32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Kahiyang Ayu Dipinang dengan Emas 80 Gram

Pak Jokowi gendong putrinya, Kahiyang Ayu, jelang pernikahannya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama 26 tahun membesarkan dan mendidik Kahiyang Ayu, hari ini, Rabu (8/11), Presiden Jokowi bakal melepas putri satu-satunya tersebut untuk membuka lembaran baru kehidupannya. Jokowi mengaku ikhlas melepas putrinya dipersunting Bobby Afif Nasution.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai menggelar prosesi siraman di rumah pribadinya Jalan Kutai Utara RT 8 RW 7, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, kemarin. Presiden mengaku terharu saat prosesi sungkeman yang dilakukan Kahiyang kepada dirinya dan Ibu Negara Iriana Jokowi. Hal itu tak lepas dari Kahiyang yang akan segera melepas masa lajang.

“Apapun, yang penting sudah dari kecil sampai besar tiap hari bersama di rumah. Besok (hari ini, Red) insya Allah mandiri membangun keluarga,” terangnya.

Tak lupa Jokowi meminta doa restu seluruh masyarakat agar Kahiyang dan Bobby diberikan kelancaran dalam mengarungi biduk rumah tangga. Makna siraman, lanjut Jokowi adalah menghilangkan seluruh kotoran, baik lahir maupun batin di diri pengantin. “Untuk menghilangkan, membersihkan yang tidak baik – tidak baik. Baik di hati, di pikiran, yang melekat di badan pengantin,” terangnya.

Prosesi siraman diawali dengan pengajian yang dilanjutkan pemasangan bleketepe. Yakni anyaman daun kelapa yang masih hijau. Dipasang di atas pintu masuk rumah. Harapannya, sebagai peneduh sekaligus pertanda dimulainya hajatan.

Pemasangan bleketepe dilakukan sendiri oleh Jokowi. Didampingi Ibu Negara, putra sulungnya Gibran Rakabuming, menantu Selvi Ananda dan cucu Jan Ethes Srinarendra. Keluarga Jokowi kompak mengenakan pakaian adat Jawa berwarna oranye dipadu jarit dan blangkon cokelat.

Berlanjut pemasangan ubo rampe, di mana keluarga mempelai perempuan menyiapkan segala sesuatu yang akan dibawa dalam pernikahan. Sebelum siraman, Kahiyang terlebih dahulu melakukan sungkem kepada kedua orangtuanya.

Tangis bahagia pecah saat Kahiyang membacakan permohonan doa restu untuk membangun rumah tangga. “Paling mengharukan saat sungkem. Pak Jokowi tampak terharu karena akan melepas putri satu-satunya,” kata Ita Budi Suharto, istri almarhum mantan Sekda Surakarta Budi Suharto yang ikut menghadiri acara.

Proses selanjutnya, Kahiyang melakukan siraman diakhiri prosesi sadean dawet (jual dawet). Ibu Negara Iriana berperan sebagai penjual dawet yang dibeli oleh ibu-ibu lainnya. “Siraman dilakukan oleh eyang Sujiatmi (Ibunda Jokowi), Ibu Rudy (istri Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo), Ibu Danarsih (pemilik toko batik Danar Hadi) dan Setyawan Prasetyo,” jelas salah seorang panitia Sri Widadi.

Berturut-turut siraman dilakukan kerabat lainnya, yakni Widodo Prasetro, Anik Hari Milyanto, Didit Suptiyadi, Indayati Hari Mulyono dan Idong Setyo Husodo. Serta Jokowi dan Iriana sebagai penutup prosesi siraman.

Pak Jokowi gendong putrinya, Kahiyang Ayu, jelang pernikahannya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama 26 tahun membesarkan dan mendidik Kahiyang Ayu, hari ini, Rabu (8/11), Presiden Jokowi bakal melepas putri satu-satunya tersebut untuk membuka lembaran baru kehidupannya. Jokowi mengaku ikhlas melepas putrinya dipersunting Bobby Afif Nasution.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai menggelar prosesi siraman di rumah pribadinya Jalan Kutai Utara RT 8 RW 7, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, kemarin. Presiden mengaku terharu saat prosesi sungkeman yang dilakukan Kahiyang kepada dirinya dan Ibu Negara Iriana Jokowi. Hal itu tak lepas dari Kahiyang yang akan segera melepas masa lajang.

“Apapun, yang penting sudah dari kecil sampai besar tiap hari bersama di rumah. Besok (hari ini, Red) insya Allah mandiri membangun keluarga,” terangnya.

Tak lupa Jokowi meminta doa restu seluruh masyarakat agar Kahiyang dan Bobby diberikan kelancaran dalam mengarungi biduk rumah tangga. Makna siraman, lanjut Jokowi adalah menghilangkan seluruh kotoran, baik lahir maupun batin di diri pengantin. “Untuk menghilangkan, membersihkan yang tidak baik – tidak baik. Baik di hati, di pikiran, yang melekat di badan pengantin,” terangnya.

Prosesi siraman diawali dengan pengajian yang dilanjutkan pemasangan bleketepe. Yakni anyaman daun kelapa yang masih hijau. Dipasang di atas pintu masuk rumah. Harapannya, sebagai peneduh sekaligus pertanda dimulainya hajatan.

Pemasangan bleketepe dilakukan sendiri oleh Jokowi. Didampingi Ibu Negara, putra sulungnya Gibran Rakabuming, menantu Selvi Ananda dan cucu Jan Ethes Srinarendra. Keluarga Jokowi kompak mengenakan pakaian adat Jawa berwarna oranye dipadu jarit dan blangkon cokelat.

Berlanjut pemasangan ubo rampe, di mana keluarga mempelai perempuan menyiapkan segala sesuatu yang akan dibawa dalam pernikahan. Sebelum siraman, Kahiyang terlebih dahulu melakukan sungkem kepada kedua orangtuanya.

Tangis bahagia pecah saat Kahiyang membacakan permohonan doa restu untuk membangun rumah tangga. “Paling mengharukan saat sungkem. Pak Jokowi tampak terharu karena akan melepas putri satu-satunya,” kata Ita Budi Suharto, istri almarhum mantan Sekda Surakarta Budi Suharto yang ikut menghadiri acara.

Proses selanjutnya, Kahiyang melakukan siraman diakhiri prosesi sadean dawet (jual dawet). Ibu Negara Iriana berperan sebagai penjual dawet yang dibeli oleh ibu-ibu lainnya. “Siraman dilakukan oleh eyang Sujiatmi (Ibunda Jokowi), Ibu Rudy (istri Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo), Ibu Danarsih (pemilik toko batik Danar Hadi) dan Setyawan Prasetyo,” jelas salah seorang panitia Sri Widadi.

Berturut-turut siraman dilakukan kerabat lainnya, yakni Widodo Prasetro, Anik Hari Milyanto, Didit Suptiyadi, Indayati Hari Mulyono dan Idong Setyo Husodo. Serta Jokowi dan Iriana sebagai penutup prosesi siraman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/