26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Kini Santri pun Bisa Jadi Anggota TNI dan Polri

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto salam komando.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, berencana merekrut anggota dari santri atau pemuda yang mendalami agama. Setelah menghadiri acara Haul Emas Guru Tua, pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia Timur Al Khoirot, Tito menuturkan, Al Khoirot memiliki jasa begitu besar kepada bangsa Indonesia.

Sejak masa penjajahan, mereka telah membantu memerdekakan Indonesia. “Kini Al Khoirot telah menjadi organisasi terbesar di Indonesia Timur,” ungkap Tito di Madrasah Al Khoirot, Palu, Minggu (1/7).

Untuk membangkitkan semangat Al Khoirot ke seluruh penjuru Indonesia, Polri tentu akan membantu dengan maksimal. “Saya telah instruksikan ke seluruh jajaran Polri, dari polda hingga polsek, untuk membantu Al Khoirot,” kata Tito.

Satu cara yang ditempuh adalah mengajak para pemuda yang mendalami agama atau santri untuk menjadi personel Polri. “Bahkan, sebenarnya program mengajak santri ini sudah dilakukan,” imbuhnya.

Bukan hanya Polri, TNI juga bakal merekrut santri untuk menjadi personelnya. Hadi Tjahjanto menuturkan, memang sangat perlu merekrut personel dari pesantren yang memiliki kemampuan dan keilmuan agama. “Kami tarik ke TNI,” ujarnya.

Bahkan, bisa juga memberikan bekal pendidikan di Akademi Militer AD, AL, dan AU. “Juga di pendidikan lanjutan TNI,” tambahnya.

Ketua Utama Al Khoirot, Habib Saggaf bin Muhammad Al Jufri menjelaskan, merintis pendidikan agama itu memang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Warga negara tidak bisa bekerja sendirian. “Kita harus bergandengan tangan,” pungkasnya. (idr/c10/oki/jpc/saz)

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto salam komando.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, berencana merekrut anggota dari santri atau pemuda yang mendalami agama. Setelah menghadiri acara Haul Emas Guru Tua, pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia Timur Al Khoirot, Tito menuturkan, Al Khoirot memiliki jasa begitu besar kepada bangsa Indonesia.

Sejak masa penjajahan, mereka telah membantu memerdekakan Indonesia. “Kini Al Khoirot telah menjadi organisasi terbesar di Indonesia Timur,” ungkap Tito di Madrasah Al Khoirot, Palu, Minggu (1/7).

Untuk membangkitkan semangat Al Khoirot ke seluruh penjuru Indonesia, Polri tentu akan membantu dengan maksimal. “Saya telah instruksikan ke seluruh jajaran Polri, dari polda hingga polsek, untuk membantu Al Khoirot,” kata Tito.

Satu cara yang ditempuh adalah mengajak para pemuda yang mendalami agama atau santri untuk menjadi personel Polri. “Bahkan, sebenarnya program mengajak santri ini sudah dilakukan,” imbuhnya.

Bukan hanya Polri, TNI juga bakal merekrut santri untuk menjadi personelnya. Hadi Tjahjanto menuturkan, memang sangat perlu merekrut personel dari pesantren yang memiliki kemampuan dan keilmuan agama. “Kami tarik ke TNI,” ujarnya.

Bahkan, bisa juga memberikan bekal pendidikan di Akademi Militer AD, AL, dan AU. “Juga di pendidikan lanjutan TNI,” tambahnya.

Ketua Utama Al Khoirot, Habib Saggaf bin Muhammad Al Jufri menjelaskan, merintis pendidikan agama itu memang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Warga negara tidak bisa bekerja sendirian. “Kita harus bergandengan tangan,” pungkasnya. (idr/c10/oki/jpc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/