27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pemuda Lajang Menikahi Nenek 82 Tahun

Sofyan kemudian menceritakan awal mula pertemuan ’’fenomenal’’-nya dengan Martha. Menurut dia, semua bermula dari sambungan telepon Martha yang nyasar ke nomor handphone Sofyan setahun lalu.

’’Waktu itu saya masih bekerja di bengkel di Kotamobagu,’’ cerita pria yang mengaku sebelumnya masih lajang itu.

’’Semenjak kenal tak sengaja itu, saya sering bolak-balik Kotamobagu–Lelema, berjumpa dengannya. Dan, bulan November (tahun) lalu, saya memutuskan untuk tinggal di Lelema dan kemudian menikahinya kemarin,’’ lanjut Sofyan.

Meski direstui kedua keluarga, proses pernikahan mereka sempat terhalang. Pasalnya, masih ada pihak-pihak yang tidak setuju mereka menjalin hubungan rumah tangga.

Salah satunya perangkat desa asal Sofyan di Pulau Mantehage, Minahasa Utara. Karena itu, hingga kemarin, pernikahan mereka belum tercatat di Kantor Catatan Sipil Minahasa Selatan, tempat pemberkatan pasangan yang menghebohkan media sosial itu.

’’Sampai saat ini surat pengantar dari desa saya belum ditandatangani kepala desa. Tapi, kami berdua tetap berkomitmen untuk menikah karena kami saling mencintai,’’ tegas Sofyan sambil melirik istrinya.

Saat ditanya soal pengalaman malam pertama mereka, Sofyan maupun Martha hanya tersenyum malu. Keduanya tak mau menjawab. ’’Itu rahasia kami,’’ ungkap Martha diiringi tawa. Begitu pula ketika wartawan menanyakan keinginan pasangan itu untuk memiliki momongan, keduanya tampak malu-malu untuk menjawab. Mereka hanya saling pandang.

Yang jelas, Neng –sapaan akrab Martha– mengaku sangat bersyukur karena bisa mendapatkan suami seperti Sofyan.

’’Saya sering berdoa kepada Tuhan kalau butuh teman. Sudah 10 tahun saya hidup sendiri. Saya kesepian. Kemudian, Tuhan menjawab doa saya dengan memberikan Sofyan sebagai jodoh dan anugerah terindah,’’ ungkap perempuan yang 31 Maret nanti genap berusia 82 tahun itu.

Sebelumnya, kata Martha, sebenarnya ada beberapa pria yang mendekati dirinya. Namun, dia lebih memilih Sofyan.

Sofyan kemudian menceritakan awal mula pertemuan ’’fenomenal’’-nya dengan Martha. Menurut dia, semua bermula dari sambungan telepon Martha yang nyasar ke nomor handphone Sofyan setahun lalu.

’’Waktu itu saya masih bekerja di bengkel di Kotamobagu,’’ cerita pria yang mengaku sebelumnya masih lajang itu.

’’Semenjak kenal tak sengaja itu, saya sering bolak-balik Kotamobagu–Lelema, berjumpa dengannya. Dan, bulan November (tahun) lalu, saya memutuskan untuk tinggal di Lelema dan kemudian menikahinya kemarin,’’ lanjut Sofyan.

Meski direstui kedua keluarga, proses pernikahan mereka sempat terhalang. Pasalnya, masih ada pihak-pihak yang tidak setuju mereka menjalin hubungan rumah tangga.

Salah satunya perangkat desa asal Sofyan di Pulau Mantehage, Minahasa Utara. Karena itu, hingga kemarin, pernikahan mereka belum tercatat di Kantor Catatan Sipil Minahasa Selatan, tempat pemberkatan pasangan yang menghebohkan media sosial itu.

’’Sampai saat ini surat pengantar dari desa saya belum ditandatangani kepala desa. Tapi, kami berdua tetap berkomitmen untuk menikah karena kami saling mencintai,’’ tegas Sofyan sambil melirik istrinya.

Saat ditanya soal pengalaman malam pertama mereka, Sofyan maupun Martha hanya tersenyum malu. Keduanya tak mau menjawab. ’’Itu rahasia kami,’’ ungkap Martha diiringi tawa. Begitu pula ketika wartawan menanyakan keinginan pasangan itu untuk memiliki momongan, keduanya tampak malu-malu untuk menjawab. Mereka hanya saling pandang.

Yang jelas, Neng –sapaan akrab Martha– mengaku sangat bersyukur karena bisa mendapatkan suami seperti Sofyan.

’’Saya sering berdoa kepada Tuhan kalau butuh teman. Sudah 10 tahun saya hidup sendiri. Saya kesepian. Kemudian, Tuhan menjawab doa saya dengan memberikan Sofyan sebagai jodoh dan anugerah terindah,’’ ungkap perempuan yang 31 Maret nanti genap berusia 82 tahun itu.

Sebelumnya, kata Martha, sebenarnya ada beberapa pria yang mendekati dirinya. Namun, dia lebih memilih Sofyan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/