25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Indonesia – Malaysia Komitmen Selesaikan Masalah Blok Ambalat, Aktifkan Kembali 14 Pos Perbatasan

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat menyelesaikan persoalan di Blok Ambalat. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Utama Haji Mohamad Bin Haji Hasan menegaskan hal itu usai bertemu dalam General Border Committee (GBC) ke-43 Malindo di Jakarta pada Kamis (12/10). Mereka memastikan bahwa kedua negara sepakat untuk menyelesaikan semua persoalan di perbatasan yang belum tuntas.

Dalam pertemuan kemarin, Prabowo menyampaikan, penyelesaian masalah antara Indonesia dengan Malaysia sudah menjadi komitmen kedua pimpinan negara. “Dengan komitmen dari dua kepala pemerintahan, bahwa kita ingin selesaikan semua masalah-masalah yang ada dengan pendekatan kekeluargaan,” terang dia.

Menurut Prabowo itu penting lantaran Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang bertetangga dan bersahabat sejak lama. Prabowo mengakui, penyelesaian masalah di Blok Ambalat tidak hanya melibatkan menteri pertahanan kedua negara. Ada keterlibatan kementerian dan lembaga lainnya. “Jadi, komite-komite untuk membahas masalah-masalah perbatasan itu juga terkait dengan instansi lain. Kementerian-kementerian lain. Terutama Kemenlu dan Kemendagri dua pihak,” bebernya.

Karena itu, dalam pertemuan kemarin juga disinggung mengenai penyelesaian berbagai persoalan antara kedua negara.

Mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu menyampaikan bahwa pertemuan GBC ke-43 Malindo sangat penting untuk memperkuat kerja sama Indonesia dengan Malaysia.

Khususnya, dalam hal menghadapi dinamika dan tantangan di wilayah perbatasan kedua negara. Lewat pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk terus menjaga keamanan, perdamaian, juga stabilitas di seluruh perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Usai pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mengaktifkan kembali pos-pos perbatasan yang sebelumnya tutup akibat pandemi yang terjadi sejak 2020 lalu. “Kami sudah menghidupkan pos-pos perbatasan bersama yang tertutup karena Covid-19,” kata dia.

Tidak hanya itu, patroli bersama juga sudah dilakukan oleh kedua negara dengan mekanisme coordinated patrol. Secara keseluruhan ada 14 pos perbatasan yang sudah dihidupkan kembali. Tujuh diantaranya berada di wilayah Indonesia dan tujuh lainnya di wilayah Malaysia. Seluruhnya berada di Kalimantan dan dijaga oleh personel TNI juga personel Angkatan Bersenjata Malaysia. “Dan kami sedang berunding tentang mungkin ada penambahan pos lagi,” bebernya. Tidak hanya di darat, kedua negara juga melakukan patroli bersama di wilayah laut dan udara.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengungkapkan, secara rutin instansinya menyiapkan personel dari batalyon-batalyon TNI AD untuk dikirim ke perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Mereka kemudian bertugas dalam satuan tugas pengamanan wilayah perbatasan. “Kami sama-sama patroli. Kalau ada celah-celah, misalnya banyak terjadinya pelolosan-pelolosan orang-orang yang suka menyelundup ke situ, itu ketahuan,” tegasnya.

Di tempat yang sama Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Utama Haji Mohamad Bin Haji Hasan menyampaikan bahwa hubungan baik antara Indonesia dengan Malaysia harus memberi manfaat bagi kedua negara.

Untuk itu, dia dan Prabowo sepakat terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. “Kami bertekad hubungan baik ini akan kami tingkatkan untuk mengokohkan kerja sama agar maksimal,” imbuhnya. (syn/jpg/ila)

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat menyelesaikan persoalan di Blok Ambalat. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Utama Haji Mohamad Bin Haji Hasan menegaskan hal itu usai bertemu dalam General Border Committee (GBC) ke-43 Malindo di Jakarta pada Kamis (12/10). Mereka memastikan bahwa kedua negara sepakat untuk menyelesaikan semua persoalan di perbatasan yang belum tuntas.

Dalam pertemuan kemarin, Prabowo menyampaikan, penyelesaian masalah antara Indonesia dengan Malaysia sudah menjadi komitmen kedua pimpinan negara. “Dengan komitmen dari dua kepala pemerintahan, bahwa kita ingin selesaikan semua masalah-masalah yang ada dengan pendekatan kekeluargaan,” terang dia.

Menurut Prabowo itu penting lantaran Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang bertetangga dan bersahabat sejak lama. Prabowo mengakui, penyelesaian masalah di Blok Ambalat tidak hanya melibatkan menteri pertahanan kedua negara. Ada keterlibatan kementerian dan lembaga lainnya. “Jadi, komite-komite untuk membahas masalah-masalah perbatasan itu juga terkait dengan instansi lain. Kementerian-kementerian lain. Terutama Kemenlu dan Kemendagri dua pihak,” bebernya.

Karena itu, dalam pertemuan kemarin juga disinggung mengenai penyelesaian berbagai persoalan antara kedua negara.

Mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu menyampaikan bahwa pertemuan GBC ke-43 Malindo sangat penting untuk memperkuat kerja sama Indonesia dengan Malaysia.

Khususnya, dalam hal menghadapi dinamika dan tantangan di wilayah perbatasan kedua negara. Lewat pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk terus menjaga keamanan, perdamaian, juga stabilitas di seluruh perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Usai pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mengaktifkan kembali pos-pos perbatasan yang sebelumnya tutup akibat pandemi yang terjadi sejak 2020 lalu. “Kami sudah menghidupkan pos-pos perbatasan bersama yang tertutup karena Covid-19,” kata dia.

Tidak hanya itu, patroli bersama juga sudah dilakukan oleh kedua negara dengan mekanisme coordinated patrol. Secara keseluruhan ada 14 pos perbatasan yang sudah dihidupkan kembali. Tujuh diantaranya berada di wilayah Indonesia dan tujuh lainnya di wilayah Malaysia. Seluruhnya berada di Kalimantan dan dijaga oleh personel TNI juga personel Angkatan Bersenjata Malaysia. “Dan kami sedang berunding tentang mungkin ada penambahan pos lagi,” bebernya. Tidak hanya di darat, kedua negara juga melakukan patroli bersama di wilayah laut dan udara.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengungkapkan, secara rutin instansinya menyiapkan personel dari batalyon-batalyon TNI AD untuk dikirim ke perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Mereka kemudian bertugas dalam satuan tugas pengamanan wilayah perbatasan. “Kami sama-sama patroli. Kalau ada celah-celah, misalnya banyak terjadinya pelolosan-pelolosan orang-orang yang suka menyelundup ke situ, itu ketahuan,” tegasnya.

Di tempat yang sama Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Utama Haji Mohamad Bin Haji Hasan menyampaikan bahwa hubungan baik antara Indonesia dengan Malaysia harus memberi manfaat bagi kedua negara.

Untuk itu, dia dan Prabowo sepakat terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. “Kami bertekad hubungan baik ini akan kami tingkatkan untuk mengokohkan kerja sama agar maksimal,” imbuhnya. (syn/jpg/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/