31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tak Hargai Budaya Batak

Dosen FKIP Nommensen Antonius Goltom SPd MM mengatakan, pernyataannya menunjukkan kalau sosok Effendi Simbolon itu seorang yang sangat arogan dan tidak menghargai budaya di Sumatera Utara.

“Sepertinya Effendi tidak paham dan tidak mengerti terhadap budaya. Sehingga ia mengomentari pemberian ulos yang adalah budaya Batak,” ucapnya.

Menurut Antonius, kearoganan Effendi Simbolon dapat berdampak buruk terhadap pencalonan dirinya sebagai cagubsu 2013. Tidak hanya sekali, Antonis mengaku, sudah sering memperhatikan cara berbicara serta sikap Effendi saat datang ke Siantar.

“Sedangkan saat ditanya wartawan ketika usai pancabutan nomor, apa yang dilakukan andaikan menang, jawabannya membangun Bagan Siapi-apin Bagan Siapi-api ‘kan di Riau sana. Jadi terlihat jelas kalau memang dia kurang paham dan tidak mengenal Sumatera Utara secara keseluruhan,” kata Antonius.

Ditambahkan lagi, kedatangan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke tanah Batak adalah kunjungan resmi untuk meresmikan Bandara Silangit, dan itu sudah diagendakan tiga bulan lalu. “Hampir sama dengan semisal pencuri tidak mengaku pencuri. Nah dia mengatakan menteri gila. Bisa saja dia yang sebenarnya gila. Effendi memang tidak menghargai budaya,” tandas Antonius.

Masih komentar warga Batak soal pernyataan Effendi Simbolon, tokoh masyarakat Parapat, Jhony Sinaga (51) menilai, Effendi Simbolon tidak beretika dan pernyataannya telah menyakiti hati rakyat Sumatera Utara.

“Pernyataan seorang politisi sekaliber Effendi Simbolon yang menyebut Dahlan Iskan adalah orang gila menunjukkan kualitas dirinya. Sebagai Cagubsu 2013, seharusnya dia mencuri hati rakyat, bukan malah menyakiti hati rakyat. Karena Dahlan Iskan itu diulosi oleh rakyat dan pastinya rakyat yang sakit hati dengan statemen yang dilontarkannya,” jelas tokoh di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun ini.

“Jika Dahlan Iskan yang diulosi gila, berarti pemangku adat yang mengulosi Dahlan Iskan itu juga gila dong. Jangan-jangan Effendi Simbolon yang gila, karena stres menghadapi Pilgubsu 2013 ini. Kalau tak mau disebut gila, mari kita koreksi diri kita sendiri dan bicaralah secara elegan, agar tidak dicemooh orang lain,” sindirnya.

Ditambahkan Sinaga, sebagai anggota DPR RI, Effendi merasa berkewajiban menggarap dana-dana dari pusat untuk membangun infrastruktur di Sumut. Jangan ketika dia mencalon jadi cagubsu, baru bicara tentang pembangunan Sumut. “Selama menjadi anggota DPR RI, ke mana aja dia? Apa rupanya yang telah diperbuatnya untuk pembangunan di Sumut?” tanyanya.

Di tempat terpisah, seorang pengusaha muda, Edward Manurung (39) mengatakan, Menteri BUMN Dahlan Iskan diulosi oleh tokoh adat karena Dahlan dinilai layak diulosi. “Tak mungkin tokoh adat berani mengulosi orang yang tidak layak menerima ulos. Karena itu, saya sangat menyayangkan statemen yang dilontarkan Effendi Simbolon kepada Dahlan Iskan. Menurut penilaian saya, sebagai calon pemimpin Sumut 2013, harusnya Effendi Simbolon tidak memberikan komentar yang tidak beretika itu,” jelasnya.

Menurut dia, calon pemimpin harusnya mencari simpati. Bukan kok malah sebaliknya. “Belum duduk saja dia sudah bicara begitu. Bagaimana nanti dia kalau duduk dan menjadi pemimpin? Beginilah jika orang Batak tidak mengerti tentang budaya asalnya,” paparnya. (ril/hsl/th/sam/pra)

Dosen FKIP Nommensen Antonius Goltom SPd MM mengatakan, pernyataannya menunjukkan kalau sosok Effendi Simbolon itu seorang yang sangat arogan dan tidak menghargai budaya di Sumatera Utara.

“Sepertinya Effendi tidak paham dan tidak mengerti terhadap budaya. Sehingga ia mengomentari pemberian ulos yang adalah budaya Batak,” ucapnya.

Menurut Antonius, kearoganan Effendi Simbolon dapat berdampak buruk terhadap pencalonan dirinya sebagai cagubsu 2013. Tidak hanya sekali, Antonis mengaku, sudah sering memperhatikan cara berbicara serta sikap Effendi saat datang ke Siantar.

“Sedangkan saat ditanya wartawan ketika usai pancabutan nomor, apa yang dilakukan andaikan menang, jawabannya membangun Bagan Siapi-apin Bagan Siapi-api ‘kan di Riau sana. Jadi terlihat jelas kalau memang dia kurang paham dan tidak mengenal Sumatera Utara secara keseluruhan,” kata Antonius.

Ditambahkan lagi, kedatangan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke tanah Batak adalah kunjungan resmi untuk meresmikan Bandara Silangit, dan itu sudah diagendakan tiga bulan lalu. “Hampir sama dengan semisal pencuri tidak mengaku pencuri. Nah dia mengatakan menteri gila. Bisa saja dia yang sebenarnya gila. Effendi memang tidak menghargai budaya,” tandas Antonius.

Masih komentar warga Batak soal pernyataan Effendi Simbolon, tokoh masyarakat Parapat, Jhony Sinaga (51) menilai, Effendi Simbolon tidak beretika dan pernyataannya telah menyakiti hati rakyat Sumatera Utara.

“Pernyataan seorang politisi sekaliber Effendi Simbolon yang menyebut Dahlan Iskan adalah orang gila menunjukkan kualitas dirinya. Sebagai Cagubsu 2013, seharusnya dia mencuri hati rakyat, bukan malah menyakiti hati rakyat. Karena Dahlan Iskan itu diulosi oleh rakyat dan pastinya rakyat yang sakit hati dengan statemen yang dilontarkannya,” jelas tokoh di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun ini.

“Jika Dahlan Iskan yang diulosi gila, berarti pemangku adat yang mengulosi Dahlan Iskan itu juga gila dong. Jangan-jangan Effendi Simbolon yang gila, karena stres menghadapi Pilgubsu 2013 ini. Kalau tak mau disebut gila, mari kita koreksi diri kita sendiri dan bicaralah secara elegan, agar tidak dicemooh orang lain,” sindirnya.

Ditambahkan Sinaga, sebagai anggota DPR RI, Effendi merasa berkewajiban menggarap dana-dana dari pusat untuk membangun infrastruktur di Sumut. Jangan ketika dia mencalon jadi cagubsu, baru bicara tentang pembangunan Sumut. “Selama menjadi anggota DPR RI, ke mana aja dia? Apa rupanya yang telah diperbuatnya untuk pembangunan di Sumut?” tanyanya.

Di tempat terpisah, seorang pengusaha muda, Edward Manurung (39) mengatakan, Menteri BUMN Dahlan Iskan diulosi oleh tokoh adat karena Dahlan dinilai layak diulosi. “Tak mungkin tokoh adat berani mengulosi orang yang tidak layak menerima ulos. Karena itu, saya sangat menyayangkan statemen yang dilontarkan Effendi Simbolon kepada Dahlan Iskan. Menurut penilaian saya, sebagai calon pemimpin Sumut 2013, harusnya Effendi Simbolon tidak memberikan komentar yang tidak beretika itu,” jelasnya.

Menurut dia, calon pemimpin harusnya mencari simpati. Bukan kok malah sebaliknya. “Belum duduk saja dia sudah bicara begitu. Bagaimana nanti dia kalau duduk dan menjadi pemimpin? Beginilah jika orang Batak tidak mengerti tentang budaya asalnya,” paparnya. (ril/hsl/th/sam/pra)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/