25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

7 Pesan Jokowi ke Pemimpin Dunia

BALI, SUMUTPOS.CO – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11). Presiden Jokowi menyampaikan selamat datang kepada para pemimpin negara G20. Ada 7 pesan yang disampaikan Jokowi kepada pemimpin dunia dalam pertemuan itu.

Presiden Jokowi yang terlihat mengenakan setelan jas berwarna gelap yang dipadu dengan dasi berwarna biru menyambut kedatangan para pemimpin negara G20 dan tamu undangan di The Apurva Kempinski Bali.”Hari ini, saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia,” kata Jokowi membuka forum KTT G20.

Jokowi menyampaikan, Indonesia merasa terhormat dapat memegang presidensi G20 di pada tahun 2022 ini. Sebab tak dipungkiri, seluruh mata dunia tertuju pada forum G20. “Merupakan kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20,” ucapnya.

Jokowi menjelaskan, butuh waktu dan upaya luar biasa dari semua pihak untuk bisa duduk bersama dalam forum KTT G20. Kepala negara pun mengingatkan, dunia saat ini masih dalam kondisi krisis yang juga akan menjadi pembahasan dalam forum KTT G20. “Dunia sedang menghadapi krisis demi krisis dan ada dampak ketahanan pangan dan energi,” ujar Jokowi.

Adapun para pemimpin negara G20 yang hadir di antaranya Presiden Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann, Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser, Ketua Financial Stability Board (FSB) Klaas Knot, Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal (Dirjen) World Trade Organisation (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala, Dirjen World Health Organisation (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Presiden World Bank Group David Malpass.

Kemudian, Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, Dirjen International Labour Organization (ILO) Gilbert F. Houngbo, Delegasi dari Republik Kepulauan Fiji, Delegasi dari Republik Suriname, Menteri Luar Negeri (Menlu) Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon, Menlu Brasil Celso Luiz Amorim, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Shien Loong, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame.

Selanjutnya, Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Mitchel, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Senegal Macky Sall, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Berikutnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Menlu Rusia Sergei Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden Persatuan Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, PM Italia Giorgia Meloni, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Adapun pesan-pesan Jokowi ke para pemimpin dunia yang hadir di forum tersebut melalui piadato pembukaan Jokowi di KTT G20 Bali disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11). Yakni, pertama; Krisis terjadi, negara berkembang terdampak. Jokowi berbicara mengenai kondisi dunia saat ini. Krisis terjadi lintas negara. Pihak yang paling terdampak adalah negara-negara berkembang.

“Para pemimpin yang saya hormati, dunia sedang mengalami tantangan luar biasa. Krisis demi krisis terjadi, pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi, dan dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, keuangan dirasakan dunia, terutama negara berkembang,” ujar Jokowi

Kedua; 2023 bisa lebih suram. Krisis dunia pada saat ini sudah terjadi, meliputi pandemi Covis-19 hingga dampak invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Jokowi mengatakan kondisi tahun depan bisa jadi lebih buruk lagi. Ini terkait dengan ketersediaan pupuk, barang yang penting untuk menunjang sektor pangan.

Jokowi meminta para pemimpin dunia tidak menyepelekan masalah pupuk. Menurutnya, ketersediaan pupuk akan mempengaruhi sektor pangan pada 2023. “Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram,” kata Jokowi.

Ketiga; Risiko 48 Negara berkembang rawan pangan. Dampak dari kondisi dunia yang buruk pada 2023 nanti bakal dirasakan oleh banyak negara. Ada puluhan negara berkembang yang berpotensi berada dalam kondisi genting soal pangan. “48 Negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan mengalami kondisi sangat serius,” kata Jokowi.

Pesan keempat; Jangan sampai Perang Dingin lagi. Perang Dingin adalah ‘perang diam-diaman’ antara Blok Barat dengan Blok Timur pada era silam, saat Uni Soviet masih berdiri. Saat ini, Jokowi berpesan agar sejarah itu tidak terulang lagi. Saat ini, ada perang di Ukraina akibat invasi Rusia. Tanpa menyebut spesifik nama negara Rusia atau Ukraina, Jokowi menegaskan bahwa perang harus diakhiri. Bila tidak, Perang Dingin bisa terulang lagi.

“Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam Perang Dingin lagi,” kata Jokowi.

Pesan kelima; Kolaborasi adalah kunci. Untuk menghindari potensi kondisi dunia yang lebih buruk pada 2023 nanti, Jokowi mengajak para pemimpin dunia di G20 untuk bekerja sama menyelamatkan dunia. “Kita tidak memiliki opsi lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia,” kata Jokowi dalam Bahasa Inggris.

Kemudian, pesan keenam; G20 Harus berhasil!. Presiden Jokowi berpesan kepada para pemimpin dunia yang hadir di forum ini, KTT G20 harus berhasil. Dia berharap pertemuan ini harus bermanfaat bagi dunia. Syaratnya adalah kerja keras dan menyisihkan perbedaan-perbedaan. “Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal. Sebagai Presidensi 20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar,” kata Jokowi.

Sedangkan pesan ketujuh; Kita harus akhiri perang! Presiden Jokowi berpesan agar dunia mengakhiri perang. Para pemimpin dunia turut bertanggung jawab terhadap jatuh-bangunnya perdamaian. “Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak diakhiri, maka akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak diakhiri, maka akan sulit bagi kita hari ini bertanggungjawab atas masa depan generasi saat ini dan generasi mendatang,” kata Jokowi.

Berinvestasi di Indonesia

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Biden pada KTT G20 di Indonesia. Jokowi juga berharap KTT G20 dapat menghasilkan kerja sama yang konkret. Terutama untuk membantu pemulihan ekonomi global.

Sebagai tuan rumah, Jokowi juga menyampaikan pentingnya kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi penuh pada IPEF. “Saya akan tugaskan menteri koordinator perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan Indo-Pasifik, Jokowi menggarisbawahi pentingnya masalah keamanan untuk dibahas. Kerja sama ekonomi Indo-Pasifik juga perlu terus dibangun. “Kemitraan Indonesia, ASEAN, dengan Amerika Serikat untuk membangun kemakmuran di Indo-Pasifik perlu terus diperkuat,” tuturnya.

Kepada Biden, Jokowi juga menyatakan bahwa tahun depan Indonesia menjadi ketua ASEAN. Dalam kesempatan itu, Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum yang merupakan salah satu implementasi konsep ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). “Saya sangat berharap AS dapat berpartisipasi dalam forum tersebut,” ungkap Jokowi.

Sementara itu, Presiden Biden dalam kesempatan yang sama menyatakan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Terutama dalam hal pengembangan transportasi. Nilainya sekitar USD 700 juta atau Rp10 triliun. “Untuk membangun infrastruktur transportasi berkualitas yang ramah iklim,” ujar Biden.

Sebelumnya, Biden juga menggelar konferensi pers di tempatnya menginap di Grand Hyatt. Dalam kesempatan itu, Biden menjelaskan pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dalam pertemuan selama tiga jam itu, kedua pemimpin berbicara terus terang tentang prioritas dan niat masing-masing di berbagai hal. “Kami melakukan percakapan terbuka dan terus terang tentang niat dan prioritas kami. Jelas, dia jelas dan saya jelas bahwa kami akan membela kepentingan dan nilai-nilai Amerika, mempromosikan hak asasi manusia universal, serta berdiri di atas tatanan internasional dan bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami,” kata Biden kepada wartawan.

Biden memberi tahu Xi Jinping bahwa kebijakan One China Policy tidak berubah. AS ditegaskannya menentang perubahan sepihak dalam status quo oleh kedua pihak. Dia melanjutkan, setiap negara harus dapat bahu-membahu dan saling mendukung. “Terutama untuk memecahkan tantangan global yang mengharuskan setiap negara untuk melakukan bagiannya,” katanya.

Kedua pemimpin bertukar pandangan tentang tantangan utama regional dan global.

Presiden Biden mengangkat perang brutal Rusia melawan Ukraina dan ancaman penggunaan nuklir Rusia yang disebut tidak bertanggung jawab. “Penggunaan senjata nuklir sama sekali tidak bisa diterima,” tegas mantan senator itu. Biden dan Jinping menegaskan kembali kesepakatan mereka bahwa perang nuklir tidak boleh dilakukan. Dia menggarisbawahi penentangan mereka terhadap penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Biden menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk pertemuan lanjutan. Untuk mengatur pertemuan di Bali itu, pejabat AS dan Tiongkok harus membangun jalur komunikasi terlebih dahulu. Sebab, sebelumnya Beijing memutuskan sebagian besar saluran komunikasi setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan selama musim panas. Salah seorang pejabat senior AS mengungkapkan bahwa setiap masalah yang terkait dengan pertemuan itu, mulai panggilan telepon hingga logistik, telah dipertimbangkan dengan sangat hati-hati, dinegosiasikan, dan dilakukan kedua pihak. ’’Kita perlu menemukan arah yang tepat untuk hubungan bilateral ke depannya dan meningkatkan hubungan dua negara,’’ ujar Xi Jinping dalam pembukaan pertemuan.

Dia menekankan perlunya belajar dari sejarah dan menggunakannya sebagai cermin untuk membimbing ke masa depan. Menurut dia, hubungan bilateral AS dan Tiongkok saat ini tidak dalam situasi yang menguntungkan rakyat kedua negara. Selain itu, tidak seperti yang diharapkan masyarakat internasional.

Untuk masalah Korea Utara (Korut), Xi dan Biden sepertinya menemukan kata sepakat. Dikutip Agence France-Presse, Biden meyakini bahwa Tiongkok tidak ingin melihat Korut terlibat dalam eskalasi lebih lanjut.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga berharap bertemu dengan Xi di sela-sela acara G20. ’’Presiden Xi di sini dan seperti pemimpin lainnya, saya berharap bisa berkesempatan berbicara dengannya,’’ ujar Sunak.

Dia juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan AS, Arab Saudi, Jepang, dan Australia. Belum diketahui hari apa pertemuan bakal dilaksanakan. Sunak juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi. Penduduk India bersukacita ketika Sunak menjadi PM Inggris. Sebab, dia adalah PM Inggris pertama yang memiliki darah atau keturunan India. (jpc/dtc/ila)

BALI, SUMUTPOS.CO – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11). Presiden Jokowi menyampaikan selamat datang kepada para pemimpin negara G20. Ada 7 pesan yang disampaikan Jokowi kepada pemimpin dunia dalam pertemuan itu.

Presiden Jokowi yang terlihat mengenakan setelan jas berwarna gelap yang dipadu dengan dasi berwarna biru menyambut kedatangan para pemimpin negara G20 dan tamu undangan di The Apurva Kempinski Bali.”Hari ini, saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia,” kata Jokowi membuka forum KTT G20.

Jokowi menyampaikan, Indonesia merasa terhormat dapat memegang presidensi G20 di pada tahun 2022 ini. Sebab tak dipungkiri, seluruh mata dunia tertuju pada forum G20. “Merupakan kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20,” ucapnya.

Jokowi menjelaskan, butuh waktu dan upaya luar biasa dari semua pihak untuk bisa duduk bersama dalam forum KTT G20. Kepala negara pun mengingatkan, dunia saat ini masih dalam kondisi krisis yang juga akan menjadi pembahasan dalam forum KTT G20. “Dunia sedang menghadapi krisis demi krisis dan ada dampak ketahanan pangan dan energi,” ujar Jokowi.

Adapun para pemimpin negara G20 yang hadir di antaranya Presiden Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann, Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser, Ketua Financial Stability Board (FSB) Klaas Knot, Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal (Dirjen) World Trade Organisation (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala, Dirjen World Health Organisation (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Presiden World Bank Group David Malpass.

Kemudian, Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, Dirjen International Labour Organization (ILO) Gilbert F. Houngbo, Delegasi dari Republik Kepulauan Fiji, Delegasi dari Republik Suriname, Menteri Luar Negeri (Menlu) Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon, Menlu Brasil Celso Luiz Amorim, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Shien Loong, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame.

Selanjutnya, Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Mitchel, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Senegal Macky Sall, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Berikutnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Menlu Rusia Sergei Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden Persatuan Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, PM Italia Giorgia Meloni, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Adapun pesan-pesan Jokowi ke para pemimpin dunia yang hadir di forum tersebut melalui piadato pembukaan Jokowi di KTT G20 Bali disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11). Yakni, pertama; Krisis terjadi, negara berkembang terdampak. Jokowi berbicara mengenai kondisi dunia saat ini. Krisis terjadi lintas negara. Pihak yang paling terdampak adalah negara-negara berkembang.

“Para pemimpin yang saya hormati, dunia sedang mengalami tantangan luar biasa. Krisis demi krisis terjadi, pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi, dan dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, keuangan dirasakan dunia, terutama negara berkembang,” ujar Jokowi

Kedua; 2023 bisa lebih suram. Krisis dunia pada saat ini sudah terjadi, meliputi pandemi Covis-19 hingga dampak invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Jokowi mengatakan kondisi tahun depan bisa jadi lebih buruk lagi. Ini terkait dengan ketersediaan pupuk, barang yang penting untuk menunjang sektor pangan.

Jokowi meminta para pemimpin dunia tidak menyepelekan masalah pupuk. Menurutnya, ketersediaan pupuk akan mempengaruhi sektor pangan pada 2023. “Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram,” kata Jokowi.

Ketiga; Risiko 48 Negara berkembang rawan pangan. Dampak dari kondisi dunia yang buruk pada 2023 nanti bakal dirasakan oleh banyak negara. Ada puluhan negara berkembang yang berpotensi berada dalam kondisi genting soal pangan. “48 Negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan mengalami kondisi sangat serius,” kata Jokowi.

Pesan keempat; Jangan sampai Perang Dingin lagi. Perang Dingin adalah ‘perang diam-diaman’ antara Blok Barat dengan Blok Timur pada era silam, saat Uni Soviet masih berdiri. Saat ini, Jokowi berpesan agar sejarah itu tidak terulang lagi. Saat ini, ada perang di Ukraina akibat invasi Rusia. Tanpa menyebut spesifik nama negara Rusia atau Ukraina, Jokowi menegaskan bahwa perang harus diakhiri. Bila tidak, Perang Dingin bisa terulang lagi.

“Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam Perang Dingin lagi,” kata Jokowi.

Pesan kelima; Kolaborasi adalah kunci. Untuk menghindari potensi kondisi dunia yang lebih buruk pada 2023 nanti, Jokowi mengajak para pemimpin dunia di G20 untuk bekerja sama menyelamatkan dunia. “Kita tidak memiliki opsi lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia,” kata Jokowi dalam Bahasa Inggris.

Kemudian, pesan keenam; G20 Harus berhasil!. Presiden Jokowi berpesan kepada para pemimpin dunia yang hadir di forum ini, KTT G20 harus berhasil. Dia berharap pertemuan ini harus bermanfaat bagi dunia. Syaratnya adalah kerja keras dan menyisihkan perbedaan-perbedaan. “Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal. Sebagai Presidensi 20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar,” kata Jokowi.

Sedangkan pesan ketujuh; Kita harus akhiri perang! Presiden Jokowi berpesan agar dunia mengakhiri perang. Para pemimpin dunia turut bertanggung jawab terhadap jatuh-bangunnya perdamaian. “Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak diakhiri, maka akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak diakhiri, maka akan sulit bagi kita hari ini bertanggungjawab atas masa depan generasi saat ini dan generasi mendatang,” kata Jokowi.

Berinvestasi di Indonesia

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Biden pada KTT G20 di Indonesia. Jokowi juga berharap KTT G20 dapat menghasilkan kerja sama yang konkret. Terutama untuk membantu pemulihan ekonomi global.

Sebagai tuan rumah, Jokowi juga menyampaikan pentingnya kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi penuh pada IPEF. “Saya akan tugaskan menteri koordinator perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan Indo-Pasifik, Jokowi menggarisbawahi pentingnya masalah keamanan untuk dibahas. Kerja sama ekonomi Indo-Pasifik juga perlu terus dibangun. “Kemitraan Indonesia, ASEAN, dengan Amerika Serikat untuk membangun kemakmuran di Indo-Pasifik perlu terus diperkuat,” tuturnya.

Kepada Biden, Jokowi juga menyatakan bahwa tahun depan Indonesia menjadi ketua ASEAN. Dalam kesempatan itu, Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum yang merupakan salah satu implementasi konsep ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). “Saya sangat berharap AS dapat berpartisipasi dalam forum tersebut,” ungkap Jokowi.

Sementara itu, Presiden Biden dalam kesempatan yang sama menyatakan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Terutama dalam hal pengembangan transportasi. Nilainya sekitar USD 700 juta atau Rp10 triliun. “Untuk membangun infrastruktur transportasi berkualitas yang ramah iklim,” ujar Biden.

Sebelumnya, Biden juga menggelar konferensi pers di tempatnya menginap di Grand Hyatt. Dalam kesempatan itu, Biden menjelaskan pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dalam pertemuan selama tiga jam itu, kedua pemimpin berbicara terus terang tentang prioritas dan niat masing-masing di berbagai hal. “Kami melakukan percakapan terbuka dan terus terang tentang niat dan prioritas kami. Jelas, dia jelas dan saya jelas bahwa kami akan membela kepentingan dan nilai-nilai Amerika, mempromosikan hak asasi manusia universal, serta berdiri di atas tatanan internasional dan bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami,” kata Biden kepada wartawan.

Biden memberi tahu Xi Jinping bahwa kebijakan One China Policy tidak berubah. AS ditegaskannya menentang perubahan sepihak dalam status quo oleh kedua pihak. Dia melanjutkan, setiap negara harus dapat bahu-membahu dan saling mendukung. “Terutama untuk memecahkan tantangan global yang mengharuskan setiap negara untuk melakukan bagiannya,” katanya.

Kedua pemimpin bertukar pandangan tentang tantangan utama regional dan global.

Presiden Biden mengangkat perang brutal Rusia melawan Ukraina dan ancaman penggunaan nuklir Rusia yang disebut tidak bertanggung jawab. “Penggunaan senjata nuklir sama sekali tidak bisa diterima,” tegas mantan senator itu. Biden dan Jinping menegaskan kembali kesepakatan mereka bahwa perang nuklir tidak boleh dilakukan. Dia menggarisbawahi penentangan mereka terhadap penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Biden menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk pertemuan lanjutan. Untuk mengatur pertemuan di Bali itu, pejabat AS dan Tiongkok harus membangun jalur komunikasi terlebih dahulu. Sebab, sebelumnya Beijing memutuskan sebagian besar saluran komunikasi setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan selama musim panas. Salah seorang pejabat senior AS mengungkapkan bahwa setiap masalah yang terkait dengan pertemuan itu, mulai panggilan telepon hingga logistik, telah dipertimbangkan dengan sangat hati-hati, dinegosiasikan, dan dilakukan kedua pihak. ’’Kita perlu menemukan arah yang tepat untuk hubungan bilateral ke depannya dan meningkatkan hubungan dua negara,’’ ujar Xi Jinping dalam pembukaan pertemuan.

Dia menekankan perlunya belajar dari sejarah dan menggunakannya sebagai cermin untuk membimbing ke masa depan. Menurut dia, hubungan bilateral AS dan Tiongkok saat ini tidak dalam situasi yang menguntungkan rakyat kedua negara. Selain itu, tidak seperti yang diharapkan masyarakat internasional.

Untuk masalah Korea Utara (Korut), Xi dan Biden sepertinya menemukan kata sepakat. Dikutip Agence France-Presse, Biden meyakini bahwa Tiongkok tidak ingin melihat Korut terlibat dalam eskalasi lebih lanjut.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga berharap bertemu dengan Xi di sela-sela acara G20. ’’Presiden Xi di sini dan seperti pemimpin lainnya, saya berharap bisa berkesempatan berbicara dengannya,’’ ujar Sunak.

Dia juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan AS, Arab Saudi, Jepang, dan Australia. Belum diketahui hari apa pertemuan bakal dilaksanakan. Sunak juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi. Penduduk India bersukacita ketika Sunak menjadi PM Inggris. Sebab, dia adalah PM Inggris pertama yang memiliki darah atau keturunan India. (jpc/dtc/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/