Sedangkan, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai berbagai pernyataan Amien Rais ke arah Presiden Jokowi tak perlu ditanggapi secara berlebihan. Legislator PDIP di DPRD DIY itu menambahkan, tantangan Amien Rais ke Jokowi untuk bersaing secara gentle di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 juga tak perlu direspons berlebihan.
Eko mengatakan, Amien bahkan kesulitan saat berupaya memenangkan duet Prabowo Subianto-Hatta Radjasa pada Pilpres 2014.
“Bahkan Prabowo-Hatta kalah di TPS (tempat pemungutan suara, red) lokasi Amien mencoblos. Ada masalah apa kok Pak Amien kalah di TPS sendiri? Apa karena tidak akur dengan tetangga?” ulas Eko.
Lebih lanjut Eko memerinci hasil coblosan di TPS106 Kelurahan Condong Catur, Depok, Sleman tempat Amien menggunakan hak pilih di Pilpres 2014. Kala itu, Prabowo-Hatta hanya meraih 101 suara.
Adapun duet Joko Widodo-Jusuf Kala, kata Eko, meraih 138 suara di TPS tempat Amien mencoblos. “Lha di TPS sendiri saja kalah kok sombong,” tegas Eko.
Terpisah, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo mengatakan, pernyataan Amien sebenarnya untuk memberikan spirit bagi kader-kader partai menjelang forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN mendatang.
Ia menyebut selain Amien, memang ada tiga nama lain yang dimunculkan untuk maju ke Pemilu 2019 yaitu Zulkifli Hasan, Hatta Radjasa dan Sutrisno Bachir.
Drajad menekankan, PAN punya kader potensial yang layak diusung ke Pemilu 2019.
“Ada empat ketum dan mantan ketum. Jadi, nama keempatnya dimunculkan menjelang Rakernas karena kurang cantik kalau nama Pak Amien tidak masuk,” ujar Drajat.(bbs/ala)