobil PLLU Bandara Halim Perdanakusuma, satu bus, dan tiga mobil pengawal lainnya.

Di luar, mobil dan bus tersebut bergabung dengan 20 kendaraan lain yang menunggu di depan bandara. Dikawal oleh voorrijders, seluruhnya langsung meninggalkan bandara menuju ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Untung Yoga mengatakan, di Mako Brimob Nazaruddin bukannya ditahan. “Kami periksa dahulu kesehatannya,” imbuhnya.
Setelah itu, lanjut Untung, Nazaruddin bakal dibawa ke KPK untuk menjalani pemeriksaan. Meski demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan terlalu memaksakan untuk memeriksa Nazaruddin begitu sampai di KPK. Faktor kelelahan di balik alasan kemungkinan penundaan itu.

Oleh sebab itu, akan ada keringanan untuk memberikan kesempatan kepada Nazaruddin dan tim penjemput untuk beristirahat. Namun, itu tidak lama. Menurut dia, jet lag penerbangan dari Bogota ke Jakarta bisa pulih dalam satu atau dua jam sejak mendarat. “Supaya pemeriksaan bisa berjalan lebih nyaman,” katanya.

Bagaimana lokasi tahanan? Dia tidak mempermasalahkan hal itu. Untung menyerahkan sepenuhnya kepada KPK, apakah menitipkan Nazaruddin di Mako Brimob atau rumah tahanan lain. Dia menyatakan, semua bisa dipersiapkan secara cepat. “Sepenuhnya kami serahkan ke KPK,” tandasnya.

Sementara itu, pemeriksaan kesehatan Nazaruddin di Mako Brimob juga tidak berlangsung lama. Selama satu jam dia berada di Mako Brimob untuk diperiksa. Setelah itu, sekitar pukul 21.54, dia diantar menuju ke gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said.

Pengamanan superketat juga terlihat saat membawa Nazar menuju KPK. Berdasar pantauan Jawa Pos, sedikitnya 22 mobil mengawal legislator yang berangkat dari dapil (daerah pemilihan) Lumajang-Jember itu. Begitu Nazaruddin menginjakkan kaki di gedung KPK, moncong kamera media langsung diarahkan ke dia.

Kericuhan sempat terjadi saat Nazaruddin memasuki gedung KPK. Awak media yang ingin mengabadikan kedatangan Nazaruddin harus berdesakan dengan aparat. Banyaknya media yang berebut berada di baris depan membuat aparat akhirnya membuat barikade. Saat melintasi awak media, Nazaruddin tidak mengeluarkan satu kata pun.
Kuasa hukum M. Nazaruddin, Arfian Bondjol dan Elza Syarief, serta sepupu sepupu Nazaruddin, M. Nasir, terlihat mendampingi. Namun, mereka tidak banyak memberikan statemen karena belum ada pemeriksaan. “Saya juga mau menemui (Nazaruddin, Red),” katanya sembari masuk ke gedung.

Mulai tadi malam Nazaruddin menikmati tidurnya di sel Mako Brimob. Setelah perjalanan panjang hampir 40 jam, Nazar (panggilan Nazaruddin) tentu bisa beristirahat dengan cukup nyaman. Sebab, dia menghuni sel yang cukup luas, mirip kamar hotel kelas bintang satu.

Tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games itu akan menempati sel yang dulu pernah ditempati mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. “Kami sudah menyiapkan sel di blok B sebagai alternatif,” kata Juru Bicara Mako Brimob Kelapa Dua Depok AKBP K. Budiman kemarin (13/8). Di sana Nazaruddin akan menjalaninya dengan status tahanan titipan.
Di blok B terdapat beberapa sel yang bisa digunakan. Ukurannya sekitar 4 x 3 meter. “Kondisinya lumayan. Namun, karena rapat (antarsel) dan tertutup, mungkin terasa agak pengap ,” tutur Maqdir Ismail, salah seorang pengacara Susno Duadji yang sering berkunjung ke blok B, kepada Jawa Pos tadi malam.

Dia mengatakan, untuk bisa menghirup udara segar, tahanan harus keluar dari sel, kemudian melewati semacam koridor atau selasar, menuju tempat yang lebih terbuka. “Tapi, masih di dalam blok. Sebelum selasar ada jeruji,” kata pengacara lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu.

Sel tersebut dilengkap tempat tidur dan kamar mandi. Bagaimana dengan AC” Maqdir mengaku tidak ingat secara pasti. “Di tempat-tempat tertentu mungkin ada,” jawab pengacara senior itu.

Maqdir yang juga menjadi kuasa hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar itu mengungkapkan, selain temboknya yang berlapis, pengamanan di Rutan Mako Brimob tergolong ketat. “Penjagaannya berlapis,” ujarnya.

Secara terpisah, sumber Jawa Pos menyebutkan, sebelum Nazaruddin datang, dua terdakwa teroris dipindah dari rutan Mako Brimob. Mereka adalah Aris, orang yang menyembunyikan Ibrohim di Temanggung, dan Toni Togar, residivis yang disangka sebagai otak perampokan Bank CIMB Medan.

“Mereka dikirim ke Nusakambangan,” katanya. Pemindahan itu dilakukan secara diam-diam pada Jumat. “Alasannya untuk keamanan,” tambahnya.

Tahanan Mako Brimob pernah dibobol Gayus Tambunan yang bisa melenggang 68 kali keluar tahanan. Apakah Nazar juga bisa melakukan hal yang sama”

Kepala Rumah Tahanan Komisaris Polisi Basuki menjamin bekas bendahara umum Partai Demokrat itu tidak akan bisa pelesir layaknya Gayus Tambunan. “Saya jamin, Nazaruddin tidak akan keluar,” kata Basuki kepada wartawan di gerbang Mako Brimob tadi malam.

Basuki berjanji melaksanakan tugas sebagai kepala rutan sesuai dengan prosedur dan tata cara pelaksanaan yang ada. Dia mengatakan, kasus pelesir Gayus tak akan terulang pada Nazaruddin. “Mungkin kepala rutan yang dahulu punya prosedur berbeda. Saya punya cara sendiri,” ujarnya.

Apalagi, kata Basuki, blok tahanan Markas Besar Polri saat ini dilengkapi kamera pengintai closed circuit television (CCTV). “CCTV langsung dipantau oleh Mabes,” katanya.

Basuki mengatakan, satu sel berukuran 4 x 3 meter di blok B sudah disiapkan untuk Nazaruddin. Menurut Basuki, blok tersebut saat ini kosong lantaran tak ada penghuni. “Nazaruddin nanti sendirian,” katanya. (rdl/fal/c2/kum/dim/kuh/rdl/c4/agm/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/