25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Ratusan Senjata Diselundupkan ke Aceh

JAKARTA-Tensi politik di Aceh berpotensi untuk memanas lagi. Bukan sekadar dipicu persoalan Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang bendera Aceh yang bentuknya sama persis dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tapi juga soal penyelundupan senjata.
Sumber koran ini menyebutkan, beberapa waktu lalu lolos masuk ratusan senjata api yang diselundupkan ke wilayah Aceh.
Masih menurut sumber, masuknya ratusan pucuk senjata ini tidak terkait langsung dengan masalah bendera Aceh yang hingga kini belum mendapat persetujuan dari pusat.

Sumber juga meyakinkan, bukan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terlibat dalam penyelundupan senjata ilegal ini.
“Ada pihak lain yang mencoba bermain di Aceh,” ujar sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis di koran ini, kemarin (20/5).
Pihak aparat keamanan di Aceh juga disebutkan sudah tahu adanya penyelundupan senjata ini. Saat ini, pergerakan distribusi senjata terus diawasi aparat, untuk diendus ke tangan siapa saja diserahkan. “Untuk memastikan siapa yang bermain,” ujar sumber.
Sementara, terkait dengan qanun bendera Aceh, dikabarkan bahwa dialog sesi terakhir akan digelar pada 26 Mei 2013.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri, Djohermansyah Djohan, saat dihubungi koran ini kemarin juga pelit berkomentar. Alasannya sedang rapat.

Masih terkait soal qanun, lagi-lagi peng amat politik dan konflik dari Universitas Esa Unggul, Jakarta, Prof Erman Anom, mengeluarkan pernyataan menarik.

Dia tetap yakin pusat pada sesi terakhir dialog nanti, akan setuju dan mengesahkan qanun bendera Aceh, tanpa ada perubahan gambar maupun warna.

Tapi jika pusat akhirnya masih bertahan dengan sikapnya, menolak bendera yang sama persis dengan bendera GAM itu, kata Erman, maka para petinggi Aceh akan menantang digelar referendum, minta pendapat seluruh rakyat Aceh, setuju atau tidak dengan bendera itu. (sam)
“Kalau pusat tetap ngotot tidak membolehkan bendera Aceh beriringan dengan bendera Merah Putih, Aceh akan meminta referendum terkait bendera ini,” ujar Erman singkat, lewat layanan pesan singkat ke koran ini, kemarin. (sam)

JAKARTA-Tensi politik di Aceh berpotensi untuk memanas lagi. Bukan sekadar dipicu persoalan Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang bendera Aceh yang bentuknya sama persis dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tapi juga soal penyelundupan senjata.
Sumber koran ini menyebutkan, beberapa waktu lalu lolos masuk ratusan senjata api yang diselundupkan ke wilayah Aceh.
Masih menurut sumber, masuknya ratusan pucuk senjata ini tidak terkait langsung dengan masalah bendera Aceh yang hingga kini belum mendapat persetujuan dari pusat.

Sumber juga meyakinkan, bukan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terlibat dalam penyelundupan senjata ilegal ini.
“Ada pihak lain yang mencoba bermain di Aceh,” ujar sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis di koran ini, kemarin (20/5).
Pihak aparat keamanan di Aceh juga disebutkan sudah tahu adanya penyelundupan senjata ini. Saat ini, pergerakan distribusi senjata terus diawasi aparat, untuk diendus ke tangan siapa saja diserahkan. “Untuk memastikan siapa yang bermain,” ujar sumber.
Sementara, terkait dengan qanun bendera Aceh, dikabarkan bahwa dialog sesi terakhir akan digelar pada 26 Mei 2013.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri, Djohermansyah Djohan, saat dihubungi koran ini kemarin juga pelit berkomentar. Alasannya sedang rapat.

Masih terkait soal qanun, lagi-lagi peng amat politik dan konflik dari Universitas Esa Unggul, Jakarta, Prof Erman Anom, mengeluarkan pernyataan menarik.

Dia tetap yakin pusat pada sesi terakhir dialog nanti, akan setuju dan mengesahkan qanun bendera Aceh, tanpa ada perubahan gambar maupun warna.

Tapi jika pusat akhirnya masih bertahan dengan sikapnya, menolak bendera yang sama persis dengan bendera GAM itu, kata Erman, maka para petinggi Aceh akan menantang digelar referendum, minta pendapat seluruh rakyat Aceh, setuju atau tidak dengan bendera itu. (sam)
“Kalau pusat tetap ngotot tidak membolehkan bendera Aceh beriringan dengan bendera Merah Putih, Aceh akan meminta referendum terkait bendera ini,” ujar Erman singkat, lewat layanan pesan singkat ke koran ini, kemarin. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/