30.1 C
Medan
Tuesday, June 11, 2024

Kapolri saat HUT ke-73 Bhayangkara, Berharap Tunjangan TNI-Polri Naik 100%

Jenderal Tito Karnavian
Kapolri
Jenderal Tito Karnavian Kapolri

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT ke-73 Bhayangkara yang berlangsung di Silang Monas, Jakarta, Rabu (10/7). Upacara yang berlangsung khidmat itu, Jokowi menyampaikan sejumlah amanat.

Di antaranya, Presiden mengapresiasi kinerja Polri atas kontribusinya dalam membangun bangsa. Berkat kerja keras aparat Korps Bhayangkara itu, situasi bangsa jadi aman. Penegakan hukum dan pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik. Terutama seiring dengan kesuksesaan Indonesia menjadi tuan rumah event besar seperti Asian Games, Asian Para Games, IMF, dan Pemilu serentak.

“Namun kita tidak boleh berpuas diri. Karena, tantangan ke depan semakin kompleks. Kejahatan konvensional harus dijadikan perhatian. Kejahatan lintas negara terorisme perdagangan orang jangan sampai terjadi,” ujar Jokowi.

Perhatian lain mantan gubernur DKI Jakarta itu yakni terhadap konflik sosial dan kejahatan yang mengancam kekayaan negara. Contohnya pada kasus pembalakan liar dan pencurian ikan. Untuk itu, mantan Wali Kota Solo meminta Polri meningkatkan akuntabilitas dan transparansi lembaga.

Sementara itu, yang tidak kalah penting lagi dia menyoroti kasus terorisme. “Saya menegaskan terorisme dan radikalisme menjadi ancaman serius,” ucapnya.

Menurutnya, kejahatan berbasis teknologi harus menjadi perhatian. Sebab ancaman semakin tinggi seiring dengan masifnya perkembangan teknologi. Hal itu berpotensi tinggi dalam penyebaran konten berita bohong atau hoax. Oleh sebab itu, Polri harus terus berkembang menghadapi kejahatan-kejahatan ini.

Minta Tunjangan Naik 100 Persen

Sementara dalam pidatonya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua kepemimpinannya mau menaikkan kembali tunjangan untuk anggota Polri dan TNI. Jika pada 2018 naik 70 persen, kali ini Tito berharap bisa mencapai 100 persen.

“Tersimpan harapan kepada Bapak Presiden, kiranya tunjangan kinerja anggota TNI dan Polri di masa kepemimpinan 5 tahun ke depan Insya Allah dapat meningkat menjadi 100 persen,” ujar Tito dalam pidatonya di upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-73 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

Tito menjelaskan, dirinya dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memiliki visi sama dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Terhitung sejak Pemilu 2019 berlangsung maupun pascapemilu usai, yang ditandai dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Oktober mendatang.

Kenaikan tunjangan ini diharapkan terjadi semata-mata karena kerja Anggota TNI-Polri. Tito berjanji akan terus meningkatkan kinerja lembaganya dalam memelihara keamanan dalam negeri, supaya pemerintahan Jokowi periode kedua bisa melaksanakan program dengan lancar. “Juga memelihara stabilitas keamanan dalam negeri pasca pelantikan, sehingga Pemerintah dapat melaksanakan program-program pembangunan dengan lancar, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pendapatan nasional,” imbuh Tito.

Di sisi lain, mantan Kapolda Metro Jaya itu memberikan apresiasi atas kebijakan Jokowi yang memberikan kenaikan tunjangan 70 persen setahun yang lalu. Menurutnya, kebijakan ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan anggota TNI-Polri. “Peningkatan tersebut amat berarti bagi peningkatan kesejahteraan personel Polri dan TNI,” tutup Tito.

Peringatan HUT ke-73 Bhayangkara berlangsung khidmat dan meriah. Sejumlah pejabat negara pun turut hadir. Kemeriahan terlihat dengan kehadiran pasukan Turangga dari polisi satwa. Mereka nampak menunggangi kuda.

Pertunjukan yang tidak kalah menarik yakni marching band polwan, atraksi kesenian tradisional berupa aksi gamelan diiringi tari tradisional dari pasukan gabungan TNI-Polri.

Acara semakin meriah dengan aksi 22 penerjun payung pasukan gabungan TNI-Polri dari ketinggian 8.000 feet. Para penerjun itu diangkut oleh Pesawat Casa jenis 212 200 buatan 1986 yang diterbangkan pilot AKP Andri Maulana dan copilot Iptu Ilham.

Selamatkan Uang Negara Rp2,9 Triliun

Upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara juga di gelar di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (10/7). Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bertindak sebagai inspektur upacara. Membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo, Edy menyebutkan, sepanjang 2018 lalu, Polri telah banyak melakukan berbagai tindak pengungkapan. Salah satunya dengan mengungkap jumlah kerugian negara hingga mencapai sebesar Rp2,9 triliun.

Selain itu, Polri juga turut menyelamatkan keuangan negara hingga Rp2,3 Triliun. “Saya juga mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan atas kerja keras, pengabdian, pengorbanan, dan perjuangan tanpa pernah mengenal lelah, yang ditunjukkan personel Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebutkan, anggota Polri saat ini telah mencapai sebanyak 446.873 personel yang tersebar di 34 Polda, 461 Polres, di 514 Kabupaten/Kota, Serta 4.872 Polsek di 7.201 Kecamatan. Selain itu, sambung dia, dalam 3 tahun terakhir melalui Program Promoter, Polri juga telah menjtitik beratkan pada 3 kebijakan utama yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan manajemen media.

“Sehingga Polri yang pada tahun 2016 termasuk dalam 3 institusi dengan kepercayaan publik rendah, saat ini berdasarkan hasil survei oleh berbagai lembaga yang kredibel telah berada pada 3 lembaga yang dipercaya publik,” terangnya.

Atas berbagai capaian yang diraih, sambung Agus, turut mendorong Polri untuk terus melaksanakan perbaikan. Untuk itu, Polri ke depan akan siap melaksanakan dan mempedomani 5 instruksi Presiden berupa meningkatkan kualitas SDM Polri, mengedepankan strategi pemolisian proaktif dan tindakan humanis dalam mencegah berbagai permasalahan sosial.

Kemudian, meningkatkan kualitas pelayanan publik yang modern, mudah, murah dan cepat, meningkatkan profesionalisme dalam penegakan hukum dan berkeadilan. “Serta memperkuat koordinasi kerjasama dengan TNI dan lembaga pemerintah dalam memelihara keamanan negeri,” tandasnya. (jpc/dvs)

Jenderal Tito Karnavian
Kapolri
Jenderal Tito Karnavian Kapolri

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT ke-73 Bhayangkara yang berlangsung di Silang Monas, Jakarta, Rabu (10/7). Upacara yang berlangsung khidmat itu, Jokowi menyampaikan sejumlah amanat.

Di antaranya, Presiden mengapresiasi kinerja Polri atas kontribusinya dalam membangun bangsa. Berkat kerja keras aparat Korps Bhayangkara itu, situasi bangsa jadi aman. Penegakan hukum dan pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik. Terutama seiring dengan kesuksesaan Indonesia menjadi tuan rumah event besar seperti Asian Games, Asian Para Games, IMF, dan Pemilu serentak.

“Namun kita tidak boleh berpuas diri. Karena, tantangan ke depan semakin kompleks. Kejahatan konvensional harus dijadikan perhatian. Kejahatan lintas negara terorisme perdagangan orang jangan sampai terjadi,” ujar Jokowi.

Perhatian lain mantan gubernur DKI Jakarta itu yakni terhadap konflik sosial dan kejahatan yang mengancam kekayaan negara. Contohnya pada kasus pembalakan liar dan pencurian ikan. Untuk itu, mantan Wali Kota Solo meminta Polri meningkatkan akuntabilitas dan transparansi lembaga.

Sementara itu, yang tidak kalah penting lagi dia menyoroti kasus terorisme. “Saya menegaskan terorisme dan radikalisme menjadi ancaman serius,” ucapnya.

Menurutnya, kejahatan berbasis teknologi harus menjadi perhatian. Sebab ancaman semakin tinggi seiring dengan masifnya perkembangan teknologi. Hal itu berpotensi tinggi dalam penyebaran konten berita bohong atau hoax. Oleh sebab itu, Polri harus terus berkembang menghadapi kejahatan-kejahatan ini.

Minta Tunjangan Naik 100 Persen

Sementara dalam pidatonya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua kepemimpinannya mau menaikkan kembali tunjangan untuk anggota Polri dan TNI. Jika pada 2018 naik 70 persen, kali ini Tito berharap bisa mencapai 100 persen.

“Tersimpan harapan kepada Bapak Presiden, kiranya tunjangan kinerja anggota TNI dan Polri di masa kepemimpinan 5 tahun ke depan Insya Allah dapat meningkat menjadi 100 persen,” ujar Tito dalam pidatonya di upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-73 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

Tito menjelaskan, dirinya dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memiliki visi sama dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Terhitung sejak Pemilu 2019 berlangsung maupun pascapemilu usai, yang ditandai dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Oktober mendatang.

Kenaikan tunjangan ini diharapkan terjadi semata-mata karena kerja Anggota TNI-Polri. Tito berjanji akan terus meningkatkan kinerja lembaganya dalam memelihara keamanan dalam negeri, supaya pemerintahan Jokowi periode kedua bisa melaksanakan program dengan lancar. “Juga memelihara stabilitas keamanan dalam negeri pasca pelantikan, sehingga Pemerintah dapat melaksanakan program-program pembangunan dengan lancar, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pendapatan nasional,” imbuh Tito.

Di sisi lain, mantan Kapolda Metro Jaya itu memberikan apresiasi atas kebijakan Jokowi yang memberikan kenaikan tunjangan 70 persen setahun yang lalu. Menurutnya, kebijakan ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan anggota TNI-Polri. “Peningkatan tersebut amat berarti bagi peningkatan kesejahteraan personel Polri dan TNI,” tutup Tito.

Peringatan HUT ke-73 Bhayangkara berlangsung khidmat dan meriah. Sejumlah pejabat negara pun turut hadir. Kemeriahan terlihat dengan kehadiran pasukan Turangga dari polisi satwa. Mereka nampak menunggangi kuda.

Pertunjukan yang tidak kalah menarik yakni marching band polwan, atraksi kesenian tradisional berupa aksi gamelan diiringi tari tradisional dari pasukan gabungan TNI-Polri.

Acara semakin meriah dengan aksi 22 penerjun payung pasukan gabungan TNI-Polri dari ketinggian 8.000 feet. Para penerjun itu diangkut oleh Pesawat Casa jenis 212 200 buatan 1986 yang diterbangkan pilot AKP Andri Maulana dan copilot Iptu Ilham.

Selamatkan Uang Negara Rp2,9 Triliun

Upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara juga di gelar di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (10/7). Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bertindak sebagai inspektur upacara. Membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo, Edy menyebutkan, sepanjang 2018 lalu, Polri telah banyak melakukan berbagai tindak pengungkapan. Salah satunya dengan mengungkap jumlah kerugian negara hingga mencapai sebesar Rp2,9 triliun.

Selain itu, Polri juga turut menyelamatkan keuangan negara hingga Rp2,3 Triliun. “Saya juga mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan atas kerja keras, pengabdian, pengorbanan, dan perjuangan tanpa pernah mengenal lelah, yang ditunjukkan personel Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebutkan, anggota Polri saat ini telah mencapai sebanyak 446.873 personel yang tersebar di 34 Polda, 461 Polres, di 514 Kabupaten/Kota, Serta 4.872 Polsek di 7.201 Kecamatan. Selain itu, sambung dia, dalam 3 tahun terakhir melalui Program Promoter, Polri juga telah menjtitik beratkan pada 3 kebijakan utama yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan manajemen media.

“Sehingga Polri yang pada tahun 2016 termasuk dalam 3 institusi dengan kepercayaan publik rendah, saat ini berdasarkan hasil survei oleh berbagai lembaga yang kredibel telah berada pada 3 lembaga yang dipercaya publik,” terangnya.

Atas berbagai capaian yang diraih, sambung Agus, turut mendorong Polri untuk terus melaksanakan perbaikan. Untuk itu, Polri ke depan akan siap melaksanakan dan mempedomani 5 instruksi Presiden berupa meningkatkan kualitas SDM Polri, mengedepankan strategi pemolisian proaktif dan tindakan humanis dalam mencegah berbagai permasalahan sosial.

Kemudian, meningkatkan kualitas pelayanan publik yang modern, mudah, murah dan cepat, meningkatkan profesionalisme dalam penegakan hukum dan berkeadilan. “Serta memperkuat koordinasi kerjasama dengan TNI dan lembaga pemerintah dalam memelihara keamanan negeri,” tandasnya. (jpc/dvs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/