26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Di Pangkalan Bun, Makanan dan Laundry Gratis

PARTISIPASI: Posko laundry gratis di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, yang disediakan Yayasan Zakat Kita. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos
PARTISIPASI: Posko laundry gratis di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, yang disediakan Yayasan Zakat Kita. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

PANGKALAN BUN, SUMUTPOS.CO – Tragedi hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 tidak hanya mengundang simpati beberapa negara sahabat untuk terlibat dalam operasi pencarian. Sejumlah lembaga dan korporasi juga ikut berpartisipasi.

Memang, mereka tidak terjun ke Selat Karimata untuk mengevakuasi jenazah atau serpihan burung besi yang seharusnya terbang ke Singapura itu.

Namun, kehadiran mereka cukup berarti bagi relawan maupun jurnalis yang melakukan tugas peliputan di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Sejak dibukanya posko pencarian AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, sejumlah lembaga dan perusahaan tampak ikut berpartisipasi. Yayasan Zakat Kita, misalnya, memilih menyediakan posko laundry gratis untuk para relawan dan jurnalis.

Wartawan Jawa Pos (induk JPNN) sempat mencoba jasa laundry gratis itu. Pelayanannya cukup memuaskan. Beberapa potong pakaian yang di-laundry pagi selesai dikerjakan sore harinya. Hasil cuciannya pun sama seperti laundry kiloan kebanyakan.

Ketua Yayasan Zakat Kita Sumarmo Hastono Sigit mengatakan, layanan laundry itu dibuka setelah sebelumnya dia melakukan pengamatan di Posko Lanud.

’’Saya lihat banyak teman-teman relawan dan jurnalis dari luar daerah yang aktivitasnya padat. Saya mikir, pasti mereka akan tidak ada waktu untuk mencuci atau me-laundry-kan pakaiannya,” tuturnya.

Dari situ, Zakat Kita yang menjadi mitra kerja Rumah Zakat lantas memilih membuka posko laundry gratis. Selain itu, mereka juga tetap menyediakan makanan ringan dan minuman, seperti posko yang dibangun lembaga lainnya.

Danlanud Iskandar Letkol (Pnb) Jhonson Simatupang mengatakan, pihaknya membuka ruang pada siapapun untuk turut serta membantu para relawan.

’’Selain dari pihak swasta, istri-istri para anggota TNI-AU yang tergabung dalam PIA (Persatuan Istri-Istri TNI-AU) Ardhya Garini Cabang 13/D II Lanud Iskandar juga ikut mendirikan posko makanan,” ungkapnya.

Bahkan, di posko tersebut, istri Jhonson, Lidya Evilinawati, tak pernah absen menjaga posko. Tak jarang, Lidya mendatangi media center untuk mengingatkan para jurnalis makan siang. Kadang, dia dan ibu-ibu PIA yang membawakan makanan kecil ke para wartawan dan personel Basarnas. (gun/fal)

PARTISIPASI: Posko laundry gratis di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, yang disediakan Yayasan Zakat Kita. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos
PARTISIPASI: Posko laundry gratis di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, yang disediakan Yayasan Zakat Kita. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

PANGKALAN BUN, SUMUTPOS.CO – Tragedi hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 tidak hanya mengundang simpati beberapa negara sahabat untuk terlibat dalam operasi pencarian. Sejumlah lembaga dan korporasi juga ikut berpartisipasi.

Memang, mereka tidak terjun ke Selat Karimata untuk mengevakuasi jenazah atau serpihan burung besi yang seharusnya terbang ke Singapura itu.

Namun, kehadiran mereka cukup berarti bagi relawan maupun jurnalis yang melakukan tugas peliputan di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Sejak dibukanya posko pencarian AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, sejumlah lembaga dan perusahaan tampak ikut berpartisipasi. Yayasan Zakat Kita, misalnya, memilih menyediakan posko laundry gratis untuk para relawan dan jurnalis.

Wartawan Jawa Pos (induk JPNN) sempat mencoba jasa laundry gratis itu. Pelayanannya cukup memuaskan. Beberapa potong pakaian yang di-laundry pagi selesai dikerjakan sore harinya. Hasil cuciannya pun sama seperti laundry kiloan kebanyakan.

Ketua Yayasan Zakat Kita Sumarmo Hastono Sigit mengatakan, layanan laundry itu dibuka setelah sebelumnya dia melakukan pengamatan di Posko Lanud.

’’Saya lihat banyak teman-teman relawan dan jurnalis dari luar daerah yang aktivitasnya padat. Saya mikir, pasti mereka akan tidak ada waktu untuk mencuci atau me-laundry-kan pakaiannya,” tuturnya.

Dari situ, Zakat Kita yang menjadi mitra kerja Rumah Zakat lantas memilih membuka posko laundry gratis. Selain itu, mereka juga tetap menyediakan makanan ringan dan minuman, seperti posko yang dibangun lembaga lainnya.

Danlanud Iskandar Letkol (Pnb) Jhonson Simatupang mengatakan, pihaknya membuka ruang pada siapapun untuk turut serta membantu para relawan.

’’Selain dari pihak swasta, istri-istri para anggota TNI-AU yang tergabung dalam PIA (Persatuan Istri-Istri TNI-AU) Ardhya Garini Cabang 13/D II Lanud Iskandar juga ikut mendirikan posko makanan,” ungkapnya.

Bahkan, di posko tersebut, istri Jhonson, Lidya Evilinawati, tak pernah absen menjaga posko. Tak jarang, Lidya mendatangi media center untuk mengingatkan para jurnalis makan siang. Kadang, dia dan ibu-ibu PIA yang membawakan makanan kecil ke para wartawan dan personel Basarnas. (gun/fal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/