25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Syarif Anggota Kelompok Takfir Wal Hijrah

Densus Temukan Catatan Skema Bom Cirebon

JAKARTA-Penyidik terus berusaha mengungkap jaringan yang menggerakkan terduga teroris Muhammad Syarif. Kemarin (17/4), tim Densus 88 Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melakukan penggeledahan di rumah mertua Syarif di dusun Senen, Panjalin Kidul, Sumber Jaya, Majalengka, Jawa Barat.
Penggeledahan yang baru berakhir pukul 21. 30 tadi malam berhasil menemukan bukti-bukti signifikan. Tim dipimpin langsung Deputi Penindakan BNPT Brigjen Petrus Golose. “Kita menemukan partikel elektronik yang berhubungan dengan TKP di Polres Cirebon,” kata Petrus usai penggeledahan.

Petrus menjelaskan, barang-barang yang ditemukan itu akan diperiksa di Laboratorium Forensik Polri. “Kita masih pastikan dulu di laboratorium,” katanya. Mantan anggota Satgas Bom Polri itu enggan menjelaskan apa saja yang ditemukan penyidik di lokasi.

Tim kemarin membawa beberapa berkas dalam beberapa map, CD, dan satu unit CPU. “Kita akan gunakan sebagai bahan penyelidikan,” kata Petrus yang kemarin memakai baju lengan pendek motif kotak-kotak itu.

Sumber JPNN yang mengikuti penggeledahan menjelaskan, tim menemukan catatan tulisan tangan di kertas yang berisi skema. “Itu kode-kode untuk rangkaian bom,” katanya. Dilihat dari skema yang diperoleh, bom yang dirangkai merupakan jenis yang lazim dibuat oleh kelompok binaan almarhum Azahari Husein. “Catatan seperti ini diajarkan di kelas-kelas jihad di Poso dan Ambon. Kita beruntung menemukan karena biasanya tidak boleh disimpan, harus dihafal,” katanya.  Skema itu ditulis dalam kertas HVS yang sudah diremas-remas dan disembunyikan di plafon kamar Syarif di belakang ruang tamu. “Juga ada kabel, plat PCB (printed circuit board) dan solder,” katanya.

Sedangkan di kamar pribadi Syarif ditemukan CPU komputer tanpa monitor. Setelah dibuka dengan peralatan Densus, ditemukan file data tentang jihad. “Isinya berupa download video jihad dari internet. Juga ada video tentang aksi-aksi dan latihan jihad di Ambon dan Poso dalam file 3gp ,” katanya. Polisi juga menemukan VCD jihad Afghnistan. Diantara yang ditemukan berjudul: Para Peminang Bidadari, The Caravan of Syuhada, dan Tragedi Masjid Lal Pakistan.

Menurut perwira muda ini, dari pemeriksaan saksi-saksi dan keluarga, Muhammad Syarif diduga menjadi anggota sebuah kelompok yang disebut kelompok Takfir Wal Hijrah. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam menegaskan secara resmi Polri belum menyebut Syarif sebagai pelaku. “Kita terikat prosedur baku internasional yakni pengecekan akurasi DNA selama 3 x 24 jam,” katanya.(rdl/wan/jpnn)

Densus Temukan Catatan Skema Bom Cirebon

JAKARTA-Penyidik terus berusaha mengungkap jaringan yang menggerakkan terduga teroris Muhammad Syarif. Kemarin (17/4), tim Densus 88 Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melakukan penggeledahan di rumah mertua Syarif di dusun Senen, Panjalin Kidul, Sumber Jaya, Majalengka, Jawa Barat.
Penggeledahan yang baru berakhir pukul 21. 30 tadi malam berhasil menemukan bukti-bukti signifikan. Tim dipimpin langsung Deputi Penindakan BNPT Brigjen Petrus Golose. “Kita menemukan partikel elektronik yang berhubungan dengan TKP di Polres Cirebon,” kata Petrus usai penggeledahan.

Petrus menjelaskan, barang-barang yang ditemukan itu akan diperiksa di Laboratorium Forensik Polri. “Kita masih pastikan dulu di laboratorium,” katanya. Mantan anggota Satgas Bom Polri itu enggan menjelaskan apa saja yang ditemukan penyidik di lokasi.

Tim kemarin membawa beberapa berkas dalam beberapa map, CD, dan satu unit CPU. “Kita akan gunakan sebagai bahan penyelidikan,” kata Petrus yang kemarin memakai baju lengan pendek motif kotak-kotak itu.

Sumber JPNN yang mengikuti penggeledahan menjelaskan, tim menemukan catatan tulisan tangan di kertas yang berisi skema. “Itu kode-kode untuk rangkaian bom,” katanya. Dilihat dari skema yang diperoleh, bom yang dirangkai merupakan jenis yang lazim dibuat oleh kelompok binaan almarhum Azahari Husein. “Catatan seperti ini diajarkan di kelas-kelas jihad di Poso dan Ambon. Kita beruntung menemukan karena biasanya tidak boleh disimpan, harus dihafal,” katanya.  Skema itu ditulis dalam kertas HVS yang sudah diremas-remas dan disembunyikan di plafon kamar Syarif di belakang ruang tamu. “Juga ada kabel, plat PCB (printed circuit board) dan solder,” katanya.

Sedangkan di kamar pribadi Syarif ditemukan CPU komputer tanpa monitor. Setelah dibuka dengan peralatan Densus, ditemukan file data tentang jihad. “Isinya berupa download video jihad dari internet. Juga ada video tentang aksi-aksi dan latihan jihad di Ambon dan Poso dalam file 3gp ,” katanya. Polisi juga menemukan VCD jihad Afghnistan. Diantara yang ditemukan berjudul: Para Peminang Bidadari, The Caravan of Syuhada, dan Tragedi Masjid Lal Pakistan.

Menurut perwira muda ini, dari pemeriksaan saksi-saksi dan keluarga, Muhammad Syarif diduga menjadi anggota sebuah kelompok yang disebut kelompok Takfir Wal Hijrah. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam menegaskan secara resmi Polri belum menyebut Syarif sebagai pelaku. “Kita terikat prosedur baku internasional yakni pengecekan akurasi DNA selama 3 x 24 jam,” katanya.(rdl/wan/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/