’’Saya lebih nyaman dan sudah jatuh cinta dengan Papa Sofyan,’’ tuturnya.
Sambil tertawa, Martha juga membantah rumor bahwa keluarganya tidak setuju dengan pernikahan mereka.
’’Tadi James (anak kedua, Red) menelepon saya. Pertama, dia tanya kabar saya. Mami sehat? Kemudian katanya, Mami hebat. Mantap. Saya kaget, tapi juga bahagia. Ternyata mereka berdua mendukung pernikahan saya dan Papa (Sofyan, Red),’’ ujarnya.
Sementara itu, Magdalena Matahang, ibunda Sofyan, menyatakan bahagia atas pernikahan putra ketiganya tersebut. Magda, sapaan akrabnya, kemarin mendampingi kedua mempelai saat wawancara berlangsung. Dia lebih banyak diam dan sesekali tersenyum.
’’Saya bahagia. Sangat bahagia. Pertama kali Sofyan menunjukkan calon istrinya, saya hanya katakan, terserah karena itu pilihanmu. Bukan kami yang pilih dan jalani,’’ ungkapnya.
Oscar, kakak laki-laki Sofyan, pun mengaku senang dan bersukacita. ’’Kami sekeluarga bahagia. Sekalipun orang berkata apa, kami tetap menerima semua,’’ katanya.
Di lain pihak, salah satu tetangga Martha yang enggan namanya ditulis menyatakan, pernikahan pasangan tersebut memang belum mendapat persetujuan dari pemerintah.
’’Pasangan tersebut baru menikah secara gereja. Proses surat lainnya masih tertahan di Dinas Catatan Sipil Minsel,’’ terangnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bagian Hukum Desa Lelema Tirza Tumober SE saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya pernikahan pasangan tersebut.
’’Memang benar, Sofyan dan Martha sudah menjalani pemberkatan nikah di GPDI Horeb. Namun, pemerintah belum mengesahkan karena masih ada berkas yang harus dilengkapi. Pengantin pria adalah pendatang. Kami belum tahu asal usul yang bersangkutan. Belum terlalu jelas statusnya, apakah masih bujang atau sudah menikah sebelumnya,’’ tandas dia. (*/c10/ari)