26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jadi Turis, WN Taiwan Bawa Satu Ton Sabu ke Indonesia

Kepala BNN Komjen Budi Waseso.

Keberhasilan ini menjadi istimewa karena terungkap bersamaan dengan peringatan Hari Anti-Nakotika Internasional (HANI) 2017, yang sedang diperingati di TMII, Jakarta Timur. “Kasusnya baru kami tangani, untuk pengembangan sekarang anggota sedang di lapangan bersama kepolisian, Polda Metro. Dari empat tersangka, satu orang tewas,” ujar Budi Waseso, Kepala BNN Pusat.

Dia menyebutkan, jaringan ini sudah lama diintai BNN. Hanya karena keterbatasan teknologi, baru saat ini berhasil diungkap. Sebelumnya, kata Buwas, mereka berpindah-pindah. Bahkan beberapa kali digagalkan karena operasi BNN diketahui oleh jaringan tersebut.

“Yang lalu mereka akan ke Riau, kami lakukan pencegatan mereka tahu. Mereka akan ke Kepri mengirim barang, mereka tahu juga kalau kami melakukan upaya, lepas,” jelas dia.

Nah, setelah BNN dan Polri menyebar kekuatan, hari ini upaya jaringan internasional ini memasukkan narkotika ke Indonesia berhasil dilumpuhkan. “Masuklah barang ini melalui wilayah Banten, tadi pagi kami ambil langkah tegas. Dari empat tersangka, satu meninggal dunia,” tambah dia.

Menkopolhukam Wiranto menyampaikan ucapan selamat kepada jajaran Polri dan BNN pada puncak peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) di TMII, Jakarta Timur. Apalagi pada momen spesial itu Polri dan BNN berhasil mengungkap penyeludupan sabu-sabu melalui laut di wilayah Anyer, Banten. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung karena mencapai satu ton.

“Satu ton itu besar sekali. Sabu-sabu satu gram bisa buat teler lima orang. Berarti dengan satu ton, BNN, Polri, TNI, telah mampu menyelamatkam lima juta manusia,” ujar Wiranto dalam sambutannya saat mewakili Presiden Joko Widodo pada peringatan HANI 2017 di TMII, Kamis (13/7).

Mantan Panglima ABRI itu mengatakan, kejahatan narkoba sudah lintas negara. Cara yang digunakan sindikat barang haram itu pun makin beragam.

Motifnya pun bukan lagi sekadar bisnis dan ekonomi. Sebab, bisnis narkoba juga untuk membiayaai terorisme.

“Narkotika juga erat kaitan dengan perdagangan orang. Juga bagian dari perang, perang candu. Dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan bangsa. Sehingga harus diberantas dan dibongkar jaringannya,” tegas Wiranto. (jpg/dvs/adz)

Kepala BNN Komjen Budi Waseso.

Keberhasilan ini menjadi istimewa karena terungkap bersamaan dengan peringatan Hari Anti-Nakotika Internasional (HANI) 2017, yang sedang diperingati di TMII, Jakarta Timur. “Kasusnya baru kami tangani, untuk pengembangan sekarang anggota sedang di lapangan bersama kepolisian, Polda Metro. Dari empat tersangka, satu orang tewas,” ujar Budi Waseso, Kepala BNN Pusat.

Dia menyebutkan, jaringan ini sudah lama diintai BNN. Hanya karena keterbatasan teknologi, baru saat ini berhasil diungkap. Sebelumnya, kata Buwas, mereka berpindah-pindah. Bahkan beberapa kali digagalkan karena operasi BNN diketahui oleh jaringan tersebut.

“Yang lalu mereka akan ke Riau, kami lakukan pencegatan mereka tahu. Mereka akan ke Kepri mengirim barang, mereka tahu juga kalau kami melakukan upaya, lepas,” jelas dia.

Nah, setelah BNN dan Polri menyebar kekuatan, hari ini upaya jaringan internasional ini memasukkan narkotika ke Indonesia berhasil dilumpuhkan. “Masuklah barang ini melalui wilayah Banten, tadi pagi kami ambil langkah tegas. Dari empat tersangka, satu meninggal dunia,” tambah dia.

Menkopolhukam Wiranto menyampaikan ucapan selamat kepada jajaran Polri dan BNN pada puncak peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) di TMII, Jakarta Timur. Apalagi pada momen spesial itu Polri dan BNN berhasil mengungkap penyeludupan sabu-sabu melalui laut di wilayah Anyer, Banten. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung karena mencapai satu ton.

“Satu ton itu besar sekali. Sabu-sabu satu gram bisa buat teler lima orang. Berarti dengan satu ton, BNN, Polri, TNI, telah mampu menyelamatkam lima juta manusia,” ujar Wiranto dalam sambutannya saat mewakili Presiden Joko Widodo pada peringatan HANI 2017 di TMII, Kamis (13/7).

Mantan Panglima ABRI itu mengatakan, kejahatan narkoba sudah lintas negara. Cara yang digunakan sindikat barang haram itu pun makin beragam.

Motifnya pun bukan lagi sekadar bisnis dan ekonomi. Sebab, bisnis narkoba juga untuk membiayaai terorisme.

“Narkotika juga erat kaitan dengan perdagangan orang. Juga bagian dari perang, perang candu. Dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan bangsa. Sehingga harus diberantas dan dibongkar jaringannya,” tegas Wiranto. (jpg/dvs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/