31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bertemu Pimpinan Ponpes se-Sumut, Ganjar Ungkap Peran Penting Tokoh Agama

SUMUTPOS.CO – CALON pesiden (capres) Ganjar Pranowo bersilaturami dengan pimpinan-pimpinan pondok pesantren (ponpes) se-Sumatera Utara di Pesantren Darularafah Raya, Kabupaten. Deliserdang, Sumatera Utara, pada Jumat (10/11) malam.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan bahwa peran tokoh agama sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat.

Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode ini selalu melibatkan para ulama dalam mengambil kebijakan.”Suatu ketika saya jadi gubernur Jawa Tengah, persoalan yang ada di masyarakat itu gampang diselesaikan, ketika tokoh agama ini berkumpul, bertemu dan berdialog seperti ini,” ujarnya.

Ganjar kemudian menceritakan suatu ketika mendapatkan aduan berbagai masalah yang ada di masyarakat terkait dengan kebutuhan finansial, seperti belum bayar cicilan, terlilit hutang hingga biaya rumah sakit. Ganjar mengakui pada saat itu APBD Jawa Tengah terbatas, terutama pada saat pandemi Covid-19. Ganjar kemudian berdiskusi dengan tokoh agama dalam pengembangan zakat, infak dan sedekah yang dilakukan oleh pegawai Pemprov Jateng.

Data yang diperoleh, dari sekitar 40 ribu pegawai pemprov Jateng, zakat diperoleh hanya sekitar Rp 100 juta sampai Rp200 juta. Hal itu dinilai belum maksimal. Maka saat itu, Ganjar menggandeng ulama dan ustad untuk memberikan ceramah tentang zakat. Tak sampai dua bulan, semua pegawai pemrov Jateng yang beragama Islam sepakat untuk membayar zakat secara rutin.

Hasilnya, pegawai pemprov Jateng memberikan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan perolehan mencapai Rp 6 miliar per bulan. Hingga sekarang berkembang seperti saat ini.”Saya minta para ulama tiap hari keliling ke seluruh dinas, sebelum bekerja mereka kasih kultum, cukup dua bulan. pegawai langsung bilang iya (bayar zakat). Dulu dari Rp 200 juta, alhamdulillah, sekarang Rp 6 miliar. Kemudian sekarang berkembang besar,” kata Ganjar.

Untuk diketahui, penerimaan zakat di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Tengah pada 2022 mencapai Rp 82,5 miliar. Baznas Jateng menaksir, capaian pada 2023 bisa mencapai Rp 100 miliar. Menurut Ganjar, zakat yang diberikan itu disalurkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat seperti penangan kemiskinan ekstrem, bantuan sosial hingga untuk penurunan angka stunting.

Sementara itu, pimpinan umum Pesantren Darularafah Raya KH Indra Porkas Lubis mengajak para pimpinan ponpes untuk mendoakan Ganjar Pranowo menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029. Selain KH Indra Porkas, acara tersebut juga dihadiri pimpinan Harian Santri Pembela NusantaranIdat Darussalam hingga pimpinan pesantren Taruna Al Qolam Deli Serdang Ari Handoko.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadzul Ihsan di Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Kyai Bawalluddin Ady SPdi, mengapresiasi Ganjar yang menurutnya peduli terhadap pesantren.

“Keseriusannya terhadap pesantren yang ingin memajukan pesantren patut diapresiasi,” katanya. Dia juga berharap perhatian terhadap pesantren – pesantren baru di daerah. (wir/man)

SUMUTPOS.CO – CALON pesiden (capres) Ganjar Pranowo bersilaturami dengan pimpinan-pimpinan pondok pesantren (ponpes) se-Sumatera Utara di Pesantren Darularafah Raya, Kabupaten. Deliserdang, Sumatera Utara, pada Jumat (10/11) malam.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan bahwa peran tokoh agama sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat.

Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode ini selalu melibatkan para ulama dalam mengambil kebijakan.”Suatu ketika saya jadi gubernur Jawa Tengah, persoalan yang ada di masyarakat itu gampang diselesaikan, ketika tokoh agama ini berkumpul, bertemu dan berdialog seperti ini,” ujarnya.

Ganjar kemudian menceritakan suatu ketika mendapatkan aduan berbagai masalah yang ada di masyarakat terkait dengan kebutuhan finansial, seperti belum bayar cicilan, terlilit hutang hingga biaya rumah sakit. Ganjar mengakui pada saat itu APBD Jawa Tengah terbatas, terutama pada saat pandemi Covid-19. Ganjar kemudian berdiskusi dengan tokoh agama dalam pengembangan zakat, infak dan sedekah yang dilakukan oleh pegawai Pemprov Jateng.

Data yang diperoleh, dari sekitar 40 ribu pegawai pemprov Jateng, zakat diperoleh hanya sekitar Rp 100 juta sampai Rp200 juta. Hal itu dinilai belum maksimal. Maka saat itu, Ganjar menggandeng ulama dan ustad untuk memberikan ceramah tentang zakat. Tak sampai dua bulan, semua pegawai pemrov Jateng yang beragama Islam sepakat untuk membayar zakat secara rutin.

Hasilnya, pegawai pemprov Jateng memberikan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan perolehan mencapai Rp 6 miliar per bulan. Hingga sekarang berkembang seperti saat ini.”Saya minta para ulama tiap hari keliling ke seluruh dinas, sebelum bekerja mereka kasih kultum, cukup dua bulan. pegawai langsung bilang iya (bayar zakat). Dulu dari Rp 200 juta, alhamdulillah, sekarang Rp 6 miliar. Kemudian sekarang berkembang besar,” kata Ganjar.

Untuk diketahui, penerimaan zakat di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Tengah pada 2022 mencapai Rp 82,5 miliar. Baznas Jateng menaksir, capaian pada 2023 bisa mencapai Rp 100 miliar. Menurut Ganjar, zakat yang diberikan itu disalurkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat seperti penangan kemiskinan ekstrem, bantuan sosial hingga untuk penurunan angka stunting.

Sementara itu, pimpinan umum Pesantren Darularafah Raya KH Indra Porkas Lubis mengajak para pimpinan ponpes untuk mendoakan Ganjar Pranowo menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029. Selain KH Indra Porkas, acara tersebut juga dihadiri pimpinan Harian Santri Pembela NusantaranIdat Darussalam hingga pimpinan pesantren Taruna Al Qolam Deli Serdang Ari Handoko.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadzul Ihsan di Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Kyai Bawalluddin Ady SPdi, mengapresiasi Ganjar yang menurutnya peduli terhadap pesantren.

“Keseriusannya terhadap pesantren yang ingin memajukan pesantren patut diapresiasi,” katanya. Dia juga berharap perhatian terhadap pesantren – pesantren baru di daerah. (wir/man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/