30 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Si Cantik Pembawa Baki Merah Putih Takut Tergelincir di Tangga Istana

Foto: Ist Pembawa Baki Bendera Pusaka, Maria Felicia Gunawan (Banten), saat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia Ke-70 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).
Foto: Ist
Pembawa Baki Bendera Pusaka, Maria Felicia Gunawan (Banten), saat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia Ke-70 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Maria Felicia Gunawan tersenyum lega saat menyelesaikan tugasnya sebagai pembawa baki sang Saka Merah Putih di upacara HUT RI ke 70 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

Gadis manis bermata sipit itu terus mengucapkan syukur karena berhasil menjalankan tugasnya bersama Tim Sadewa di penaikan bendera Merah Putih.

Perwakilan dari Provinsi Banten yang akrab disapa Cia itu mengaku, ia sempat tegang saat terpilih sebagai pembawa baki. Dia mengaku, kesulitan terbesar dari tugasnya adalah saat menuruni tangga setelah membawa baki bendera dari Presiden Joko Widodo.

“Yang butuh fokus tinggi itu, saat di tangga. Itu kan krusial banget takut tergelincir apalagi pas turun. Juga, waktu bawa bendera kami kan tidak lihat jalan depan kami ada sesuatu, takut jatuh,” ujar Cia.

Pelajar 16 tahun dari SMAK Penabur itu mengatakan punya rahasia kecil untuk mengurangi kegugupannya.

“Saya memikirkan sesuatu yang bahagia. Yang setiap mikirkan itu saya mau senyum. Misalnya saat kumpul bareng teman-teman dan orang tua. Saya pikir orangtua saya ada di sana nonton jadi enggak mungkin dong saya cemberut,” kata Cia sambil tertawa kecil.

Cia lalu meminta izin minum, karena sangat haus akibat cuaca panas saat upacara pagi tadi. “Haus banget, dari tadi panas, haus,” katanya lagi sambil tertawa.

Maria Felicia Gunawan deg-degan membaqa baki bendera pusaka.
Maria Felicia Gunawan deg-degan membaqa baki bendera pusaka.

Cia mengatakan, meski kaget saat dipilih membawa baki, ia tidak gentar. Pasalnya, berbagai latihan sudah dijalankannya selama pelatihan dan karantina. Diakuinya, pelatihan keras memang dijalani para anggota paskibraka selama ini.

Foto: Ist Pembawa Baki Bendera Pusaka, Maria Felicia Gunawan (Banten), saat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia Ke-70 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).
Foto: Ist
Pembawa Baki Bendera Pusaka, Maria Felicia Gunawan (Banten), saat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia Ke-70 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Maria Felicia Gunawan tersenyum lega saat menyelesaikan tugasnya sebagai pembawa baki sang Saka Merah Putih di upacara HUT RI ke 70 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

Gadis manis bermata sipit itu terus mengucapkan syukur karena berhasil menjalankan tugasnya bersama Tim Sadewa di penaikan bendera Merah Putih.

Perwakilan dari Provinsi Banten yang akrab disapa Cia itu mengaku, ia sempat tegang saat terpilih sebagai pembawa baki. Dia mengaku, kesulitan terbesar dari tugasnya adalah saat menuruni tangga setelah membawa baki bendera dari Presiden Joko Widodo.

“Yang butuh fokus tinggi itu, saat di tangga. Itu kan krusial banget takut tergelincir apalagi pas turun. Juga, waktu bawa bendera kami kan tidak lihat jalan depan kami ada sesuatu, takut jatuh,” ujar Cia.

Pelajar 16 tahun dari SMAK Penabur itu mengatakan punya rahasia kecil untuk mengurangi kegugupannya.

“Saya memikirkan sesuatu yang bahagia. Yang setiap mikirkan itu saya mau senyum. Misalnya saat kumpul bareng teman-teman dan orang tua. Saya pikir orangtua saya ada di sana nonton jadi enggak mungkin dong saya cemberut,” kata Cia sambil tertawa kecil.

Cia lalu meminta izin minum, karena sangat haus akibat cuaca panas saat upacara pagi tadi. “Haus banget, dari tadi panas, haus,” katanya lagi sambil tertawa.

Maria Felicia Gunawan deg-degan membaqa baki bendera pusaka.
Maria Felicia Gunawan deg-degan membaqa baki bendera pusaka.

Cia mengatakan, meski kaget saat dipilih membawa baki, ia tidak gentar. Pasalnya, berbagai latihan sudah dijalankannya selama pelatihan dan karantina. Diakuinya, pelatihan keras memang dijalani para anggota paskibraka selama ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/