“Buat saya ini kesempatan yang dikasih Tuhan enggak datang dua kali. Kalau saya berniat pulang di tengah jalan, semua berhenti di sana. Saya enggak mau,” tegas Cia.
Cia juga bersyukur karena selama pelatihan menjadi anggota paskibraka banyak pengaruh positif yang didapatnya. Terutama dalam segi disiplin waktu.
Gadis yang hobi menulis dan bain basket ini, malu-malu mengatakan, tadinya ia bukan orang yang tepat waktu. Tapi setelah masuk paskibraka, ia jauh lebih menghargai waktu.
“Kalau di sini kan kegiatannya full, molor lima menit impact ke kegiatan selanjutnya. Kami sendiri yang merasakan ruginya. Mau engggak mau kami harus dorong diri untuk tepat waktu,” sambungnya.
Cia yang bercita-cita menjadi news reporter ini juga menyatakan, rasa bangganya karena bisa membawa nama baik sekolahnya maupun tempat kelahirannya, Banten. Sebagai salah satu siswi berpretasi di sekolahnya, Cia berpesan agar generasi muda bangsa jangan takut untuk mengambil kesempatan baik, seperti yang ia lakukan saat ini.
“Jangan pernah takut ambil kesempatan, enggak semua kesempatan datang dua kali. Salah satunya paskibraka ini. Mumpung masih muda,” tandas Cia. (flo/jpnn)