27.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Bakal Banyak Kejutan, Golkar Petik Pelajaran

Membandingkan Kontestasi Pilgub DKI 2012 dan Pilgubsu 2013   

Lagi-lagi, hasil sementara pilgub DKI Jakarta dijadikan acuan memprediksi panggung politik di pilgub Sumut 2013 mendatang. Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menduga, pilgub Sumut juga bakal dipenuhi dengan kejutan-kejutan.

BASISI analisis lulusan Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) adalah tipologi masyarakat, yang menurutnya ada kesamaan antara DKI Jakarta dengan Sumut.

“Mirip Jakarta, masyarakat Sumut juga sangat pluralis. Ada Batak, Melayu, Jawa, China, juga Padang. Dengan beragamnya kelompok masyarakat ini, maka pilihan masyarakat akan sangat sulit diprediksi. Kejutan-kejutan bakal terjadi seperti DKI,” ujar Umar Syadat Hasibuan, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (13/7).

Melesetnya hasil survei sejumlah lembaga survei dalam kasus pilgub DKI, yang sebelum pemungutan suara digelar semuanya menyebut pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli unggul tapi ternyata kalah dari Jokowi-Ahok dengan selisih signifikan, menurut Umar, juga mesti jadi pelajaran para kandidat yang maju di pilgub Sumut.

“Bahwa hasil survei tidak bisa lagi menjadi ukuran. Dalam dinamika yang tinggi, dengan tingkat rasionalitas masyarakat yang cukup bagus, pilihan warga bisa berubah-ubah, menjungkirbalikkan hasil survei,” beber Umar.

Umar menyebut ada hasil survei yang menempatkan incumbent Gatot Pujo Nugroho sebagai kandidat yang cukup kuat. “Tapi itu tidak bisa jadi ukuran. Dengan rasionalitasnya sendiri, pada hari pencoblosan, sikap pemilih bisa berubah,” ujarnya mengingatkan.

Satu hal penting lagi yang perlu dijadikan pelajaran dari kasus DKI, bahwa kampanye hitam (black campaign) tidak mempengaruhi pemilih. Serangan isu bahwa Jokowi-Ahok mengusung paham sekularisme, ternyata tak mempan untuk mempengaruhi pemilih.

“Maka saya ingatkan, janganlah di Sumut itu para kandidat membuka kebobrokan-kebobrokan lawannya. Pecuma. Karena saya lihat, di Sumut sudah mulai muncul aksi black campaign,” ujarnya, tanpa mau menyebut kasusnya. Alasannya, bila itu disebut, sama saja dirinya yang melakukan black campagn.

Kekalahan di DKI jadi Pelajaran.

Sementara itu, kekalahan Partai Golkar di Pilgub DKI Jakarta dipastikan akan menjadi pengalaman dalam menghadapi Pilgubsu. Penetapan pasangan calon yang akan diusung juga harus cepat dilakukan. Seperti langkah Golkar yang sudah menetapkan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, sebagai calon Presiden. Padahal Pemilu sendiri baru akan digelar pada tahun 2014. Demikian diungkapkan Sekretaris Tim Bidang Politik DPP Partai Golkar, Agun Gunanjar, di  DPR, Kamis (12/7).

“Pilkada itu amat  berkorelasi dengan figur. Jadi Pilkada DKI merupakan sesuatu yang perlu diambil manfaatnya bagi Golkar. Ini pelajaran berharga bagaimana mesin parpol bekerja,” ungkapnya. Pelajaran berharga di Pilgub DKI harus dijadikan kajian Partai Golkar Sumut menjelang Pilgubsu  2013.
‘’Kami memang pemilik suara terkecil saat pengajuan calon, tapi perolehan suara di Pilgub DKI ini bukan pembenaran kekalahan,’’ ungkapnya. (sam/gir)

Membandingkan Kontestasi Pilgub DKI 2012 dan Pilgubsu 2013   

Lagi-lagi, hasil sementara pilgub DKI Jakarta dijadikan acuan memprediksi panggung politik di pilgub Sumut 2013 mendatang. Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menduga, pilgub Sumut juga bakal dipenuhi dengan kejutan-kejutan.

BASISI analisis lulusan Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) adalah tipologi masyarakat, yang menurutnya ada kesamaan antara DKI Jakarta dengan Sumut.

“Mirip Jakarta, masyarakat Sumut juga sangat pluralis. Ada Batak, Melayu, Jawa, China, juga Padang. Dengan beragamnya kelompok masyarakat ini, maka pilihan masyarakat akan sangat sulit diprediksi. Kejutan-kejutan bakal terjadi seperti DKI,” ujar Umar Syadat Hasibuan, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (13/7).

Melesetnya hasil survei sejumlah lembaga survei dalam kasus pilgub DKI, yang sebelum pemungutan suara digelar semuanya menyebut pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli unggul tapi ternyata kalah dari Jokowi-Ahok dengan selisih signifikan, menurut Umar, juga mesti jadi pelajaran para kandidat yang maju di pilgub Sumut.

“Bahwa hasil survei tidak bisa lagi menjadi ukuran. Dalam dinamika yang tinggi, dengan tingkat rasionalitas masyarakat yang cukup bagus, pilihan warga bisa berubah-ubah, menjungkirbalikkan hasil survei,” beber Umar.

Umar menyebut ada hasil survei yang menempatkan incumbent Gatot Pujo Nugroho sebagai kandidat yang cukup kuat. “Tapi itu tidak bisa jadi ukuran. Dengan rasionalitasnya sendiri, pada hari pencoblosan, sikap pemilih bisa berubah,” ujarnya mengingatkan.

Satu hal penting lagi yang perlu dijadikan pelajaran dari kasus DKI, bahwa kampanye hitam (black campaign) tidak mempengaruhi pemilih. Serangan isu bahwa Jokowi-Ahok mengusung paham sekularisme, ternyata tak mempan untuk mempengaruhi pemilih.

“Maka saya ingatkan, janganlah di Sumut itu para kandidat membuka kebobrokan-kebobrokan lawannya. Pecuma. Karena saya lihat, di Sumut sudah mulai muncul aksi black campaign,” ujarnya, tanpa mau menyebut kasusnya. Alasannya, bila itu disebut, sama saja dirinya yang melakukan black campagn.

Kekalahan di DKI jadi Pelajaran.

Sementara itu, kekalahan Partai Golkar di Pilgub DKI Jakarta dipastikan akan menjadi pengalaman dalam menghadapi Pilgubsu. Penetapan pasangan calon yang akan diusung juga harus cepat dilakukan. Seperti langkah Golkar yang sudah menetapkan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, sebagai calon Presiden. Padahal Pemilu sendiri baru akan digelar pada tahun 2014. Demikian diungkapkan Sekretaris Tim Bidang Politik DPP Partai Golkar, Agun Gunanjar, di  DPR, Kamis (12/7).

“Pilkada itu amat  berkorelasi dengan figur. Jadi Pilkada DKI merupakan sesuatu yang perlu diambil manfaatnya bagi Golkar. Ini pelajaran berharga bagaimana mesin parpol bekerja,” ungkapnya. Pelajaran berharga di Pilgub DKI harus dijadikan kajian Partai Golkar Sumut menjelang Pilgubsu  2013.
‘’Kami memang pemilik suara terkecil saat pengajuan calon, tapi perolehan suara di Pilgub DKI ini bukan pembenaran kekalahan,’’ ungkapnya. (sam/gir)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/