27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Jamaah Diimbau Pakai Ihram Sejak di Asrama Haji, Pengiriman Gelombang Kedua Dimulai

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengiriman jamaah haji memasuki gelombang kedua mulai hari ini (7/6). Jamaah diimbau untuk mulai mengenakan pakaian ihram sejak dari asrama haji. Pasalnya rute penerbangannya dari tanah air langsung menuju ke Jeddah lalu ke Makkah lewat perjalanan darat. Imbauan tersebut disampaikan Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat di Jakarta kemarin (6/6).

Dia mengatakan, pemberangkatan jamaah gelombang kedua dimulai sejak hari ini sampai dengan 22 Juni depan. Jamaah diimbau untuk mengenakan kain ihram sejak dari tanah air, karena setibanya di Jeddah langsung melakukan umrah wajib atau umrah haji.

’’Mengingat tidak tersedianya waktu yang cukup dan menghindari penumpukan jamaah saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz di Jeddah,’’ tuturnya.

Dia juga mengingatkan kepada petugas haji di Jeddah, untuk memberikan prioritas layanan kepada jamaah lansia. Mulai dari saat mereka keluar dari pesawat sampai dengan masuk ke bus menuju ke Masjidilharam.

Seperti diketahui pemberangkatan haji dijalankan dalam dua gelombang. Pengiriman gelombang pertama dilakukan sejak 24 Mei lalu. Rute perjalanan gelombang pertama adalah dari tanah air menuju ke Madinah.

Setelah tinggal di Madinah beberapa hari untuk menjalankan ibadah Arbain, mereka diberangkatkan ke Makkah. Kemudian disusul pemberangkatan haji gelombang kedua mulai hari ini.

Sementara itu, di hari ke-15 pelaksanaan rangkaian ibadah haji, pemerintah telah melaksanakan evaluasi sementara. Dalam rapat evaluasi yang digelar kemarin (6/6), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan sejumlah catatan.

Dari hasil tinjauan lapangan yang dilakukannya pada tanggal 1-4 Juni 2023, secara umum layanan dan fasilitas yang diberikan untuk jamaah haji sudah cukup baik. Tapi, ada beberapa hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan.

Di antaranya, soal peningkatan layanan petugas haji dan petugas kesehatan, penambahan dokter, delay penerbangan, hingga terkait lift di hotel jamaah di Madinah yang antriannya bisa lebih dari satu jam.

Terkait petugas, Muhadjir meminta agar petugas haji dan petugas kesehatan melakukan aksi jemput bola dengan mendatangi pemondokan-pemondokan jamaah haji. Selain itu, dia meminta adanya penambahan tenaga medis terutama dokter spesialis, psikolog, dan psikiater.

Mengingat, tahun ini jumlah jamaah lansia yang cukup banyak. Berdasarkan, data Kemenkes, jumlah jamaah lansia mencapai 47 persen dari total jamaah haji tahun ini. “Karena banyak jamaah lansia dan banyak dari mereka yang mengalami demensia,” ungkapnya.

Muhadjir mengaku telah menghubungi langsung Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin perihal ini. Menurutnya, bila dimungkinkan, tambahan bisa turut disusulkan dalam penerbangan selanjutnya.

Kemudian, menyangkut jadwal penerbangan, Muhadjir meminta ada peningkatan kerjasama G to G dengan pihak Saudi. Terlebih, tahun ini terjadi banyak keterlambatan keberangkatan jamaah haji karena kendala dari pihak maskapai penerbangan. “Yang saya kira itu perlu diselesaikan yang bersifat G2G. Tidak cukup hanya diselesaikan dengan pihak maskapai penerbangan saja,” tegasnya.

Selain itu, Mantan Mendikbud itu kembali mengimbau jamaah haji untuk tidak memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah sunnah. Ia mengamini, bahwa ibadah sunnah baik namun tetap harus dipertimbangkan kondisi fisik dan kesehatan jamaah.

Mengingat, rangkaian ibadah wajib di Arafah masih belum terlaksana. “Wajibnya itu nanti masih 25 hari lagi di Arafah itu, haji utama kan di Arafah wukuf itu, yang nanti panasnya bukan main di situ. Jadi itu yang harus diantisipasi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan, bahwa petugas haji telah disiapkan untuk mendampingi para jamaah terutama jamaah lansia. Ada kursi roda hingga tongkat jalan. “Untuk pemanfaatan lift di Madinah, memang kecil-kecil. Nanti kita cek kembali,” katanya.

Sementara, mengenai keterlambatan penerbangan oleh Garuda Indonesia, Yaqut mengatakan, ada sparepart pesawat yang harus didatangkan dari Lithuania dan cukup membutuhkan waktu. Kondisi ini merupakan imbas dari terganggunya global supply chain akibat perang Rusia-Ukraina.

Sementara, untuk Saudi Airline, murni karena ketidaksiapan pesawat sesuai dengan kontrak. Di mana, pesawat yang didatangkan untuk menerbangkan jamaah tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan dikontrak.

“Jadi hal begini yang saya kira jadi catatan kami. (Soal sanksi, red) dikontrak ada penalti, jika keterlambatan, ada tidak sesuai dengan jadwal yang diberikan itu semua ada penaltinya,” tegasnya.

21 Jamaah Haji Wafat

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menyebut, hingga kemarin, sudah 21 orang jamaah haji yang wafat di sana. Jumlah tersebut merupakan tertinggi dari beberapa tahun terakhir. “Ini yang tertinggi di 4 tahun terakhir. Mudah-mudahan tidak semakin meningkat dan akan kami upayakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Diakuinya, jumlah jamaah lansia tahun ini terbanyak dalam 4 tahun terakhir. Sehingga, penanganan pun telah disiakan secara maksimal. Tercatat, 1917 tenaga kesehatan telah dikirimkan untuk mendampingi jamaah. Dalam perjalanannya, sejumlah penyakit pun telah terdeteksi seperti penyakit jantung, diabetes, hingga paru-paru.

Melihat kondisi ini, Dante mengingatkan agar jamaah tidak memaksakan diri. Terlebih, iklim di Saudi yang diprediksi terus meningkat. “Kemungkinan pada saat Arafah suhunya bisa mencapai 50 derajat, maka risiko kesehatan juga akan semakin meningkat,” tuturnya.

Pihaknya pun telah menyediakan tombol panic button di handphone para jamaah. Dengan tombol ini, maka jamaah yang sakit cukup menekan saja dan bisa cepat terdeteksi oleh petugas kesehatan yang ada di sana.

Terpisah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun angkat suara terkait dengan banyaknya kasus keterlambatan (delayed) penerbangan haji. Kasus ini kebanyakan disebabkan oleh masalah teknis. Keterbatasan armada pengangkut jemaah haji membuat persoalan tersebut semakin tidak bisa dihindari.

Penejalasan dari Kemenhub tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati. Dia mengungkapkan, terkait dengan banyaknya penerbangan haji yang tidak tepat waktu, mayoritas terjadi karena masalah teknis. Khususnya terkait dengan pesawat yang akan mengangkut para jemaah haji tersebut ke Tanah Suci.”Apalagi ada masalah suplai pesawat,’’ katanya kemarin (6/6).

Seperti diketahui, maskapai pada umumnya sewa armada pesawat untuk pengangkutan haji. Pasalnya armada pesawat mereka, sudah terpakai untuk penerbangan reguler. Jadi begitu ada kondisi teknis tidak bisa langsung dibackup dengan pesawat lain.

Terkait hal tersebut, lanjut Adita, sebenarnya juga sudah menjadi isu penerbangan di seluruh dunia. Di mana, untuk itu, pihaknya pun telah berupaya memitigasi dengan peningkatan pengawasan ramp check. Termasuk memastikan kesiapan pesawat dilakukan dengan semakin optimal.

Merujuk data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) tadi malam, sudah ada 231 penerbangan yang terekam. Dari jumlah tersebut hanya ada 30 penerbangan yang tepat waktu. Kemudian ada 87 penerbangan yang telat dan 114 penerbangan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.

Kemudian data Siskohat juga mencatat maskapai Garuda Indonesia sudah menerbangan 129 kloter yang terdiri dari 46.936 orang. Kemudian untuk maskapai Saudia Airlines telah menerbangan 102 kloter yang berisi 40.860 orang. Sementara itu total open seat untuk kedua maskapai adalah 397 kursi, paling banyak dari embarkasi Solo.

Sementara itu Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan jamaah yang menjalani perawatan di Arab Saudi, tidak perlu khawatir soal layanan ibadah. Pasalnya petugas bimbingan ibadah (bimbad) tetap memberikan layanan pendampingan kepada jemaah yang dirawat.’’Baik itu jemaah yang dirawat di KKHI maupun di RS Arab Saudi,’’ tutur Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Jakarta kemarin.

Para petugas bimbad itu melakukan perekaman ibadah jemaah. Tujuannya untuk memastika kelanjutan dan ketuntasan ibadah. Khususnya ibadah salat wajib lima waktu.

Petugas bimbad juga melakukan pendampingan secara psikologi atau spiritual. Tujuannya memberikan penguatan mental kepada para jemaah yang sedang menjalani perawatan. Selain itu dengan adanya petugas bimbad, diharapkan bisa membantu upaya penyembuhan melalui doa.

Sementara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin kemarin siang menghadiri undangan jamuan makan siang Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi di Jakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung 90 menit itu, Ma’ruf Amin banyak mengapresiasi layanan haji yang sudah diberikan oleh pemerintah Saudi.

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, Ma’ruf Amin memberikan apresiasi terhadap layanan fast track untuk jemaah yang berangkat dari bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya layanan tersebut, jemaah menjadi lebih mudah ketika sudah mendarat di Saudi.

’’Wakil Presiden juga mengapresiasi penambahan kuota sebanyak 8.000 jemaah,’’ tuturnya. Dengan demikian tahun ini kuota haji Indonesia secara total berjumlah 229 ribu jemaah. Selain itu Saudi juga sudah memberikan akses kemudahan visa umrah bagi masyarakat Indonesia.

Kakanwil Kemenag Sumut Lepas Kloter 14

Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara, H Ahmad Qosbi melepas calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 14 asal Kabupaten Simalungun, Asahan, Langkat, Kota Medan dan Tebingtinggi ke Tanah Suci, di Aula Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Medan, Selasa (6/6).

Ia meminta kepada 357 jamaah, untuk saling tolong menolong dan menjaga kekompakan selama menjalani ibadah di tanah suci. “Di Arafah, minta pada Allah, sampaikan kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan. Putuskan dalam hati taubat nasuha, baru minta apa yang mau diminta pada Allah. Insya Allah dikabulkan. Jadi, bersihkan dulu hati biar ada ridho Allah SWT,” ucapnya.

Kepada petugas, Qosbi juga menekankan agar membantu jamaah. Dia berharap sepulang dari tanah suci, para jamaah menjadi yang mabrur. “Semoga rahmat, taufik, hidayah dan inayah menyertai bapak ibu. Berangkat utuh, pulang utuh, jadi haji yang mabrur,” katanya.

Sementara itu, Asisten 3 Pemerintah Kabupaten Simalungun, Akmal Siregar yang turut melepas CJH kloter 14 meminta agar memanggil mereka yang belum menunaikan ibadah haji.”Panggil kami yang belum menunaikan ibadah haji, mudah-mudahan bisa melaksanakan ibadah haji nantinya,” katanya.

Ia juga mendoakan semoga jamaah yang berangkat menunaikan ibadah ke tanah suci, sekembalinya ke tanah air dalam keadaan sehat walafiat.

“Saat ini berangkat sehat, Insyaallah berjumpa nanti dalam keadaan sehat. Semoga menjadi haji yang mabrur dan mabruroh,” ucapnya.

Diketahui, kloter 14 merupakan gabungan asal Kabupaten Simalungun sebanyak 201 jamaah, Asahan 62, Kota Medan 60, Tebingtinggi 19, Langkat 7, ditambah 8 petugas total keseluruhan 357 jamaah.

Open seat 2 orang manifest 67 dan 325. Tunda berangkat karena sakit atas nama Khalidah Edi Walid Harahap asal Kabupaten Simalungun, manifest 66. Diiringi adzan, calon jamaah haji mulai meninggalkan asrama haji menuju bandara Kualanamu sekira pukul 16.18 Wib. (wan/gih/mia/jpg/man/ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengiriman jamaah haji memasuki gelombang kedua mulai hari ini (7/6). Jamaah diimbau untuk mulai mengenakan pakaian ihram sejak dari asrama haji. Pasalnya rute penerbangannya dari tanah air langsung menuju ke Jeddah lalu ke Makkah lewat perjalanan darat. Imbauan tersebut disampaikan Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat di Jakarta kemarin (6/6).

Dia mengatakan, pemberangkatan jamaah gelombang kedua dimulai sejak hari ini sampai dengan 22 Juni depan. Jamaah diimbau untuk mengenakan kain ihram sejak dari tanah air, karena setibanya di Jeddah langsung melakukan umrah wajib atau umrah haji.

’’Mengingat tidak tersedianya waktu yang cukup dan menghindari penumpukan jamaah saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz di Jeddah,’’ tuturnya.

Dia juga mengingatkan kepada petugas haji di Jeddah, untuk memberikan prioritas layanan kepada jamaah lansia. Mulai dari saat mereka keluar dari pesawat sampai dengan masuk ke bus menuju ke Masjidilharam.

Seperti diketahui pemberangkatan haji dijalankan dalam dua gelombang. Pengiriman gelombang pertama dilakukan sejak 24 Mei lalu. Rute perjalanan gelombang pertama adalah dari tanah air menuju ke Madinah.

Setelah tinggal di Madinah beberapa hari untuk menjalankan ibadah Arbain, mereka diberangkatkan ke Makkah. Kemudian disusul pemberangkatan haji gelombang kedua mulai hari ini.

Sementara itu, di hari ke-15 pelaksanaan rangkaian ibadah haji, pemerintah telah melaksanakan evaluasi sementara. Dalam rapat evaluasi yang digelar kemarin (6/6), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan sejumlah catatan.

Dari hasil tinjauan lapangan yang dilakukannya pada tanggal 1-4 Juni 2023, secara umum layanan dan fasilitas yang diberikan untuk jamaah haji sudah cukup baik. Tapi, ada beberapa hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan.

Di antaranya, soal peningkatan layanan petugas haji dan petugas kesehatan, penambahan dokter, delay penerbangan, hingga terkait lift di hotel jamaah di Madinah yang antriannya bisa lebih dari satu jam.

Terkait petugas, Muhadjir meminta agar petugas haji dan petugas kesehatan melakukan aksi jemput bola dengan mendatangi pemondokan-pemondokan jamaah haji. Selain itu, dia meminta adanya penambahan tenaga medis terutama dokter spesialis, psikolog, dan psikiater.

Mengingat, tahun ini jumlah jamaah lansia yang cukup banyak. Berdasarkan, data Kemenkes, jumlah jamaah lansia mencapai 47 persen dari total jamaah haji tahun ini. “Karena banyak jamaah lansia dan banyak dari mereka yang mengalami demensia,” ungkapnya.

Muhadjir mengaku telah menghubungi langsung Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin perihal ini. Menurutnya, bila dimungkinkan, tambahan bisa turut disusulkan dalam penerbangan selanjutnya.

Kemudian, menyangkut jadwal penerbangan, Muhadjir meminta ada peningkatan kerjasama G to G dengan pihak Saudi. Terlebih, tahun ini terjadi banyak keterlambatan keberangkatan jamaah haji karena kendala dari pihak maskapai penerbangan. “Yang saya kira itu perlu diselesaikan yang bersifat G2G. Tidak cukup hanya diselesaikan dengan pihak maskapai penerbangan saja,” tegasnya.

Selain itu, Mantan Mendikbud itu kembali mengimbau jamaah haji untuk tidak memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah sunnah. Ia mengamini, bahwa ibadah sunnah baik namun tetap harus dipertimbangkan kondisi fisik dan kesehatan jamaah.

Mengingat, rangkaian ibadah wajib di Arafah masih belum terlaksana. “Wajibnya itu nanti masih 25 hari lagi di Arafah itu, haji utama kan di Arafah wukuf itu, yang nanti panasnya bukan main di situ. Jadi itu yang harus diantisipasi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan, bahwa petugas haji telah disiapkan untuk mendampingi para jamaah terutama jamaah lansia. Ada kursi roda hingga tongkat jalan. “Untuk pemanfaatan lift di Madinah, memang kecil-kecil. Nanti kita cek kembali,” katanya.

Sementara, mengenai keterlambatan penerbangan oleh Garuda Indonesia, Yaqut mengatakan, ada sparepart pesawat yang harus didatangkan dari Lithuania dan cukup membutuhkan waktu. Kondisi ini merupakan imbas dari terganggunya global supply chain akibat perang Rusia-Ukraina.

Sementara, untuk Saudi Airline, murni karena ketidaksiapan pesawat sesuai dengan kontrak. Di mana, pesawat yang didatangkan untuk menerbangkan jamaah tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan dikontrak.

“Jadi hal begini yang saya kira jadi catatan kami. (Soal sanksi, red) dikontrak ada penalti, jika keterlambatan, ada tidak sesuai dengan jadwal yang diberikan itu semua ada penaltinya,” tegasnya.

21 Jamaah Haji Wafat

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menyebut, hingga kemarin, sudah 21 orang jamaah haji yang wafat di sana. Jumlah tersebut merupakan tertinggi dari beberapa tahun terakhir. “Ini yang tertinggi di 4 tahun terakhir. Mudah-mudahan tidak semakin meningkat dan akan kami upayakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Diakuinya, jumlah jamaah lansia tahun ini terbanyak dalam 4 tahun terakhir. Sehingga, penanganan pun telah disiakan secara maksimal. Tercatat, 1917 tenaga kesehatan telah dikirimkan untuk mendampingi jamaah. Dalam perjalanannya, sejumlah penyakit pun telah terdeteksi seperti penyakit jantung, diabetes, hingga paru-paru.

Melihat kondisi ini, Dante mengingatkan agar jamaah tidak memaksakan diri. Terlebih, iklim di Saudi yang diprediksi terus meningkat. “Kemungkinan pada saat Arafah suhunya bisa mencapai 50 derajat, maka risiko kesehatan juga akan semakin meningkat,” tuturnya.

Pihaknya pun telah menyediakan tombol panic button di handphone para jamaah. Dengan tombol ini, maka jamaah yang sakit cukup menekan saja dan bisa cepat terdeteksi oleh petugas kesehatan yang ada di sana.

Terpisah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun angkat suara terkait dengan banyaknya kasus keterlambatan (delayed) penerbangan haji. Kasus ini kebanyakan disebabkan oleh masalah teknis. Keterbatasan armada pengangkut jemaah haji membuat persoalan tersebut semakin tidak bisa dihindari.

Penejalasan dari Kemenhub tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati. Dia mengungkapkan, terkait dengan banyaknya penerbangan haji yang tidak tepat waktu, mayoritas terjadi karena masalah teknis. Khususnya terkait dengan pesawat yang akan mengangkut para jemaah haji tersebut ke Tanah Suci.”Apalagi ada masalah suplai pesawat,’’ katanya kemarin (6/6).

Seperti diketahui, maskapai pada umumnya sewa armada pesawat untuk pengangkutan haji. Pasalnya armada pesawat mereka, sudah terpakai untuk penerbangan reguler. Jadi begitu ada kondisi teknis tidak bisa langsung dibackup dengan pesawat lain.

Terkait hal tersebut, lanjut Adita, sebenarnya juga sudah menjadi isu penerbangan di seluruh dunia. Di mana, untuk itu, pihaknya pun telah berupaya memitigasi dengan peningkatan pengawasan ramp check. Termasuk memastikan kesiapan pesawat dilakukan dengan semakin optimal.

Merujuk data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) tadi malam, sudah ada 231 penerbangan yang terekam. Dari jumlah tersebut hanya ada 30 penerbangan yang tepat waktu. Kemudian ada 87 penerbangan yang telat dan 114 penerbangan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.

Kemudian data Siskohat juga mencatat maskapai Garuda Indonesia sudah menerbangan 129 kloter yang terdiri dari 46.936 orang. Kemudian untuk maskapai Saudia Airlines telah menerbangan 102 kloter yang berisi 40.860 orang. Sementara itu total open seat untuk kedua maskapai adalah 397 kursi, paling banyak dari embarkasi Solo.

Sementara itu Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan jamaah yang menjalani perawatan di Arab Saudi, tidak perlu khawatir soal layanan ibadah. Pasalnya petugas bimbingan ibadah (bimbad) tetap memberikan layanan pendampingan kepada jemaah yang dirawat.’’Baik itu jemaah yang dirawat di KKHI maupun di RS Arab Saudi,’’ tutur Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Jakarta kemarin.

Para petugas bimbad itu melakukan perekaman ibadah jemaah. Tujuannya untuk memastika kelanjutan dan ketuntasan ibadah. Khususnya ibadah salat wajib lima waktu.

Petugas bimbad juga melakukan pendampingan secara psikologi atau spiritual. Tujuannya memberikan penguatan mental kepada para jemaah yang sedang menjalani perawatan. Selain itu dengan adanya petugas bimbad, diharapkan bisa membantu upaya penyembuhan melalui doa.

Sementara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin kemarin siang menghadiri undangan jamuan makan siang Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi di Jakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung 90 menit itu, Ma’ruf Amin banyak mengapresiasi layanan haji yang sudah diberikan oleh pemerintah Saudi.

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, Ma’ruf Amin memberikan apresiasi terhadap layanan fast track untuk jemaah yang berangkat dari bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya layanan tersebut, jemaah menjadi lebih mudah ketika sudah mendarat di Saudi.

’’Wakil Presiden juga mengapresiasi penambahan kuota sebanyak 8.000 jemaah,’’ tuturnya. Dengan demikian tahun ini kuota haji Indonesia secara total berjumlah 229 ribu jemaah. Selain itu Saudi juga sudah memberikan akses kemudahan visa umrah bagi masyarakat Indonesia.

Kakanwil Kemenag Sumut Lepas Kloter 14

Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara, H Ahmad Qosbi melepas calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 14 asal Kabupaten Simalungun, Asahan, Langkat, Kota Medan dan Tebingtinggi ke Tanah Suci, di Aula Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Medan, Selasa (6/6).

Ia meminta kepada 357 jamaah, untuk saling tolong menolong dan menjaga kekompakan selama menjalani ibadah di tanah suci. “Di Arafah, minta pada Allah, sampaikan kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan. Putuskan dalam hati taubat nasuha, baru minta apa yang mau diminta pada Allah. Insya Allah dikabulkan. Jadi, bersihkan dulu hati biar ada ridho Allah SWT,” ucapnya.

Kepada petugas, Qosbi juga menekankan agar membantu jamaah. Dia berharap sepulang dari tanah suci, para jamaah menjadi yang mabrur. “Semoga rahmat, taufik, hidayah dan inayah menyertai bapak ibu. Berangkat utuh, pulang utuh, jadi haji yang mabrur,” katanya.

Sementara itu, Asisten 3 Pemerintah Kabupaten Simalungun, Akmal Siregar yang turut melepas CJH kloter 14 meminta agar memanggil mereka yang belum menunaikan ibadah haji.”Panggil kami yang belum menunaikan ibadah haji, mudah-mudahan bisa melaksanakan ibadah haji nantinya,” katanya.

Ia juga mendoakan semoga jamaah yang berangkat menunaikan ibadah ke tanah suci, sekembalinya ke tanah air dalam keadaan sehat walafiat.

“Saat ini berangkat sehat, Insyaallah berjumpa nanti dalam keadaan sehat. Semoga menjadi haji yang mabrur dan mabruroh,” ucapnya.

Diketahui, kloter 14 merupakan gabungan asal Kabupaten Simalungun sebanyak 201 jamaah, Asahan 62, Kota Medan 60, Tebingtinggi 19, Langkat 7, ditambah 8 petugas total keseluruhan 357 jamaah.

Open seat 2 orang manifest 67 dan 325. Tunda berangkat karena sakit atas nama Khalidah Edi Walid Harahap asal Kabupaten Simalungun, manifest 66. Diiringi adzan, calon jamaah haji mulai meninggalkan asrama haji menuju bandara Kualanamu sekira pukul 16.18 Wib. (wan/gih/mia/jpg/man/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/