29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemuda Lajang Menikahi Nenek 82 Tahun

Pasangan penganten, Sofyan Lohodandel, 28, dan Martha Bate, 82, usai pemberkatan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Horeb Lelema, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (18/2).

SUMUTPOS.CO  – Pemberkatan pernikahan Sofyan-Martha berlangsung di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Horeb Lelema, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (18/2).

Cinta menautkan hati mereka dalam ikatan pernikahan. Keduanya tampak bahagia meski beda usia 54 tahun.

Pasangan yang sedang dimabuk asmara, Sofyan Lohodandel, 28, dan Martha Bate, 82, tak menghiraukan cibiran orang.

Pemberkatan dipimpin Pendeta Port Ropa dengan disaksikan keluarga kedua mempelai dan tokoh masyarakat setempat.

Tampak, antara lain, ibunda Sofyan, Magdalena Matahang, beserta sanak saudaranya dari desa. Ayahanda Sofyan juga hadir bersama keluarganya, tapi hanya sebentar.

Ayah-ibu Sofyan memang sudah lama bercerai. Ayah Sofyan lalu berkeluarga lagi dan tinggal di kota lain.

Sementara itu, sang mama tetap tinggal di Pulau Mantehage, Kecamatan Likupang, Minahasa Utara. Jaraknya sekitar 2 jam 30 menit jalan darat plus 45 menit naik perahu untuk menuju rumah mempelai perempuan di Minahasa Selatan. Saat acara pemberkatan kemarin, keluarga Sofyan datang berombongan dengan dua minibus.

Bagaimana dengan keluarga Martha? Perempuan yang lebih tepat dipanggil nenek itu sudah tidak punya siapa-siapa lagi di rumah.

Suaminya sudah lama meninggal dunia. Sedangkan dua anaknya kini tinggal di luar negeri. Si sulung, Mike Bate, menetap di Jerman bersama keluarganya.

Sementara itu, James Bate bekerja di Arab Saudi. Mereka tak sempat datang dalam upacara pemberkatan pernikahan sang mama Sabtu lalu.

’’Tapi, anak-anak Mama semua setuju kok Mama nikah lagi. Mereka merestui,’’ ujar Martha saat ditemui Manado Post di rumahnya, Lingkungan IV, Desa Lelema, Kecamatan Tumpuan, Minahasa Selatan, kemarin (20/2).

Pasangan penganten, Sofyan Lohodandel, 28, dan Martha Bate, 82, usai pemberkatan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Horeb Lelema, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (18/2).

SUMUTPOS.CO  – Pemberkatan pernikahan Sofyan-Martha berlangsung di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Horeb Lelema, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (18/2).

Cinta menautkan hati mereka dalam ikatan pernikahan. Keduanya tampak bahagia meski beda usia 54 tahun.

Pasangan yang sedang dimabuk asmara, Sofyan Lohodandel, 28, dan Martha Bate, 82, tak menghiraukan cibiran orang.

Pemberkatan dipimpin Pendeta Port Ropa dengan disaksikan keluarga kedua mempelai dan tokoh masyarakat setempat.

Tampak, antara lain, ibunda Sofyan, Magdalena Matahang, beserta sanak saudaranya dari desa. Ayahanda Sofyan juga hadir bersama keluarganya, tapi hanya sebentar.

Ayah-ibu Sofyan memang sudah lama bercerai. Ayah Sofyan lalu berkeluarga lagi dan tinggal di kota lain.

Sementara itu, sang mama tetap tinggal di Pulau Mantehage, Kecamatan Likupang, Minahasa Utara. Jaraknya sekitar 2 jam 30 menit jalan darat plus 45 menit naik perahu untuk menuju rumah mempelai perempuan di Minahasa Selatan. Saat acara pemberkatan kemarin, keluarga Sofyan datang berombongan dengan dua minibus.

Bagaimana dengan keluarga Martha? Perempuan yang lebih tepat dipanggil nenek itu sudah tidak punya siapa-siapa lagi di rumah.

Suaminya sudah lama meninggal dunia. Sedangkan dua anaknya kini tinggal di luar negeri. Si sulung, Mike Bate, menetap di Jerman bersama keluarganya.

Sementara itu, James Bate bekerja di Arab Saudi. Mereka tak sempat datang dalam upacara pemberkatan pernikahan sang mama Sabtu lalu.

’’Tapi, anak-anak Mama semua setuju kok Mama nikah lagi. Mereka merestui,’’ ujar Martha saat ditemui Manado Post di rumahnya, Lingkungan IV, Desa Lelema, Kecamatan Tumpuan, Minahasa Selatan, kemarin (20/2).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/