25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Akbar Rem Ical

DENPASAR- Rumor ketidakcocokkan Akbar Tandjung dengan Aburizal Bakrie terus mencuat ke permukaan. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mulai mengerem langkah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie yang terus-terusan menggesa percepatan Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus).

“Nanti kita lihat dulu apa urgensinya DPD-DPD memang ingin mempercepat, tapi kita harus tahu dulu apa urgensinya. Apakah program-program kita yang lain sudah selesai atau bagaimana,” kata Akbar di sela orientasi kader Partai Golkar Bali di Hotel Nikki, Denpasar, Sabtu, (14/4).

Akbar mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan khusus mengenai mekanisme penetapan capres dari Golkar. “Yang ada, tiba-tiba ada dukungan dari DPD-DPD,” katanya. Menurut Akbar, sejak jauh hari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menekankan penetapan calon presiden Golkar perlu didasarkan pada hasil survei. Selama ini penetapan kepala daerah yang maju melalui Golkar juga mengacu kepada hasil survei. “Ini kita perlu duduk bersama dulu, kita selesaikan baik-baik,” ajak Akbar.

Golkar pernah menggunakan sistem konvesi dalam menetapkan calon presiden semasa kepemimpinannya. Namun, jika hal itu sudah dianggap tak sesuai dengan kondisi situasi saat ini, Akbar setuju harus dicarikan alternatif baru. “Tapi apa? Ini juga yang harus dipikirkan,” kata mantan Mensesneg di era Soeharto itu.

Apapun itu, menurut Akbar yang terpenting perlu dibicarakan terlebih dahulu dan harus merepresentasikan sistem demokrasi. Itu dia nilai penting untuk menjawab berbagai hasil survei yang sudah ada. “Saya juga orang yang disurvei meski elektabilitasnya kecil,” kata Akbar.

Terpisah, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, deklarasi calon presiden 2014 akan ditentukan pada Rapimnasus). Rapimnasus itu rencananya akan digelar pada kuartal ketiga tahun ini. “Kalau misalnya rapim (Rapat Pimpinan) memutuskan calon satu-satunya dari Partai Golkar ya itulah rapim yang memutuskan,” kata pria yang akrab disapa Ical ini sebelum acara temu kader nasional Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (14/4).

Ical sendiri siap patuh pada keputusan Rapim dan Rapimnassus nanti, sekalipun bukan namanya yang keluar untuk dijadikan nama calon presiden. “Tidak pernah menutup satu orang pun di Rapim. Tapi kalau sudah diputuskan, siapapun apakah Akbar Tanjung, saya, Pak JK (Jusuf Kalla), atau siapapun harus tunduk terhadap keputusan Rapim,” ujar Ical. (net/jpnn)

DENPASAR- Rumor ketidakcocokkan Akbar Tandjung dengan Aburizal Bakrie terus mencuat ke permukaan. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mulai mengerem langkah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie yang terus-terusan menggesa percepatan Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus).

“Nanti kita lihat dulu apa urgensinya DPD-DPD memang ingin mempercepat, tapi kita harus tahu dulu apa urgensinya. Apakah program-program kita yang lain sudah selesai atau bagaimana,” kata Akbar di sela orientasi kader Partai Golkar Bali di Hotel Nikki, Denpasar, Sabtu, (14/4).

Akbar mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan khusus mengenai mekanisme penetapan capres dari Golkar. “Yang ada, tiba-tiba ada dukungan dari DPD-DPD,” katanya. Menurut Akbar, sejak jauh hari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menekankan penetapan calon presiden Golkar perlu didasarkan pada hasil survei. Selama ini penetapan kepala daerah yang maju melalui Golkar juga mengacu kepada hasil survei. “Ini kita perlu duduk bersama dulu, kita selesaikan baik-baik,” ajak Akbar.

Golkar pernah menggunakan sistem konvesi dalam menetapkan calon presiden semasa kepemimpinannya. Namun, jika hal itu sudah dianggap tak sesuai dengan kondisi situasi saat ini, Akbar setuju harus dicarikan alternatif baru. “Tapi apa? Ini juga yang harus dipikirkan,” kata mantan Mensesneg di era Soeharto itu.

Apapun itu, menurut Akbar yang terpenting perlu dibicarakan terlebih dahulu dan harus merepresentasikan sistem demokrasi. Itu dia nilai penting untuk menjawab berbagai hasil survei yang sudah ada. “Saya juga orang yang disurvei meski elektabilitasnya kecil,” kata Akbar.

Terpisah, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, deklarasi calon presiden 2014 akan ditentukan pada Rapimnasus). Rapimnasus itu rencananya akan digelar pada kuartal ketiga tahun ini. “Kalau misalnya rapim (Rapat Pimpinan) memutuskan calon satu-satunya dari Partai Golkar ya itulah rapim yang memutuskan,” kata pria yang akrab disapa Ical ini sebelum acara temu kader nasional Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (14/4).

Ical sendiri siap patuh pada keputusan Rapim dan Rapimnassus nanti, sekalipun bukan namanya yang keluar untuk dijadikan nama calon presiden. “Tidak pernah menutup satu orang pun di Rapim. Tapi kalau sudah diputuskan, siapapun apakah Akbar Tanjung, saya, Pak JK (Jusuf Kalla), atau siapapun harus tunduk terhadap keputusan Rapim,” ujar Ical. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/