27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tragedi Kanjuruhan: Jokowi Serahkan Keputusan pada FIFA

SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Malang, Jawa Timur, guna meninjau korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan, kemarin (5/10). Jokowi meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pascatragedi sepak bola yang terjadi pada Sabtu (1/10) malam. Jokowi menduga, tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh banyak faktor.

DITEMUI usai upacara HUT TNI ke-77 di Istana Merdeka kemarin, Jokowi menyatakan, telah bicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Senin (3/10) malam. Jokowi mengatakan, dalam komunikasi dengan Infantino, mereka banyak membahas mengenai Tragedi Kanjuruhan yang hingga kini sudah menewaskan 131 orang. “Hari Senin malam saya telah menelepon dan berbicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino,” ucap Jokowi.

Kami berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang dan juga berbicara mengenai FIFA under twenty (Piala Dunia U-20 tahun 2023), berbicara banyak, tetapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA,” kata Jokowi.

Kemarin, Jokowi juga ke Malang. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi ingin mengetahui peristiwa yang terjadi saat itu. “Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada,” katanya.

Jokowi kembali menegaskan, tata kelola persepakbolaan Indonesia perlu diperbaiki secara keseluruhan. Baik dalam hal tata kelola pertandingan, stadion, penonton, hingga pengamanan. “Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.

Selain itu, Kepala Negara juga menjelaskan, pemerintah telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. Tim tersebut dibentuk untuk mencari tahu secara detail penyebab utama atas terjadinya tragedi yang menewaskan ratusan orang tersebut.

Dia menekankan bahwa tim gabungan tersebut nantinya akan mengumpulkan fakta dan segala informasi dari berbagai pihak. Kemudian disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Tim akan berbagi tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. “Sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi. Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU,” lanjutnya.

Jokowi meminta TGIPF, segera menyelesaikan investigasi tragedi Kanjuruhan. Kepala negara menginginkan agar hasil investigasi itu diselesaikan kurang dari satu bulan. “Sudah disampaikan oleh Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya. Karena ini barangnya kelihatan semua kok, secepat-cepatnya,” tegasnya.

Jokowi pun tak menginginkan ada yang ditutup-tutupi dalam investigasi tragedi Kanjuruhan. Kepala negara menginginkan, pihak yang terlibat dalam kerusuhan itu diberikan sanksi ataupun pidana. “Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga,” tegasnya.

Sementara, Menteri Menko Polhukam Mahfud MD meminta TGIPF Tragedi Kanjuruhan menyelesaikan investigasi dalam waktu dua pekan atau lebih cepat dari tenggang waktu satu bulan yang diberikan Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan salah seorang anggota TGIPF, Laode M Syarif, setelah mengikuti rapat perdana bersama tim di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa malam. Mantan wakil Ketua KPK itu mengatakan, TGIPF nantinya akan memberikan tidak hanya hasil penelusuran Tragedi Kanjuruhan, tetapi juga rekomendasi perbaikan tata kelola sepak bola nasional.

“Pertemuan ini membahas kesedihan yang luar biasa ini, tetapi diharapkan rekomendasinya itu bukan hanya untuk kasus ini saja, tetapi perbaikan sepakbola Indonesia ke depan,” kata Laode dalam siaran pers Kemenpora di Jakarta, Rabu (5/10).

“Yang kedua harus ada keadilan bagi para korban. Oleh karena itu, nanti akan ada tim komunikasi tersendiri yang akan ditunjuk. Jadi (pertemuan) malam ini perkenalan dulu dan diharapkan oleh Pak Menko dalam waktu dua pekan selesai,” ujar dia.

Rapat perdana TGIPF membahas penyusunan rencana yang akan dilakukan oleh tim selama dua pekan ke depan. TGIPF berjanji melaksanakan tugasnya dengan transparan dan secepat-cepatnya. Tim beranggotakan 13 orang itu juga akan bekerja mencari akar masalah tragedi kanjuruhan yang merenggut setidaknya 125 jiwa itu. Tak hanya itu, tim tersebut juga akan memberikan rekomendasi sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran dalam pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

FIFA dan AFC akan Datang

Tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini, sudah menjadi atensi AFC dan FIFA. Kabarnya, pekan depan delegasi FIFA dan AFC akan datang ke Indonesia. Hal itu diungkapkan Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita kemarin sore.

Dia mengklaim delegasi FIFA dan AFC akan datang untuk memberikan support kepada PSSI. “FIFA dan AFC akan bersama-sama dengan PSSI untuk menghadapi tragedi ini. Mereka datang untuk memberikan dukungan, bukan menginvestigasi. Mereka mau mendengar langsung bagaimana kejadiannya. Kami senang luar biasa. Dalam situasi sulit, tapi kami masih mendapat support,” ujar Maaike.

Maaike optimistis PSSI tidak akan mendapat sanksi FIFA seperti prediksi banyak orang. Maaike mengungkapkan, sampai kemarin, tidak ada pembahasan mengenai sanksi. “Selama komunikasi bagus, lalu kami menjalani segala arahan mereka, insya Allah tidak (disanksi, Red). Dan, sampai hari ini (kemarin), antara PSSI dan FIFA tidak ada obrolan soal sanksi,” tegasnya.

Karena itu, Maaike memastikan beberapa agenda internasional yang bakal digelar di Indonesia tetap berjalan. Pada Desember, PSSI akan menggelar pertandingan fase grup AFF Cup 2022. Pertandingan yang bakal digelar di Indonesia adalah Indonesia melawan Kamboja (23/12) dan Thailand (29/12). “Lalu, soal Piala Dunia U-20 2023, sejauh ini FIFA menyebut tragedi Kanjuruhan tidak berpengaruh ke Piala Dunia. Ini tentu berita bagus,” klaimnya.

Maaike mengungkapkan, PSSI akan terus mematangkan persiapan untuk menjadi host Piala Dunia U-20 2023. Sebab, banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Salah satunya, meningkatkan kualitas lapangan yang akan menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-20 2023.

Meski demikian, Maaike memastikan PSSI terus concern terhadap tragedi Kanjuruhan. Penyelenggaraan pertandingan di Stadion Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan nyawa harus dievaluasi. “Semua akan kami evaluasi,” tegasnya. (lyn/fiq/c17/ali/jpg/adz)

SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Malang, Jawa Timur, guna meninjau korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan, kemarin (5/10). Jokowi meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pascatragedi sepak bola yang terjadi pada Sabtu (1/10) malam. Jokowi menduga, tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh banyak faktor.

DITEMUI usai upacara HUT TNI ke-77 di Istana Merdeka kemarin, Jokowi menyatakan, telah bicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Senin (3/10) malam. Jokowi mengatakan, dalam komunikasi dengan Infantino, mereka banyak membahas mengenai Tragedi Kanjuruhan yang hingga kini sudah menewaskan 131 orang. “Hari Senin malam saya telah menelepon dan berbicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino,” ucap Jokowi.

Kami berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang dan juga berbicara mengenai FIFA under twenty (Piala Dunia U-20 tahun 2023), berbicara banyak, tetapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA,” kata Jokowi.

Kemarin, Jokowi juga ke Malang. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi ingin mengetahui peristiwa yang terjadi saat itu. “Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada,” katanya.

Jokowi kembali menegaskan, tata kelola persepakbolaan Indonesia perlu diperbaiki secara keseluruhan. Baik dalam hal tata kelola pertandingan, stadion, penonton, hingga pengamanan. “Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.

Selain itu, Kepala Negara juga menjelaskan, pemerintah telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. Tim tersebut dibentuk untuk mencari tahu secara detail penyebab utama atas terjadinya tragedi yang menewaskan ratusan orang tersebut.

Dia menekankan bahwa tim gabungan tersebut nantinya akan mengumpulkan fakta dan segala informasi dari berbagai pihak. Kemudian disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Tim akan berbagi tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. “Sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi. Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU,” lanjutnya.

Jokowi meminta TGIPF, segera menyelesaikan investigasi tragedi Kanjuruhan. Kepala negara menginginkan agar hasil investigasi itu diselesaikan kurang dari satu bulan. “Sudah disampaikan oleh Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya. Karena ini barangnya kelihatan semua kok, secepat-cepatnya,” tegasnya.

Jokowi pun tak menginginkan ada yang ditutup-tutupi dalam investigasi tragedi Kanjuruhan. Kepala negara menginginkan, pihak yang terlibat dalam kerusuhan itu diberikan sanksi ataupun pidana. “Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga,” tegasnya.

Sementara, Menteri Menko Polhukam Mahfud MD meminta TGIPF Tragedi Kanjuruhan menyelesaikan investigasi dalam waktu dua pekan atau lebih cepat dari tenggang waktu satu bulan yang diberikan Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan salah seorang anggota TGIPF, Laode M Syarif, setelah mengikuti rapat perdana bersama tim di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa malam. Mantan wakil Ketua KPK itu mengatakan, TGIPF nantinya akan memberikan tidak hanya hasil penelusuran Tragedi Kanjuruhan, tetapi juga rekomendasi perbaikan tata kelola sepak bola nasional.

“Pertemuan ini membahas kesedihan yang luar biasa ini, tetapi diharapkan rekomendasinya itu bukan hanya untuk kasus ini saja, tetapi perbaikan sepakbola Indonesia ke depan,” kata Laode dalam siaran pers Kemenpora di Jakarta, Rabu (5/10).

“Yang kedua harus ada keadilan bagi para korban. Oleh karena itu, nanti akan ada tim komunikasi tersendiri yang akan ditunjuk. Jadi (pertemuan) malam ini perkenalan dulu dan diharapkan oleh Pak Menko dalam waktu dua pekan selesai,” ujar dia.

Rapat perdana TGIPF membahas penyusunan rencana yang akan dilakukan oleh tim selama dua pekan ke depan. TGIPF berjanji melaksanakan tugasnya dengan transparan dan secepat-cepatnya. Tim beranggotakan 13 orang itu juga akan bekerja mencari akar masalah tragedi kanjuruhan yang merenggut setidaknya 125 jiwa itu. Tak hanya itu, tim tersebut juga akan memberikan rekomendasi sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran dalam pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

FIFA dan AFC akan Datang

Tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini, sudah menjadi atensi AFC dan FIFA. Kabarnya, pekan depan delegasi FIFA dan AFC akan datang ke Indonesia. Hal itu diungkapkan Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita kemarin sore.

Dia mengklaim delegasi FIFA dan AFC akan datang untuk memberikan support kepada PSSI. “FIFA dan AFC akan bersama-sama dengan PSSI untuk menghadapi tragedi ini. Mereka datang untuk memberikan dukungan, bukan menginvestigasi. Mereka mau mendengar langsung bagaimana kejadiannya. Kami senang luar biasa. Dalam situasi sulit, tapi kami masih mendapat support,” ujar Maaike.

Maaike optimistis PSSI tidak akan mendapat sanksi FIFA seperti prediksi banyak orang. Maaike mengungkapkan, sampai kemarin, tidak ada pembahasan mengenai sanksi. “Selama komunikasi bagus, lalu kami menjalani segala arahan mereka, insya Allah tidak (disanksi, Red). Dan, sampai hari ini (kemarin), antara PSSI dan FIFA tidak ada obrolan soal sanksi,” tegasnya.

Karena itu, Maaike memastikan beberapa agenda internasional yang bakal digelar di Indonesia tetap berjalan. Pada Desember, PSSI akan menggelar pertandingan fase grup AFF Cup 2022. Pertandingan yang bakal digelar di Indonesia adalah Indonesia melawan Kamboja (23/12) dan Thailand (29/12). “Lalu, soal Piala Dunia U-20 2023, sejauh ini FIFA menyebut tragedi Kanjuruhan tidak berpengaruh ke Piala Dunia. Ini tentu berita bagus,” klaimnya.

Maaike mengungkapkan, PSSI akan terus mematangkan persiapan untuk menjadi host Piala Dunia U-20 2023. Sebab, banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Salah satunya, meningkatkan kualitas lapangan yang akan menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-20 2023.

Meski demikian, Maaike memastikan PSSI terus concern terhadap tragedi Kanjuruhan. Penyelenggaraan pertandingan di Stadion Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan nyawa harus dievaluasi. “Semua akan kami evaluasi,” tegasnya. (lyn/fiq/c17/ali/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/