26.7 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

SBY tak Mau Lalai

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memutuskan untuk turun langsung dalam upaya meningkatkan elektabilitas partainya. Namun, ia menegaskan bahwa keputusannya ini tidak akan mempengaruhi tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Saya pastikan ke hadapan rakyat Indonesia, saya tidak melalaikan tugas saya menjalankan roda pemerintahan dan memimpin kehidupan bernegara,” kata SBY dalam jumpa pers  kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/2) malam.

SBY mengaku bahwa selama ini jarang sekali terlibat langsung dalam urusan partai. Hal ini menunjukan bahwa tugasnya sebagai presiden selalu menjadi prioritas utama.

Selain itu, lanjut SBY, sejarah juga mencatat bahwa sebagian besar presiden Indonesia juga memegang jabatan penting di partainya masing-masing. Di antaranya Soeharto dan BJ Habibie di Golkar, Abdurrahman Wahid di PKB dan Megawati Soekarnoputri di PDIP. “Meski beliau-beliau menjalani kepentingan partai tidak berarti mereka melalaikan tugas kehidupan bernegara,” ucap pendiri Partai Demokrat itu.

SBY menambahkan, alasannya turun langsung mengurusi partai untuk menjawab aspirasi masyarakat dan kader PD. Sebab menurutnya, para kader telah memintanya untuk tidak tinggal diam di saat elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 itu  terus merosot.

“Mereka ingin saya ikut bertanggungjawab menyangkut Partai Demokrat sekarang ini. Begitulah yang saya dengar secara langsung atau tidak langsung,” ujarnya.

Sekedar diketahui, hasil rapat majelis tinggi Partai Demokrat pada hari Jumat (8/2) lalu memutuskan SBY mengambil alih kendali DPP PD. SBY berdalih langkah itu demi menyelamatkan elektabilitas partai yang terus merosot.

Dengan mengambil alih partai, SBY juga memberikan kesempatan kepada Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum untuk lebih fokus pada proses hukum di KPK. “Sementara saya pimpin langsung. Saya berikan kesempatan (ke Anas, red) untuk lebih memfokuskan diri menghadapi persoalan dugaan korupsi di KPK,” ujar SBY usai pertemuan Jumat kemarin. (dil/jpnn)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memutuskan untuk turun langsung dalam upaya meningkatkan elektabilitas partainya. Namun, ia menegaskan bahwa keputusannya ini tidak akan mempengaruhi tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Saya pastikan ke hadapan rakyat Indonesia, saya tidak melalaikan tugas saya menjalankan roda pemerintahan dan memimpin kehidupan bernegara,” kata SBY dalam jumpa pers  kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/2) malam.

SBY mengaku bahwa selama ini jarang sekali terlibat langsung dalam urusan partai. Hal ini menunjukan bahwa tugasnya sebagai presiden selalu menjadi prioritas utama.

Selain itu, lanjut SBY, sejarah juga mencatat bahwa sebagian besar presiden Indonesia juga memegang jabatan penting di partainya masing-masing. Di antaranya Soeharto dan BJ Habibie di Golkar, Abdurrahman Wahid di PKB dan Megawati Soekarnoputri di PDIP. “Meski beliau-beliau menjalani kepentingan partai tidak berarti mereka melalaikan tugas kehidupan bernegara,” ucap pendiri Partai Demokrat itu.

SBY menambahkan, alasannya turun langsung mengurusi partai untuk menjawab aspirasi masyarakat dan kader PD. Sebab menurutnya, para kader telah memintanya untuk tidak tinggal diam di saat elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 itu  terus merosot.

“Mereka ingin saya ikut bertanggungjawab menyangkut Partai Demokrat sekarang ini. Begitulah yang saya dengar secara langsung atau tidak langsung,” ujarnya.

Sekedar diketahui, hasil rapat majelis tinggi Partai Demokrat pada hari Jumat (8/2) lalu memutuskan SBY mengambil alih kendali DPP PD. SBY berdalih langkah itu demi menyelamatkan elektabilitas partai yang terus merosot.

Dengan mengambil alih partai, SBY juga memberikan kesempatan kepada Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum untuk lebih fokus pada proses hukum di KPK. “Sementara saya pimpin langsung. Saya berikan kesempatan (ke Anas, red) untuk lebih memfokuskan diri menghadapi persoalan dugaan korupsi di KPK,” ujar SBY usai pertemuan Jumat kemarin. (dil/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/