24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Pencarian KRI Nanggala-402: Cadangan Oksigen di Kapal Habis Besok Sore

DENPASAR, SUMUTPOS.CO – Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan kapal selam KRI 420 Nanggala, yang hilang kontak di perairan utara Bali. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, cadangan oksigen di kapal selam ini diperkirakan bertahan selama 72 jam atau tiga hari sejak menyelam, sehingga cadangan oksigen di kapal selam ini bertahan hingga Sabtu (24/4) pukul 03.00 WITA.

KRI NANGGALA: Kapal selam KRNI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) dinihari, hingga kemarin belum juga ditemukan. Kapal yang diawaki 53 orang itu, memiliki cadangan oksigen selama 72 jam, atau hanya cukup hingga Sabtu sore.

“Kemampuan oksigen di kapal Kapal Selam Nanggala 402 itu kalau diperkirakan mampu 72 jam. Jadi kurang lebih tiga hari. Jadi kalau kemarin hilang kontak jam tiga, nanti bisa (habis) hari Sabtu jam 3,” katanya di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4).

Ia berharap kapal selam buatan Jerman ini bisa segera ditemukan. “Mudah mudahan ini bisa segera ditemukan, sehingga oksigen cadangan itu masih ada,” kata dia.

Ia mengatakan, KRI Nanggala 402 masih dinilai layak untuk melakukan operasi penyelaman atau latihan. “Kapal Nanggala dalam kondisi siap baik personel ataupun material. Personel lengkap, dan meterial pun juga udah mendapat kelayakan,” kata dia.

Ia menjelaskan KRI Nanggala dibuat di Jerman pada 1977. Kapal selam itu diterima TNI AL pada 1981. Kapal ini juga memiliki riwayat menembak torpedo dalam latihan sebanyak 15 kali. Kapal ini juga menembakkan torpedo perang dua kali. “Ssasarannya KRI, dan dua-duanya tenggelam. Jadi KRI Nanggala dalam kondisi siap tempur. Sehingga kita Libatkan latihan penembakan,” kata dia.

Sebelumnya, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4) pagi. Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, Rabu. Kapal hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan Selat Bali.

Hadi menyatakan, pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 tidak dapat dilakukan hanya dari unsur militer. Sejumlah bantuan sudah didatangkan, mulai dari unsur Polri hingga Basarnas. “Di lapangan rencana akan dibantu instansi pemerintah lainnya yaitu Polri, KNKT, BPBD, dan Basarnas,” kata Hadi saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis (22/4).

Selain bantuan dalam negeri, Hadi juga mengonfirmasi adanya bantuan asing dari negara tetangga dalam mencari KRI Nanggala 402 yang hilang kontak. Sampai hari ini, dia memastikan, sudah ada tiga negara yang dipastikan ikut membantu pencarian. “Bantuan dari Singapura, Malaysia, dan Australia ikut melakukan pencarian,” jelas Hadi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, pihaknya juga mengerahkan bantuan demi mencari kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya yang hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di Perairan Selat Bali.

“Mudah-mudahan ini juga bisa membantu mempercepat pencarian terkait kondisi terakhir kapal Nanggala yang saat ini masih terus dipastikan di titik akhir,” tutur Listyo di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4).

Menurut Listyo, kapal perbantuan dari Polri dikirim dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, dan Jawa Timur. Keseluruhannya dipastikan siap mendukung pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.

“Kemudian kami juga kami mengirimkan alat robotik yang bisa diturunkan ke bawah air kedalaman 300 meter dan juga sonar yang bisa menembak kurang lebih 1 kilometer yang sering kami gunakan mencari pesawat-pesawat yang tenggelam,” kata Listyo.

Berdasarkan keterangan tertulis Biro Humas Kementerian Pertahanan, Rabu (21/4), KRI Nanggala akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT. Atas dasar itu, tim meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB.

Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.

Dalam latihan tersebut, KRI Nanggala membawa 53 awak dengan 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang Arsenal. TNI AL juga telah mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO).

Keselamatan 53 Awak Jadi Prioritas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajaran terkait untuk melakukan berbagai upaya menemukan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Pulau Bali, Rabu 21 April 2021. Dia menekankan, prioritas utama dalam pencarian adalah menyelamatkan 53 awak kapal KRI Nanggala-402.

“Saya juga telah memerintahkan Panglima TNI, KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut), dan Basarnas bersama-sama dengan instansi terkait lainnya mengerahkan segala kekuatan dan upaya seoptimal mungkin melakukan upaya pencarian dan penyelamatan,” kata Jokowi dalam konferensi pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (21/4).

“Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal,” sambungnya.

Menurut dia, saat ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tengah memimpin langsung pencarian KRI Nanggala-402 di lapangan. Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk mencari dan menyelamatkan seluruh awak kapal.

“Kepada keluarga awak kapal saya memahami betul perasaan Bapak/Ibu semuanya saat ini. Tapi sekali lagi pemerintah telah dan akan terus mengupayakan yang terbaik dalam pencarian dan penyelamatan seluruh awak yang ada di kapal selam tersebut,” kata dia.

Jokowi pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berdoa agar upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan. Dia berharap, seluruh awak kapal selama KRI Nanggala-402 ditemukan dalam keadaan selamat.

“Saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan, diberikan kemudahan untuk menemukan kembali KRI Nanggala-402, dan seluruh awaknya dalam keadaan selamat,” ujar Jokowi.

Tim Temukan Sumber Magnet Kuat di Kedalaman 100 Meter

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkap temuan terbaru dari sinyal dugaan keberadaan Kapal Selam KRI Nanggala 402. Diketahui kapal selam tersebut hilang kontak di perairan utara Bali saat tengah melakukan latihan tempur, Rabu 21 April 2021.

“Jadi tadi baru kita temukan saat Panglima TNI ke sana ditemukan kemagnetan yang tinggi di kedalaman 50-100 meter melayang dan kita sudah coba pastikan degan sonar,” kata Yudo saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis (22/4).

Namun demikian, Yudo belum dapat memastikan apakah kemagnetan kuat dari temuan itu adalah berasal dari KRI Nanggala 402. Menurutnya, perlu konfirmasi lebih rinci lagi dengan bantuan armada tambahan akan segera diterjunkan. “Jadi KRI Rigel nanti sore datang dan akan memaspastikan lagi kemagnetan apa yang tinggi itu,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL), Laksamana Pertama Julius Widjojono, mengatakan juga telah ditemukan sebuah indikasi lokasi hilangnya kapal selam buatan Jerman tersebut. Penemuan berupa titik kordinat yang berada di utara Pulau Bali.

“Titik kordinat hilangnya, sekitar 95 kilometer sebelah Utara dari Pulau Bali,” tulis Julius dalam pesan tertulis, Rabu. (kps/lp6/cnn)

DENPASAR, SUMUTPOS.CO – Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan kapal selam KRI 420 Nanggala, yang hilang kontak di perairan utara Bali. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, cadangan oksigen di kapal selam ini diperkirakan bertahan selama 72 jam atau tiga hari sejak menyelam, sehingga cadangan oksigen di kapal selam ini bertahan hingga Sabtu (24/4) pukul 03.00 WITA.

KRI NANGGALA: Kapal selam KRNI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) dinihari, hingga kemarin belum juga ditemukan. Kapal yang diawaki 53 orang itu, memiliki cadangan oksigen selama 72 jam, atau hanya cukup hingga Sabtu sore.

“Kemampuan oksigen di kapal Kapal Selam Nanggala 402 itu kalau diperkirakan mampu 72 jam. Jadi kurang lebih tiga hari. Jadi kalau kemarin hilang kontak jam tiga, nanti bisa (habis) hari Sabtu jam 3,” katanya di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4).

Ia berharap kapal selam buatan Jerman ini bisa segera ditemukan. “Mudah mudahan ini bisa segera ditemukan, sehingga oksigen cadangan itu masih ada,” kata dia.

Ia mengatakan, KRI Nanggala 402 masih dinilai layak untuk melakukan operasi penyelaman atau latihan. “Kapal Nanggala dalam kondisi siap baik personel ataupun material. Personel lengkap, dan meterial pun juga udah mendapat kelayakan,” kata dia.

Ia menjelaskan KRI Nanggala dibuat di Jerman pada 1977. Kapal selam itu diterima TNI AL pada 1981. Kapal ini juga memiliki riwayat menembak torpedo dalam latihan sebanyak 15 kali. Kapal ini juga menembakkan torpedo perang dua kali. “Ssasarannya KRI, dan dua-duanya tenggelam. Jadi KRI Nanggala dalam kondisi siap tempur. Sehingga kita Libatkan latihan penembakan,” kata dia.

Sebelumnya, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4) pagi. Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, Rabu. Kapal hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan Selat Bali.

Hadi menyatakan, pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 tidak dapat dilakukan hanya dari unsur militer. Sejumlah bantuan sudah didatangkan, mulai dari unsur Polri hingga Basarnas. “Di lapangan rencana akan dibantu instansi pemerintah lainnya yaitu Polri, KNKT, BPBD, dan Basarnas,” kata Hadi saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis (22/4).

Selain bantuan dalam negeri, Hadi juga mengonfirmasi adanya bantuan asing dari negara tetangga dalam mencari KRI Nanggala 402 yang hilang kontak. Sampai hari ini, dia memastikan, sudah ada tiga negara yang dipastikan ikut membantu pencarian. “Bantuan dari Singapura, Malaysia, dan Australia ikut melakukan pencarian,” jelas Hadi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, pihaknya juga mengerahkan bantuan demi mencari kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya yang hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di Perairan Selat Bali.

“Mudah-mudahan ini juga bisa membantu mempercepat pencarian terkait kondisi terakhir kapal Nanggala yang saat ini masih terus dipastikan di titik akhir,” tutur Listyo di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4).

Menurut Listyo, kapal perbantuan dari Polri dikirim dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, dan Jawa Timur. Keseluruhannya dipastikan siap mendukung pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.

“Kemudian kami juga kami mengirimkan alat robotik yang bisa diturunkan ke bawah air kedalaman 300 meter dan juga sonar yang bisa menembak kurang lebih 1 kilometer yang sering kami gunakan mencari pesawat-pesawat yang tenggelam,” kata Listyo.

Berdasarkan keterangan tertulis Biro Humas Kementerian Pertahanan, Rabu (21/4), KRI Nanggala akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT. Atas dasar itu, tim meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB.

Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.

Dalam latihan tersebut, KRI Nanggala membawa 53 awak dengan 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang Arsenal. TNI AL juga telah mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO).

Keselamatan 53 Awak Jadi Prioritas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajaran terkait untuk melakukan berbagai upaya menemukan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Pulau Bali, Rabu 21 April 2021. Dia menekankan, prioritas utama dalam pencarian adalah menyelamatkan 53 awak kapal KRI Nanggala-402.

“Saya juga telah memerintahkan Panglima TNI, KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut), dan Basarnas bersama-sama dengan instansi terkait lainnya mengerahkan segala kekuatan dan upaya seoptimal mungkin melakukan upaya pencarian dan penyelamatan,” kata Jokowi dalam konferensi pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (21/4).

“Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal,” sambungnya.

Menurut dia, saat ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tengah memimpin langsung pencarian KRI Nanggala-402 di lapangan. Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk mencari dan menyelamatkan seluruh awak kapal.

“Kepada keluarga awak kapal saya memahami betul perasaan Bapak/Ibu semuanya saat ini. Tapi sekali lagi pemerintah telah dan akan terus mengupayakan yang terbaik dalam pencarian dan penyelamatan seluruh awak yang ada di kapal selam tersebut,” kata dia.

Jokowi pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berdoa agar upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan. Dia berharap, seluruh awak kapal selama KRI Nanggala-402 ditemukan dalam keadaan selamat.

“Saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan, diberikan kemudahan untuk menemukan kembali KRI Nanggala-402, dan seluruh awaknya dalam keadaan selamat,” ujar Jokowi.

Tim Temukan Sumber Magnet Kuat di Kedalaman 100 Meter

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkap temuan terbaru dari sinyal dugaan keberadaan Kapal Selam KRI Nanggala 402. Diketahui kapal selam tersebut hilang kontak di perairan utara Bali saat tengah melakukan latihan tempur, Rabu 21 April 2021.

“Jadi tadi baru kita temukan saat Panglima TNI ke sana ditemukan kemagnetan yang tinggi di kedalaman 50-100 meter melayang dan kita sudah coba pastikan degan sonar,” kata Yudo saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis (22/4).

Namun demikian, Yudo belum dapat memastikan apakah kemagnetan kuat dari temuan itu adalah berasal dari KRI Nanggala 402. Menurutnya, perlu konfirmasi lebih rinci lagi dengan bantuan armada tambahan akan segera diterjunkan. “Jadi KRI Rigel nanti sore datang dan akan memaspastikan lagi kemagnetan apa yang tinggi itu,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL), Laksamana Pertama Julius Widjojono, mengatakan juga telah ditemukan sebuah indikasi lokasi hilangnya kapal selam buatan Jerman tersebut. Penemuan berupa titik kordinat yang berada di utara Pulau Bali.

“Titik kordinat hilangnya, sekitar 95 kilometer sebelah Utara dari Pulau Bali,” tulis Julius dalam pesan tertulis, Rabu. (kps/lp6/cnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/