27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Stamina Turun, Cuaca Terik, Kasus Pneumonia Meningkat, Jamaah Hilang Jangan Terulang di Madinah

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di tengah masa pemulangan jamaah haji, jumlah jamaah yang sakit mengalami peningkatan. Khususnya pada kasus Pneumonia. Jamaah haji yang berada di Makkah atau Madinah diminta untuk menjaga stamina dan kesehatan sampai dengan proses pemulangan.

Kabar peningkatan kasus Pneumonia itu disampaikan Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur kemarin (13/7)

Dia mengatakan ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu peningkatan kasus Pneumonia itu. Diantaranya adalah suhu di Makkah maupun Madinah yang saat ini masih sangat panas.

“Suhu di tanah suci (Makkah atau Madinah) berpengaruh pada kondisi fisik dan kesehatan jamaah,” katanya. Banyak jamaah yang rentan mengalami gangguan kesehatan, karena tenaganya baru diforsir untuk menjalani rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina. Sampai dengan pelaksanaan tawaf ifadaf di Masjidilharam.

Fauzin mengatakan petugas haji bidang kesehatan terus mengimbau jamaah untuk disiplin menjalankan pola hidup yang bersih dan sehat. “Jamaah dianjurkan tetap menggunakan masker,” katanya. Kemudian jamaah diminta untuk menghindari kontak fisik dengan jamaah lain yang sedang sakit. Khususnya jamaah yang sedang sakit batuk atau pilek.

Kepada jamaah yang sudah berada di Madinah, dianjurkan menggunakan alat pelindung diri saat keliar hotel. Misalnya menggunakan topi atau payung ketika melakoni ziarah di sejumlah tempat bersejarah di Madinah. Untuk mencegah dehidrasi, jamaah diingatkan untuk rajin minum air putih. “Jangan minim menunggu haus dulu,” katanya.

Fauzin mengatakan sampai dengan 12 Juli pukul 24.00 WIB, sebanyak 15.251 jamaah dari 149 kloter sudah tiba di Indonesia. Sedangkan sepanjang hari ini (14/7) dijadwalkan ada 8.093 jamaah dari 21 kloter tiba di tanah air. Saat ini masih berlangsung pemulangan jamaah gelombang satu dengan rute Jeddah ke Indonesia. Berikutnya disusul pemulangan gelombang kedua dari Madinah ke tanah air.

Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief berada di Madinah, diantaranya untuk mengawasi langsung pelayanan jamaah. Dia berpesan kasus atau fenomena jamaah hilang maupun tersesat yang terjadi di Makkah, tidak terulang di Madinah. Dia menekankan petugas maupun jamaah haji untuk lebih mawas diri.

“Saya meminta para petugas mawas diri, jaga-jaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat, hilang di jalan bisa kita minimalisasi,” ujarnya seusai rapat koordinasi pelayanan jamaah haji gelombang kedua di kantor Daker Madinah. Dia mengatakan intensitas pergerakan manusia di Madinah saat ini masih cukup padat. Jamaah harus bisa menjaga diri, supaya tidak tersesat atau bahkan hilang.

Kepada ketua kloter, Hilman juga menyampaikan pesan khusus. Supaya mengingatkan jamaah rombongannya, terlebih bagi yang pernah mengalami tersesat atau hilang saat di Makkah. “Jangan sampai terulang lagi di Madinah,” katanya.

Konsentrasi jamaah di Madinah berbeda dengan di Makkah. Untuk di Makkah, hotel atau penginapan menyebar sehingga kepadatan tidak terlalu tinggi. Sedangkan di Madinah, hotelnya berdekatan dengan Masjid Nabawi semuanya. Selain itu tampilan muka atau fasad hotel hampir mirip-mirip. Sehingga bisa membuat jamaah tersesat atau salah masuk hotel. Jamaah diminta mencatat nomor dan nama hotel. Serta keluar hotel dalam kelompok atau tidak sendirian.

Jamaah haji gelombang kedua Indonesia mulai diberangkatkan dari Makkah ke Madinah sejak 10 Juli lalu. Total jenaah haji gelombang kedua mencapai 111.120 orang. Proses pemberangkatan dari Makkah ke Madinah berjalan sampai 24 Agutus. Jamaah di Madinah mulai dipulangkan ke Indonesia pada 19 Juli depan.

Selain itu Kemenag juga melansir data badal haji. Total ada 357 badal haji karena wafat atau sakit. Kepada setiap petugas pelaksana badal mendapatkan 2.500 riyal dipotong pajak. Biaya petugas badal itu ditanggung pemerintah Indonesia. Sehingga keluarga jamaah yang dibadalkan tidak menanggung biaya lagi.

 

Jamaah Labuhanbatu Pulang Naik KA

Kepulangan jamaah haji asal Kabupaten Labuhanbatu yang tergabung dalam Kloter 9 Dembarkasi Medan, disambut Bupati H Erik Adtrada Ritonga bersama Kepala Kanwil Kemenag Sumut H Ahmad Qosbi Nasution dan sejumlah pejabat di Aula Asrama Haji Medan,Kamis (13/7). Kepada jamaah yang baru tiba, Erik Adtrada Ritonga menyamaikan selamat datang dan mendoakan para jamaah haji menjadi haji dan hajjah yang mabrur. “Kami berkeinginan bapak ibu haji, sesampai di kampung harus bisa menjadi teladan. Semoga apa yang dilakukan sama seperti yang dilakukan saat di Makkah dan Madinah. Dengan begitu, kita berharap Labuhanbatu semakin baik, menjadi daerah yang madani dan religius,” ucapnya.

Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi Nasution memeberikan penghargaan kepada Bupati Labuhanbatu atas partisipasinya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah melalui terobosan nyaman pergi dan pulang bersama moda transportasi kereta api dalam pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2023. “Kenyamanan dan keamanan jemaah adalah prioritas utama seluruh pihak termasuk PPIH.

Alhamdulillah, ini terobosan yang luar biasa. Kami berterima kasih kepada Pemkab Labuhanbatu yang memberikan pelayanan terbaik untuk kemudahan jamaah. Kita tau perjalanan dari Labuhanbatu menuju Medan membutuhkan waktu lebih dari 6 jam. Dengan moda transportasi, jemaah lebih cepat dan lebih nyaman. Maka dari itu, apresiasi kami kepada langkah Bupati,” kata Qosbi. (wan/jpg/ika/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di tengah masa pemulangan jamaah haji, jumlah jamaah yang sakit mengalami peningkatan. Khususnya pada kasus Pneumonia. Jamaah haji yang berada di Makkah atau Madinah diminta untuk menjaga stamina dan kesehatan sampai dengan proses pemulangan.

Kabar peningkatan kasus Pneumonia itu disampaikan Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur kemarin (13/7)

Dia mengatakan ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu peningkatan kasus Pneumonia itu. Diantaranya adalah suhu di Makkah maupun Madinah yang saat ini masih sangat panas.

“Suhu di tanah suci (Makkah atau Madinah) berpengaruh pada kondisi fisik dan kesehatan jamaah,” katanya. Banyak jamaah yang rentan mengalami gangguan kesehatan, karena tenaganya baru diforsir untuk menjalani rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina. Sampai dengan pelaksanaan tawaf ifadaf di Masjidilharam.

Fauzin mengatakan petugas haji bidang kesehatan terus mengimbau jamaah untuk disiplin menjalankan pola hidup yang bersih dan sehat. “Jamaah dianjurkan tetap menggunakan masker,” katanya. Kemudian jamaah diminta untuk menghindari kontak fisik dengan jamaah lain yang sedang sakit. Khususnya jamaah yang sedang sakit batuk atau pilek.

Kepada jamaah yang sudah berada di Madinah, dianjurkan menggunakan alat pelindung diri saat keliar hotel. Misalnya menggunakan topi atau payung ketika melakoni ziarah di sejumlah tempat bersejarah di Madinah. Untuk mencegah dehidrasi, jamaah diingatkan untuk rajin minum air putih. “Jangan minim menunggu haus dulu,” katanya.

Fauzin mengatakan sampai dengan 12 Juli pukul 24.00 WIB, sebanyak 15.251 jamaah dari 149 kloter sudah tiba di Indonesia. Sedangkan sepanjang hari ini (14/7) dijadwalkan ada 8.093 jamaah dari 21 kloter tiba di tanah air. Saat ini masih berlangsung pemulangan jamaah gelombang satu dengan rute Jeddah ke Indonesia. Berikutnya disusul pemulangan gelombang kedua dari Madinah ke tanah air.

Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief berada di Madinah, diantaranya untuk mengawasi langsung pelayanan jamaah. Dia berpesan kasus atau fenomena jamaah hilang maupun tersesat yang terjadi di Makkah, tidak terulang di Madinah. Dia menekankan petugas maupun jamaah haji untuk lebih mawas diri.

“Saya meminta para petugas mawas diri, jaga-jaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat, hilang di jalan bisa kita minimalisasi,” ujarnya seusai rapat koordinasi pelayanan jamaah haji gelombang kedua di kantor Daker Madinah. Dia mengatakan intensitas pergerakan manusia di Madinah saat ini masih cukup padat. Jamaah harus bisa menjaga diri, supaya tidak tersesat atau bahkan hilang.

Kepada ketua kloter, Hilman juga menyampaikan pesan khusus. Supaya mengingatkan jamaah rombongannya, terlebih bagi yang pernah mengalami tersesat atau hilang saat di Makkah. “Jangan sampai terulang lagi di Madinah,” katanya.

Konsentrasi jamaah di Madinah berbeda dengan di Makkah. Untuk di Makkah, hotel atau penginapan menyebar sehingga kepadatan tidak terlalu tinggi. Sedangkan di Madinah, hotelnya berdekatan dengan Masjid Nabawi semuanya. Selain itu tampilan muka atau fasad hotel hampir mirip-mirip. Sehingga bisa membuat jamaah tersesat atau salah masuk hotel. Jamaah diminta mencatat nomor dan nama hotel. Serta keluar hotel dalam kelompok atau tidak sendirian.

Jamaah haji gelombang kedua Indonesia mulai diberangkatkan dari Makkah ke Madinah sejak 10 Juli lalu. Total jenaah haji gelombang kedua mencapai 111.120 orang. Proses pemberangkatan dari Makkah ke Madinah berjalan sampai 24 Agutus. Jamaah di Madinah mulai dipulangkan ke Indonesia pada 19 Juli depan.

Selain itu Kemenag juga melansir data badal haji. Total ada 357 badal haji karena wafat atau sakit. Kepada setiap petugas pelaksana badal mendapatkan 2.500 riyal dipotong pajak. Biaya petugas badal itu ditanggung pemerintah Indonesia. Sehingga keluarga jamaah yang dibadalkan tidak menanggung biaya lagi.

 

Jamaah Labuhanbatu Pulang Naik KA

Kepulangan jamaah haji asal Kabupaten Labuhanbatu yang tergabung dalam Kloter 9 Dembarkasi Medan, disambut Bupati H Erik Adtrada Ritonga bersama Kepala Kanwil Kemenag Sumut H Ahmad Qosbi Nasution dan sejumlah pejabat di Aula Asrama Haji Medan,Kamis (13/7). Kepada jamaah yang baru tiba, Erik Adtrada Ritonga menyamaikan selamat datang dan mendoakan para jamaah haji menjadi haji dan hajjah yang mabrur. “Kami berkeinginan bapak ibu haji, sesampai di kampung harus bisa menjadi teladan. Semoga apa yang dilakukan sama seperti yang dilakukan saat di Makkah dan Madinah. Dengan begitu, kita berharap Labuhanbatu semakin baik, menjadi daerah yang madani dan religius,” ucapnya.

Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi Nasution memeberikan penghargaan kepada Bupati Labuhanbatu atas partisipasinya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah melalui terobosan nyaman pergi dan pulang bersama moda transportasi kereta api dalam pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2023. “Kenyamanan dan keamanan jemaah adalah prioritas utama seluruh pihak termasuk PPIH.

Alhamdulillah, ini terobosan yang luar biasa. Kami berterima kasih kepada Pemkab Labuhanbatu yang memberikan pelayanan terbaik untuk kemudahan jamaah. Kita tau perjalanan dari Labuhanbatu menuju Medan membutuhkan waktu lebih dari 6 jam. Dengan moda transportasi, jemaah lebih cepat dan lebih nyaman. Maka dari itu, apresiasi kami kepada langkah Bupati,” kata Qosbi. (wan/jpg/ika/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/