24.7 C
Medan
Friday, June 14, 2024

Ruhut ‘Ngiler’ Jabatan Menpora

Andi Tersangka, Kado Hari Antikorupsi

JAKARTA- Siapa yang bakal mengisi kekosongan kursi Menpora pascamundurnya Andi Mallarangeng, masih jadi tanda tanya. Namun kemarin politisi Partai Demokrat
Ruhut Sitompul sudah menyatakan siap jika memang dirinya ditugasi oleh pentolan partai berlambang mercy itu.

SIAP: Ruhut Sitompul siap jika ditunjuk menjadi Menpora.//google.com
SIAP: Ruhut Sitompul siap jika ditunjuk menjadi Menpora.//google.com

Ruhut mengatakan, sampai saat ini belum ada yang mengetahui siapa yang bakal ditunjuk oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku penentu, siapa yang akan menggantikan posisi Andi.

“Untuk itu mungkin yang tahu hanya Pak SBY, dari kami tidak ada tahu. Karena semua harus tau partai demokrat ini solid, karena penggagas partai ini beliau,” kata Ruhut di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (8/12).
Kendati demikian, lanjutnya, secara pribadi selaku politisi, Ruhut mengaku dirinya bisa saja menggantikan posisi Andi sebagai Menpora, termasuk Agung Laksono. Namun jika dia ditugaskan jadi Menpora, Ruhut khawatir tidak ada yang bisa menggantikan dirinya di DPR.

“Kalo ditanya aku secara pribadi, karena aku politisi, mungkin bisa, mungkin Agung Laksono, jadi itu mungkin bisa. Kalo aku jujur saja ada gak orang di DPR kalo aku keluar. Tapi Kalo ditugasin ya gak masalah, namanya juga anak tentara,” pungkas Ruhut dengan logat Medannya.

Di luar nama Ruhut, , nama-nama kandidat yang dinominasikan mengisi posisi menpora sudah berseliweran. Sudah ada sejumlah nama yang muncul pasca pengunduran diri Andi Mallarangeng yang baru disampaikan ke Presiden SBY pada 7 Desember 2012 lalu itu.

Presiden SBY sedang mempertimbangkan pengisi kursi yang lowong ditinggal Andi. Namun itu belum akan ditentukan dalam waktu dekat. Itu berarti Menko Kesra Agung Laksono yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas akan bekerja dobel dalam beberapa pekan ke depan.

Menko Polhukam Djoko Suyanto yang dikonfirmasi sebelumnya hanya mengatakan, presiden pasti akan menunjuk pengganti Andi Mallarangeng. “Secepat mungkin karena tidak boleh ada kekosongan,” kata Djoko.
Sementara itu, Partai Demokrat menegaskan memiliki banyak kader yang mumpuni untuk menjadi menpora. Tak terlampau sulit menemukan figur internal yang sesuai dengan syarat tersebut. “Pasti banyak yang pantas, tapi ini kan soal selera usernya, terserah Pak SBY, kami ikut saja,” kata Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana.

Namun, Sutan enggan menyebutkan secara pasti sosok-sosok yang memenuhi kriteria tersebut. Menurut dia, figur yang akan dipilih menggantikan Andi sepenuhnya menjadi wewenang presiden. “Kalau saya selalu ingin usulkan pemimpin yang BBM, yaitu bersih, berani, dan merakyat. Bukan yang SDM, yang hanya bisa selamatkan diri masing-masing,” tandas ketua Komisi VII DPR itu.

Di internal partai yang kini sedang terus dihantam kasus korupsi terhadap sejumlah petingginya itu telah muncul sejumlah nama. Anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok diantara yang sempat memunculkan dua nama, yaitu Wasekjen DPP PD Ramadhan Pohan dan Chotibul Umam Wiranu.

Nama lain yang juga sempat muncul adalah Ketua DPP PD sekaligus Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika. Wasekjen DPP PD Saan Mustopa dan Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Andi Nurpati termasuk yang juga sempat beredar.
Menanggapi namaya yang turut disebut-sebut layak mengisi posisi menpora, Ramadhan Pohan menyatakan pihaknya sama sekali tidak tahu-menahu terkait namanya yang banyak beredar tersebut. Bukan hanya dari media, dia juga mengaku heran ketika banyak orang, baik yang dikenal maupun tidak kenal, tiba-tiba menyampaikan harapan dan doa-doa. “Saya nggak tahu, sungguh, saya nggak tahu apa-apa,” ujar Ramadhan saat dihubungi sedang berada di Medan.

Dia hanya menegaskan, kalau sebagaimana seluruh kader Demokrat lainnya, dirinya akan mendukung penuh siapapun yang ditunjuk SBY. Dukungan itu akan diberikan tanpa melihat golongan dan latarbelakang yang bersangkutan. “Pak SBY memutuskan, kami dukung 1000 persen, siapapun dia,” tandas wakil ketua Komisi I DPR tersebut.

Bukan hanya dari internal Demokrat, nama-nama dari partai lain juga sempat pula berhembus. Wasekjen DPP Partai Golkar Tantowi Yahya diantara yang sempat mengungkapkan kalau ada dua kader partainya yang layak mengisi posisi menpora jika nanti diminta. Yaitu Sekjen DPP PG Idrus Marham dan mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa.

Dari informasi yang beredar, nama mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga muncul. Termasuk, nama pengusaha muda Sandiaga Uno dan Staf Khusus Presiden Velix Wanggai ikut pula disebut-sebut sebagai kandidat yang sedang dipertimbangkan mengisi posisi di kabinet yang ditinggalkan Andi Mallarangeng.

Kado Hari Antikorupsi

Sementara itu, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengungkapkan penetapan tersangka Andi Mallarangeng dalam kasus korupsi proyek Hambalang adalah kado jelang Hari Antikorupsi, 9 Desember nanti. Apalagi, Andi adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) aktif yang bisa dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“KPK sudah memberikan bingkisan  menarik jelang hari antikorupsi. Ini juga menjadi kado terbaik tahun baru di 2013 nanti,” tutur Agus di Jakarta, kemarin.

Menurut Agus, kepemimpinan yang kuat di KPK adalah panglima dalam pemberantasan korupsi. Meski demikian, kata dia, pemberantasan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan KPK.
“Jangan hanya mengandalkan KPK. Ingat KPK adalah lembaga independen. Saya melihat bahwa Presiden yang harus mendorong juga pembersihan di kepolisian dan kejaksaan karena upaya pemberantasan korupsi juga harus didukung oleh penegak hukum lain,” tegas Agus.Agus menegaskan, pemberantasan korupsi tidak bisa berjalan jika tidak ada kekompakan antarpenegak hukum. Lanjutnya, koruptor adalah orang yang paling berbahagia, jika penegak hukum tak bersatu memberantas korupsi.

“Kita ini memberantas koruptor, jangan sampai kemudian ketika aparat penegak hukumnya berkelahi, akhirnya koruptornya tertawa melihat pertarungan antar aparat penegak hukum,” pungkas Agus.
Seperti diketahui, nama Andi sendiri sudah sering disebut terlibat dalam kasus ini oleh Muhammad Nazaruddin. Andi diduga merencanakan Hambalang di awal 2010 bersama Ketua Komisi Olahraga DPR Mahyuddin, Sekretaris Kementerian Olahraga Wafid Muharam, anggota Komisi Olahraga Angelina Sondakh, dan Nazaruddin.

Ia  juga dituding menerima fee Rp10 miliar. Keterlibatan mantan Juru Bicara Presiden SBY itu, juga diperkuat setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan hasil audit investigasi proyek Hambalang, di mana terdapat namanya. Ia berkali-kali membantah berbagai tudingan tersebut.

Namun, pada akhirnya, Jumat lalu, KPK mengumumkan penetapan Andi sebagai tersangka. Andi pun langsung mengundurkan diri sejak tahu namanya telah dicegah KPK melalui Imigrasi RI sejak Selasa lalu. (sof/dim/pri/fal/dyn/ fat/flo/jpnn)

Andi Tersangka, Kado Hari Antikorupsi

JAKARTA- Siapa yang bakal mengisi kekosongan kursi Menpora pascamundurnya Andi Mallarangeng, masih jadi tanda tanya. Namun kemarin politisi Partai Demokrat
Ruhut Sitompul sudah menyatakan siap jika memang dirinya ditugasi oleh pentolan partai berlambang mercy itu.

SIAP: Ruhut Sitompul siap jika ditunjuk menjadi Menpora.//google.com
SIAP: Ruhut Sitompul siap jika ditunjuk menjadi Menpora.//google.com

Ruhut mengatakan, sampai saat ini belum ada yang mengetahui siapa yang bakal ditunjuk oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku penentu, siapa yang akan menggantikan posisi Andi.

“Untuk itu mungkin yang tahu hanya Pak SBY, dari kami tidak ada tahu. Karena semua harus tau partai demokrat ini solid, karena penggagas partai ini beliau,” kata Ruhut di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (8/12).
Kendati demikian, lanjutnya, secara pribadi selaku politisi, Ruhut mengaku dirinya bisa saja menggantikan posisi Andi sebagai Menpora, termasuk Agung Laksono. Namun jika dia ditugaskan jadi Menpora, Ruhut khawatir tidak ada yang bisa menggantikan dirinya di DPR.

“Kalo ditanya aku secara pribadi, karena aku politisi, mungkin bisa, mungkin Agung Laksono, jadi itu mungkin bisa. Kalo aku jujur saja ada gak orang di DPR kalo aku keluar. Tapi Kalo ditugasin ya gak masalah, namanya juga anak tentara,” pungkas Ruhut dengan logat Medannya.

Di luar nama Ruhut, , nama-nama kandidat yang dinominasikan mengisi posisi menpora sudah berseliweran. Sudah ada sejumlah nama yang muncul pasca pengunduran diri Andi Mallarangeng yang baru disampaikan ke Presiden SBY pada 7 Desember 2012 lalu itu.

Presiden SBY sedang mempertimbangkan pengisi kursi yang lowong ditinggal Andi. Namun itu belum akan ditentukan dalam waktu dekat. Itu berarti Menko Kesra Agung Laksono yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas akan bekerja dobel dalam beberapa pekan ke depan.

Menko Polhukam Djoko Suyanto yang dikonfirmasi sebelumnya hanya mengatakan, presiden pasti akan menunjuk pengganti Andi Mallarangeng. “Secepat mungkin karena tidak boleh ada kekosongan,” kata Djoko.
Sementara itu, Partai Demokrat menegaskan memiliki banyak kader yang mumpuni untuk menjadi menpora. Tak terlampau sulit menemukan figur internal yang sesuai dengan syarat tersebut. “Pasti banyak yang pantas, tapi ini kan soal selera usernya, terserah Pak SBY, kami ikut saja,” kata Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana.

Namun, Sutan enggan menyebutkan secara pasti sosok-sosok yang memenuhi kriteria tersebut. Menurut dia, figur yang akan dipilih menggantikan Andi sepenuhnya menjadi wewenang presiden. “Kalau saya selalu ingin usulkan pemimpin yang BBM, yaitu bersih, berani, dan merakyat. Bukan yang SDM, yang hanya bisa selamatkan diri masing-masing,” tandas ketua Komisi VII DPR itu.

Di internal partai yang kini sedang terus dihantam kasus korupsi terhadap sejumlah petingginya itu telah muncul sejumlah nama. Anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok diantara yang sempat memunculkan dua nama, yaitu Wasekjen DPP PD Ramadhan Pohan dan Chotibul Umam Wiranu.

Nama lain yang juga sempat muncul adalah Ketua DPP PD sekaligus Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika. Wasekjen DPP PD Saan Mustopa dan Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Andi Nurpati termasuk yang juga sempat beredar.
Menanggapi namaya yang turut disebut-sebut layak mengisi posisi menpora, Ramadhan Pohan menyatakan pihaknya sama sekali tidak tahu-menahu terkait namanya yang banyak beredar tersebut. Bukan hanya dari media, dia juga mengaku heran ketika banyak orang, baik yang dikenal maupun tidak kenal, tiba-tiba menyampaikan harapan dan doa-doa. “Saya nggak tahu, sungguh, saya nggak tahu apa-apa,” ujar Ramadhan saat dihubungi sedang berada di Medan.

Dia hanya menegaskan, kalau sebagaimana seluruh kader Demokrat lainnya, dirinya akan mendukung penuh siapapun yang ditunjuk SBY. Dukungan itu akan diberikan tanpa melihat golongan dan latarbelakang yang bersangkutan. “Pak SBY memutuskan, kami dukung 1000 persen, siapapun dia,” tandas wakil ketua Komisi I DPR tersebut.

Bukan hanya dari internal Demokrat, nama-nama dari partai lain juga sempat pula berhembus. Wasekjen DPP Partai Golkar Tantowi Yahya diantara yang sempat mengungkapkan kalau ada dua kader partainya yang layak mengisi posisi menpora jika nanti diminta. Yaitu Sekjen DPP PG Idrus Marham dan mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa.

Dari informasi yang beredar, nama mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga muncul. Termasuk, nama pengusaha muda Sandiaga Uno dan Staf Khusus Presiden Velix Wanggai ikut pula disebut-sebut sebagai kandidat yang sedang dipertimbangkan mengisi posisi di kabinet yang ditinggalkan Andi Mallarangeng.

Kado Hari Antikorupsi

Sementara itu, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengungkapkan penetapan tersangka Andi Mallarangeng dalam kasus korupsi proyek Hambalang adalah kado jelang Hari Antikorupsi, 9 Desember nanti. Apalagi, Andi adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) aktif yang bisa dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“KPK sudah memberikan bingkisan  menarik jelang hari antikorupsi. Ini juga menjadi kado terbaik tahun baru di 2013 nanti,” tutur Agus di Jakarta, kemarin.

Menurut Agus, kepemimpinan yang kuat di KPK adalah panglima dalam pemberantasan korupsi. Meski demikian, kata dia, pemberantasan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan KPK.
“Jangan hanya mengandalkan KPK. Ingat KPK adalah lembaga independen. Saya melihat bahwa Presiden yang harus mendorong juga pembersihan di kepolisian dan kejaksaan karena upaya pemberantasan korupsi juga harus didukung oleh penegak hukum lain,” tegas Agus.Agus menegaskan, pemberantasan korupsi tidak bisa berjalan jika tidak ada kekompakan antarpenegak hukum. Lanjutnya, koruptor adalah orang yang paling berbahagia, jika penegak hukum tak bersatu memberantas korupsi.

“Kita ini memberantas koruptor, jangan sampai kemudian ketika aparat penegak hukumnya berkelahi, akhirnya koruptornya tertawa melihat pertarungan antar aparat penegak hukum,” pungkas Agus.
Seperti diketahui, nama Andi sendiri sudah sering disebut terlibat dalam kasus ini oleh Muhammad Nazaruddin. Andi diduga merencanakan Hambalang di awal 2010 bersama Ketua Komisi Olahraga DPR Mahyuddin, Sekretaris Kementerian Olahraga Wafid Muharam, anggota Komisi Olahraga Angelina Sondakh, dan Nazaruddin.

Ia  juga dituding menerima fee Rp10 miliar. Keterlibatan mantan Juru Bicara Presiden SBY itu, juga diperkuat setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan hasil audit investigasi proyek Hambalang, di mana terdapat namanya. Ia berkali-kali membantah berbagai tudingan tersebut.

Namun, pada akhirnya, Jumat lalu, KPK mengumumkan penetapan Andi sebagai tersangka. Andi pun langsung mengundurkan diri sejak tahu namanya telah dicegah KPK melalui Imigrasi RI sejak Selasa lalu. (sof/dim/pri/fal/dyn/ fat/flo/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/