26.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Gempa 5.5 Sr Guncang Sidempuan, Masyarakat Berhamburan

Gempa bumi-ilustrasi

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempabumi dengan kekuatan 5,5 SR berpusat di darat dengan kedalaman 10 km pada Jumat (14/7/2017) pukul 08.25 Wib. Pusat gempa berada di 9 km Baratdaya Padang Sidempuan atau 25 km Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara.

“Gempa tidak berpotensi tsunami. Badan Geologi USA melaporkan gempa berkekuatan 5 SR dengan pusat di darat. Sumber gempa diperkirakan berasal dari sesar,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya, hari ini.

Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa ke BPBD dan beberapa instansi terkait di daerah. Dampak gempa di Kota Padangsidempuan dilaporkan gempa dirasakan kuat selama 20 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Atap rumah bergetar cukup keras. Perabotan rumah berbunyi dan bergoyang. Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa.

Di Kabupaten Padang Lawas gempa dirasakan sedang selama 20 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah.

Di Kabupaten Padang Lawas Utara gempa dirasakan kuat selama 20 detik. Rumah terasa bergoyang dan masyarakat panik berhamburan keluar rumah.

Di Kabupaten Tananuli Selatan gempa dirasakan kuat selama 15-20 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah.

Di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau gempa dirasakan sedang selama 10 detik.

Di Kota Medan, gempa tidak dirasakan.

Berdasarkan peta gempa dirasakan, intensitas gempa di pusat gempa sekitar V -VI MMI (sedang hingga kuat) dengan sebaran tidak luas. Di Aekgodang IV MMI (ringan).

Posko BNPB masih terus memantau dampak gempa. Petugas BPBD dan aparat setempat masih melakukan pemantauan dampak gempa di lapangan. Perkembangan dampak gempa akan disampaikan lebih lanjut.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Drs. Moch. Riyadi, Msi dalam rilisnya menyebutkan, dempabumi Padangsidempuan ini jika ditinjau dari lokasi serta kedalamannya yang dangkal, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) yang dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).

Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah segmen Angkola. Berdasarkan karakteristik catatan gelombang seismik dan mekanisme sumbernya, tampak bahwa gempabumi ini murni disebabkan oleh aktivitas tektonik dan bukan akibat aktivitas vulkanik.

Hingga pukul 09:30 WIB, Hasil monitoring BMKG telah  menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kejadian. Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kota Padangsidempuan, dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mea/rel)

Gempa bumi-ilustrasi

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempabumi dengan kekuatan 5,5 SR berpusat di darat dengan kedalaman 10 km pada Jumat (14/7/2017) pukul 08.25 Wib. Pusat gempa berada di 9 km Baratdaya Padang Sidempuan atau 25 km Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara.

“Gempa tidak berpotensi tsunami. Badan Geologi USA melaporkan gempa berkekuatan 5 SR dengan pusat di darat. Sumber gempa diperkirakan berasal dari sesar,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya, hari ini.

Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa ke BPBD dan beberapa instansi terkait di daerah. Dampak gempa di Kota Padangsidempuan dilaporkan gempa dirasakan kuat selama 20 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Atap rumah bergetar cukup keras. Perabotan rumah berbunyi dan bergoyang. Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa.

Di Kabupaten Padang Lawas gempa dirasakan sedang selama 20 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah.

Di Kabupaten Padang Lawas Utara gempa dirasakan kuat selama 20 detik. Rumah terasa bergoyang dan masyarakat panik berhamburan keluar rumah.

Di Kabupaten Tananuli Selatan gempa dirasakan kuat selama 15-20 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah.

Di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau gempa dirasakan sedang selama 10 detik.

Di Kota Medan, gempa tidak dirasakan.

Berdasarkan peta gempa dirasakan, intensitas gempa di pusat gempa sekitar V -VI MMI (sedang hingga kuat) dengan sebaran tidak luas. Di Aekgodang IV MMI (ringan).

Posko BNPB masih terus memantau dampak gempa. Petugas BPBD dan aparat setempat masih melakukan pemantauan dampak gempa di lapangan. Perkembangan dampak gempa akan disampaikan lebih lanjut.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Drs. Moch. Riyadi, Msi dalam rilisnya menyebutkan, dempabumi Padangsidempuan ini jika ditinjau dari lokasi serta kedalamannya yang dangkal, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) yang dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).

Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah segmen Angkola. Berdasarkan karakteristik catatan gelombang seismik dan mekanisme sumbernya, tampak bahwa gempabumi ini murni disebabkan oleh aktivitas tektonik dan bukan akibat aktivitas vulkanik.

Hingga pukul 09:30 WIB, Hasil monitoring BMKG telah  menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kejadian. Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kota Padangsidempuan, dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mea/rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/