27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

SBY ‘Damaikan’ Polri dan KPK

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya ingin memperbaiki hubungan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang memanas menyusul konflik penanganan dugaan korupsi proyek Driving Simulatir di Korlantas Polri.

BUKA PUASA: Presiden SBY (tengah), Kapolri Jenderal Timur Pradopo (kanan)  Ketua KPK Abraham Samad berbincang  sela sela buka puasa bersama  Mabes Polri Jakarta, Rabu malam (8/8). //Abror Rizki / Rumgapres
BUKA PUASA: Presiden SBY (tengah), Kapolri Jenderal Timur Pradopo (kanan) dan Ketua KPK Abraham Samad berbincang di sela sela buka puasa bersama di Mabes Polri Jakarta, Rabu malam (8/8). //Abror Rizki / Rumgapres

Hal itu terlihat saat Presiden menghadiri buka puasa bersama seluruh jajaran pemerintahan dan keluarga besar Polri di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (8/8) petang.

Usai berbuka puasa, Presiden menyempatkan diri untuk mendekati Kepala Polisi RI Jenderal Timur Pradopo dan Ketua KPK Abraham Samad. Ia berdiri di tengah di antara dua petinggi lembaga penegak hukum itu. Tak jelas isi pembicaraan antara SBY, Abraham dan Timur.
Kapolri pun tersenyum ketika dikonfirmasi soal itu. Ia menyatakan KPK dan Polri tetap berkomitmen untuk memberantas korupsi. Terkait penetapan tersangka, tuturnya, masih dalam proses koordinasi.

“Kita komitmen dengan masalah Korupsi. Kita komitmen termasuk korupsi di Polri. kita akan proses secara hukum yang berlaku, sesuai komitmen kita sebelumnya,” kata Jenderal Timur.

Apakah ini berarti KPK dan Polri telah berdamai” “Insya Allah, Insya Allah,” tutur Timur sambil tertawa.
Seperti yang diketahui, hubungan KPK dan Mabes Polri sempat memanas karena rebutan penanganan kasus korupsi proyek driving simulator di Korlantas Polri. Saling tuding terjadi di antara dua lembaga ini, karena merasa sama-sama telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Bahkan dua lembaga ini terkesan berlomba untuk menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Padahal sebelumnya di hadapan media massa, KPK dan Polri berjanji menyelesaikan kasus itu dengan jalan koordinasi.(flo/jpnn)

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya ingin memperbaiki hubungan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang memanas menyusul konflik penanganan dugaan korupsi proyek Driving Simulatir di Korlantas Polri.

BUKA PUASA: Presiden SBY (tengah), Kapolri Jenderal Timur Pradopo (kanan)  Ketua KPK Abraham Samad berbincang  sela sela buka puasa bersama  Mabes Polri Jakarta, Rabu malam (8/8). //Abror Rizki / Rumgapres
BUKA PUASA: Presiden SBY (tengah), Kapolri Jenderal Timur Pradopo (kanan) dan Ketua KPK Abraham Samad berbincang di sela sela buka puasa bersama di Mabes Polri Jakarta, Rabu malam (8/8). //Abror Rizki / Rumgapres

Hal itu terlihat saat Presiden menghadiri buka puasa bersama seluruh jajaran pemerintahan dan keluarga besar Polri di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (8/8) petang.

Usai berbuka puasa, Presiden menyempatkan diri untuk mendekati Kepala Polisi RI Jenderal Timur Pradopo dan Ketua KPK Abraham Samad. Ia berdiri di tengah di antara dua petinggi lembaga penegak hukum itu. Tak jelas isi pembicaraan antara SBY, Abraham dan Timur.
Kapolri pun tersenyum ketika dikonfirmasi soal itu. Ia menyatakan KPK dan Polri tetap berkomitmen untuk memberantas korupsi. Terkait penetapan tersangka, tuturnya, masih dalam proses koordinasi.

“Kita komitmen dengan masalah Korupsi. Kita komitmen termasuk korupsi di Polri. kita akan proses secara hukum yang berlaku, sesuai komitmen kita sebelumnya,” kata Jenderal Timur.

Apakah ini berarti KPK dan Polri telah berdamai” “Insya Allah, Insya Allah,” tutur Timur sambil tertawa.
Seperti yang diketahui, hubungan KPK dan Mabes Polri sempat memanas karena rebutan penanganan kasus korupsi proyek driving simulator di Korlantas Polri. Saling tuding terjadi di antara dua lembaga ini, karena merasa sama-sama telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Bahkan dua lembaga ini terkesan berlomba untuk menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Padahal sebelumnya di hadapan media massa, KPK dan Polri berjanji menyelesaikan kasus itu dengan jalan koordinasi.(flo/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/