32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Gempabumi Tektonik M5,0 Dirasakan di Banda Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Banda Aceh diguncang gempabumi tektonik pada Rabu, 15 April 2020 pukul 02.36.16 WIB,. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.55 LU dan 95.95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km BaratDaya Meulaboh-Aceh Barat pada kedalaman 41 km.

Kepala Pusat Gempabumi Rahmad Triyono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerahBanda Aceh II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Hingga hari 15 April 2020 pukul 03.10 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

Rahmad juga menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.(*)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Banda Aceh diguncang gempabumi tektonik pada Rabu, 15 April 2020 pukul 02.36.16 WIB,. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.55 LU dan 95.95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km BaratDaya Meulaboh-Aceh Barat pada kedalaman 41 km.

Kepala Pusat Gempabumi Rahmad Triyono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerahBanda Aceh II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Hingga hari 15 April 2020 pukul 03.10 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

Rahmad juga menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/