29 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Perempuan Pelaku Taruh Bom di Paha Kedua Anaknya

Polisi berjaga di TKP lokasi pengeboman di salahsatu dari 3 gereja yang dibom di Surabaya, Minggu (13/5).

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Entah apa yang dipikirkan pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (15/5). Dia melakukan aksinya dengan sangat keji karena melibatkan dua anak. Dua anak itu ikut tewas, namun satu bom di paha masih aktif saat polisi mendatangi tempat kejadian.

Menurut saksi mata, Tardianto, dia melihat seorang perempuan berjalan kaki memasuki area parkir GKI bersama anak-anak dan seorang balita. Perempuan itu mengenakan jaket warna hitam dan menggunakan pakaian berwarna gelap. Tak lama, Tardianto mendengar ledakan keras. Perempuan dan anak-anak itu tergeletak, termasuk security gereja yang berjaga.

Namun, bom yang meledak ternyata belum semuanya. Polisi menemukan ada satu bom aktif yang masih nempel di paha anak. Belum diketahui, apakah itu anak korban atau bukan. Yang jelas, tim Jihandak (Penjinakan Bahan Peledak) langsung melepaskan bom itu dari paha anak yang tewas untuk diledakkan.

Berdasarkan pantauan JawaPos.com (grup Sumut Pos) di lokasi, dentuman ledakan bom itu terjadi tepat pukul 10.35 WIB dengan cukup keras. Peledakan dilakukan dengan menggunakan mobil kendaraan penjinak bom yang disiapkan oleh aparat kepolisian.

“Ini bom yang di anaknya. Insya Allah sudah tidak ada bom aktif lagi,” kata seorang petugas di lokasi.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, anak tersebut kemungkinan besar sudah tewas sebelum bom di pahanya diledakkan. Sebab, saat bom pertama meledak, anak itu terkena ledakan dan benturan dengan perempuan dewasa pembawa bom. (jpg)

Polisi berjaga di TKP lokasi pengeboman di salahsatu dari 3 gereja yang dibom di Surabaya, Minggu (13/5).

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Entah apa yang dipikirkan pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (15/5). Dia melakukan aksinya dengan sangat keji karena melibatkan dua anak. Dua anak itu ikut tewas, namun satu bom di paha masih aktif saat polisi mendatangi tempat kejadian.

Menurut saksi mata, Tardianto, dia melihat seorang perempuan berjalan kaki memasuki area parkir GKI bersama anak-anak dan seorang balita. Perempuan itu mengenakan jaket warna hitam dan menggunakan pakaian berwarna gelap. Tak lama, Tardianto mendengar ledakan keras. Perempuan dan anak-anak itu tergeletak, termasuk security gereja yang berjaga.

Namun, bom yang meledak ternyata belum semuanya. Polisi menemukan ada satu bom aktif yang masih nempel di paha anak. Belum diketahui, apakah itu anak korban atau bukan. Yang jelas, tim Jihandak (Penjinakan Bahan Peledak) langsung melepaskan bom itu dari paha anak yang tewas untuk diledakkan.

Berdasarkan pantauan JawaPos.com (grup Sumut Pos) di lokasi, dentuman ledakan bom itu terjadi tepat pukul 10.35 WIB dengan cukup keras. Peledakan dilakukan dengan menggunakan mobil kendaraan penjinak bom yang disiapkan oleh aparat kepolisian.

“Ini bom yang di anaknya. Insya Allah sudah tidak ada bom aktif lagi,” kata seorang petugas di lokasi.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, anak tersebut kemungkinan besar sudah tewas sebelum bom di pahanya diledakkan. Sebab, saat bom pertama meledak, anak itu terkena ledakan dan benturan dengan perempuan dewasa pembawa bom. (jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/