27 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Covid-19 Sumut Selama Libur Lebaran, Satgas: Belum Terlihat Kenaikan Signifikan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) selama libur lebaran tahun 2021, diklaim belum menunjukkan kenaikan signifikan. Hingga Minggu (16/5), tercatat akumulasi angka terkonfirmasi positif corona sebanyak 30.476 orang. Jumlah tersebut setelah bertambah 168 kasus baru terhitung sejak Rabu (12/5).

Jubir Satgas Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Sumut tetap harus disadari masih berada pada masa pandemi. Terbukti, masih ada pertambahan penderita positif yang baru setiap harinya. “Kasus positif baru tetap ada, tetapi belum terlihat kenaikan yang signifikan. Penambahan kasusnya kurang dari 86 orang per hari,” kata Aris saat dihubungi, Minggu sore.

Selain positif, kasus baru kematian akibat Covid-19 juga tetap ada. Namun penambahannya juga tidak signifikan. Aris menyebutkan, angka kematian Covid-19 saat ini sudah menembus lebih dari 1.000 orang. Paling banyak didapatkan dari Kota Medan 480 orang dan Deliserdang 159 orang. Sedangkan Nias, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias Barat belum ada kasus kematian. ”Akumulasinya kini 1.007 orang, bertambah 10 kasus baru selama libur lebaran,” sebutnya.

Terkait angka kesembuhan, lanjut dia, perkembangannya juga tetap ada penambahan kasus selama libur lebaran. Sejauh ini, jumlahnya 27.239 orang dengan penambahan 286 kasus baru. “Kasus sembuh terbanyak diperoleh dari Medan 14.629 orang dan Deliserdang 3.796 orang,” ucap Aris.

Dia mengungkapkan, penderita Covid-19 aktif di Sumut kini berjumlah 2.386 orang, dengan rincian 950 orang dirawat di rumah sakit dan 1.436 orang isolasi mandiri. “Ruang isolasi masih tersedia, baik itu untuk pasien dengan gejala berat, sedang hingga ringan,” ungkapnya.

Namun Aris mengaku, tidak mengetahui secara pasti persentase BOR (bed occupancy rate) rumah sakit. “Keterisian rumah sakit, saya tak hafal. Tapi di Sumut total ada 85 rumah sakit. Ruang ICU ada yang penuh ada yang tidak, bervariasi. Masih tersedia. Beberapa rumah sakit juga tersedia ruang isolasinya,” ungkap mantan kepala Dinas Kesehatan Asahan itu.

 Disinggung mengenai ada tidaknya pasien Covid-19 di Sumut yang terjangkit kasus virus varian baru dari India, Aris menyatakan belum ada sama sekali. “Varian baru di Sumut belum ada,” sebutnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.

117 Pekerja Migran Tiba

Di sisi lain, pada momen Idulfitri 2021 ini, Sumut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan warga negara asing (WNA) dari Kuala Lumpur Malaysia.

Dari data yang diinformasikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar, per 16 Mei sekira pukul 09.35 WIB, bertempat di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Kualanamu, telah mendarat pesawat Air Asia QZ125 dari Kuala Lumpur Malaysia, yang membawa 117 orang penumpang yang terdiri dari 114 orang PMI dan tiga orang WNA. 

Data penumpang PMI sejumlah 114 orang itu terdiri dari penumpang dewasa 108 orang; penumpang anak-anak lima orang; dan penumpang bayi satu orang. Sedangkan WNA sejumlah tiga orang dari warga negara Malaysia, dengan rincian penumpang dewasa dua orang, dan penumpang bayi satu orang. 

Adapun data WNA asal Malaysia tersebut yakni; Mohamad Nazrin Bin Abdul Rahman; Harun Nasir Bin Atan; Hafiz Almairi Bin Jamali.

Sebagai catatan untuk WNA atas nama Hafidz Almairi Bin Jamali, datang ke Indonesia bersama ibunya (seorang PMI) sehingga untuk karantina mengikuti karantina ibunya di LPMP Medan. 

Sehari sebelumnya, yakni pada Jumat kemarin, Sumut juga kembali kedatangan WNI dan WNA pada penerbangan luar negeri dari Singapura yang tiba di Bandara Kualanamu. Mereka berjumlah 17 orang dengan menaiki pesawat Singapura Airlines. Ke-17 orang tersebut merupakan WNI yang semuanya masuk kategori penumpang dewasa. 

Kedatangan mereka di Bandara Internasional Kualanamu turut dilakukan rangkaian pengecekan dimulai dari penyemprotan disinfektan di area Body Clean; pencatatan data penumpang oleh tim KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), dilanjutkan pengambilan test swab oleh tim KKP. Selanjutnya para penumpang menuju tim Imigrasi untuk pengecekan dan pencocokan data paspor, dan pengecekan barang bawaan penumpang oleh tim Bea Cukai. 

Khusus WNI diberangkatkan dengan menggunakan satu unit bus DAMRI menuju karantina pemerintah ke gedung LPMP Medan sebanyak 13 orang, dan karantina mandiri ke Hotel Grand Darussalam Medan sejumlah empat orang. Selama kegiatan diketahui berlangsung dalam keadaan aman.

Ruangan Covid-19 Over Kapasitas..

Untuk melihat kesiapan Pemerintah Kota Medan menghadapi prediksi lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran, Gabungan Fraksi NasDem dari DPR RI, DPRD Sumut dan DPRD Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa rumah sakit (RS) di Kota Medan, Senin (10/5) malam lalu.

Dari hasil kunjungan politisi Nasdem, yakni Afif Abdillah (Komisi II DPRD Medan), Dimas Tri Adji (Komisi E DPRD Sumut), OK Fachru Hidayat (TA DPR RI) dan Adli Tama Hidayat Sembiring (TA Komisi E DPRD Sumut) ke RS USU, RS Royal Prima, RS Bunda Thamrin dan RSUD Pirngadi Medan, dewan menemukan beberapa ruangan perawatan Covid-19 sudah over kapasitas.

“Bahkan, pihak rumah sakit sudah mengalihfungsikan IGD untuk merawat pasien Covid-19 karena ketiadaan tempat tidur,” ujar anggota DPRD Medan, Afif Abdillah kepada Sumut Pos, Rabu (12/5).

Diungkapkannya, hanya beberapa RS yang masih memiliki tempat tidur kosong untuk persiapan menghadapi lonjakan kasus. “Fakta yang kami temukan, salahsatu RS dalam satu waktu terpaksa menolak sampai tujuh ambulans berisikan pasien, karena tidak ada tempat lagi. Ini fakta, ngeri sekali kenaikan pasien Covid-19,” ucapnya. 

Dikatakan Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan ini, saat ini ICU yang memiliki alat bantu pernafasan untuk kasus sedang dan berat Covid di sebagian besar RS juga sudah penuh. Jumlah perawat juga sangat tidak seimbang dengan jumlah pasien yang ada saat ini.

“Selain itu, banyak perawat yang menyampaikan pada saat jam kerja mereka sudah sangat panjang setiap hari dan tidak cukup istirahat karena RS kekurangan tenaga perawat. Sementara insentif mereka banyak yang belum bisa dicairkan oleh RS,” ujar Afif bernada prihatin.

Untuk itu, lanjut Ketua DPD Partai NasDem Kota Medan ini, pihaknya terus mendorong RS untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi prediksi lonjakan kasus saat maupun pasca lebaran ini.

“Berdasarkan data dari pihak rumah sakit, dari tahun lalu terjadi lonjakan kasus besar pada saat lebaran,” cetus Afif. Terkait persoalan ini, Fraksi NasDem melalui DPR RI akan mencoba menyampaikan ke Kementerian Kesehatan mengenai insentif nakes yang belum cair dari tahun lalu di Provinsi Sumatera Utara.

Afif juga mengajak seluruh warga Kota Medan untuk tetap menjaga diri maupun keluarga. “Tetap terapkan protokol kesehatan secara disiplin, baik di dalam rumah dan di luar rumah. Kita berharap dan berdoa semoga lebaran ini tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi. Dan wabah ini diangkat Allah SWT dan dijauhkan dari kota kita dan negeri kita,” katanya.

Terkait kinerja Dinas Kesehatan Medan menurut penilaian dewan dari Dapil IV ini, sudah baik. Khususnya distribusi obat Covid 19. “Semua RS yang kita kunjungi mengatakan supply obat sudah baik dari Dinas Kesehatan. Hanya saja masalah di RS saat ini selain perawat, mereka sangat butuh ketersediaan alat HFNC untuk bantuan pernafasan. Mungkin bisa dibantu dari gugus tugas Sumut dan Medan. Kita juga apresiasi tim Gugus tugas Medan untuk supply obat yang baik,” pungkasnya. (ris/prn/mea/map) 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) selama libur lebaran tahun 2021, diklaim belum menunjukkan kenaikan signifikan. Hingga Minggu (16/5), tercatat akumulasi angka terkonfirmasi positif corona sebanyak 30.476 orang. Jumlah tersebut setelah bertambah 168 kasus baru terhitung sejak Rabu (12/5).

Jubir Satgas Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Sumut tetap harus disadari masih berada pada masa pandemi. Terbukti, masih ada pertambahan penderita positif yang baru setiap harinya. “Kasus positif baru tetap ada, tetapi belum terlihat kenaikan yang signifikan. Penambahan kasusnya kurang dari 86 orang per hari,” kata Aris saat dihubungi, Minggu sore.

Selain positif, kasus baru kematian akibat Covid-19 juga tetap ada. Namun penambahannya juga tidak signifikan. Aris menyebutkan, angka kematian Covid-19 saat ini sudah menembus lebih dari 1.000 orang. Paling banyak didapatkan dari Kota Medan 480 orang dan Deliserdang 159 orang. Sedangkan Nias, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias Barat belum ada kasus kematian. ”Akumulasinya kini 1.007 orang, bertambah 10 kasus baru selama libur lebaran,” sebutnya.

Terkait angka kesembuhan, lanjut dia, perkembangannya juga tetap ada penambahan kasus selama libur lebaran. Sejauh ini, jumlahnya 27.239 orang dengan penambahan 286 kasus baru. “Kasus sembuh terbanyak diperoleh dari Medan 14.629 orang dan Deliserdang 3.796 orang,” ucap Aris.

Dia mengungkapkan, penderita Covid-19 aktif di Sumut kini berjumlah 2.386 orang, dengan rincian 950 orang dirawat di rumah sakit dan 1.436 orang isolasi mandiri. “Ruang isolasi masih tersedia, baik itu untuk pasien dengan gejala berat, sedang hingga ringan,” ungkapnya.

Namun Aris mengaku, tidak mengetahui secara pasti persentase BOR (bed occupancy rate) rumah sakit. “Keterisian rumah sakit, saya tak hafal. Tapi di Sumut total ada 85 rumah sakit. Ruang ICU ada yang penuh ada yang tidak, bervariasi. Masih tersedia. Beberapa rumah sakit juga tersedia ruang isolasinya,” ungkap mantan kepala Dinas Kesehatan Asahan itu.

 Disinggung mengenai ada tidaknya pasien Covid-19 di Sumut yang terjangkit kasus virus varian baru dari India, Aris menyatakan belum ada sama sekali. “Varian baru di Sumut belum ada,” sebutnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.

117 Pekerja Migran Tiba

Di sisi lain, pada momen Idulfitri 2021 ini, Sumut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan warga negara asing (WNA) dari Kuala Lumpur Malaysia.

Dari data yang diinformasikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar, per 16 Mei sekira pukul 09.35 WIB, bertempat di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Kualanamu, telah mendarat pesawat Air Asia QZ125 dari Kuala Lumpur Malaysia, yang membawa 117 orang penumpang yang terdiri dari 114 orang PMI dan tiga orang WNA. 

Data penumpang PMI sejumlah 114 orang itu terdiri dari penumpang dewasa 108 orang; penumpang anak-anak lima orang; dan penumpang bayi satu orang. Sedangkan WNA sejumlah tiga orang dari warga negara Malaysia, dengan rincian penumpang dewasa dua orang, dan penumpang bayi satu orang. 

Adapun data WNA asal Malaysia tersebut yakni; Mohamad Nazrin Bin Abdul Rahman; Harun Nasir Bin Atan; Hafiz Almairi Bin Jamali.

Sebagai catatan untuk WNA atas nama Hafidz Almairi Bin Jamali, datang ke Indonesia bersama ibunya (seorang PMI) sehingga untuk karantina mengikuti karantina ibunya di LPMP Medan. 

Sehari sebelumnya, yakni pada Jumat kemarin, Sumut juga kembali kedatangan WNI dan WNA pada penerbangan luar negeri dari Singapura yang tiba di Bandara Kualanamu. Mereka berjumlah 17 orang dengan menaiki pesawat Singapura Airlines. Ke-17 orang tersebut merupakan WNI yang semuanya masuk kategori penumpang dewasa. 

Kedatangan mereka di Bandara Internasional Kualanamu turut dilakukan rangkaian pengecekan dimulai dari penyemprotan disinfektan di area Body Clean; pencatatan data penumpang oleh tim KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), dilanjutkan pengambilan test swab oleh tim KKP. Selanjutnya para penumpang menuju tim Imigrasi untuk pengecekan dan pencocokan data paspor, dan pengecekan barang bawaan penumpang oleh tim Bea Cukai. 

Khusus WNI diberangkatkan dengan menggunakan satu unit bus DAMRI menuju karantina pemerintah ke gedung LPMP Medan sebanyak 13 orang, dan karantina mandiri ke Hotel Grand Darussalam Medan sejumlah empat orang. Selama kegiatan diketahui berlangsung dalam keadaan aman.

Ruangan Covid-19 Over Kapasitas..

Untuk melihat kesiapan Pemerintah Kota Medan menghadapi prediksi lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran, Gabungan Fraksi NasDem dari DPR RI, DPRD Sumut dan DPRD Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa rumah sakit (RS) di Kota Medan, Senin (10/5) malam lalu.

Dari hasil kunjungan politisi Nasdem, yakni Afif Abdillah (Komisi II DPRD Medan), Dimas Tri Adji (Komisi E DPRD Sumut), OK Fachru Hidayat (TA DPR RI) dan Adli Tama Hidayat Sembiring (TA Komisi E DPRD Sumut) ke RS USU, RS Royal Prima, RS Bunda Thamrin dan RSUD Pirngadi Medan, dewan menemukan beberapa ruangan perawatan Covid-19 sudah over kapasitas.

“Bahkan, pihak rumah sakit sudah mengalihfungsikan IGD untuk merawat pasien Covid-19 karena ketiadaan tempat tidur,” ujar anggota DPRD Medan, Afif Abdillah kepada Sumut Pos, Rabu (12/5).

Diungkapkannya, hanya beberapa RS yang masih memiliki tempat tidur kosong untuk persiapan menghadapi lonjakan kasus. “Fakta yang kami temukan, salahsatu RS dalam satu waktu terpaksa menolak sampai tujuh ambulans berisikan pasien, karena tidak ada tempat lagi. Ini fakta, ngeri sekali kenaikan pasien Covid-19,” ucapnya. 

Dikatakan Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan ini, saat ini ICU yang memiliki alat bantu pernafasan untuk kasus sedang dan berat Covid di sebagian besar RS juga sudah penuh. Jumlah perawat juga sangat tidak seimbang dengan jumlah pasien yang ada saat ini.

“Selain itu, banyak perawat yang menyampaikan pada saat jam kerja mereka sudah sangat panjang setiap hari dan tidak cukup istirahat karena RS kekurangan tenaga perawat. Sementara insentif mereka banyak yang belum bisa dicairkan oleh RS,” ujar Afif bernada prihatin.

Untuk itu, lanjut Ketua DPD Partai NasDem Kota Medan ini, pihaknya terus mendorong RS untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi prediksi lonjakan kasus saat maupun pasca lebaran ini.

“Berdasarkan data dari pihak rumah sakit, dari tahun lalu terjadi lonjakan kasus besar pada saat lebaran,” cetus Afif. Terkait persoalan ini, Fraksi NasDem melalui DPR RI akan mencoba menyampaikan ke Kementerian Kesehatan mengenai insentif nakes yang belum cair dari tahun lalu di Provinsi Sumatera Utara.

Afif juga mengajak seluruh warga Kota Medan untuk tetap menjaga diri maupun keluarga. “Tetap terapkan protokol kesehatan secara disiplin, baik di dalam rumah dan di luar rumah. Kita berharap dan berdoa semoga lebaran ini tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi. Dan wabah ini diangkat Allah SWT dan dijauhkan dari kota kita dan negeri kita,” katanya.

Terkait kinerja Dinas Kesehatan Medan menurut penilaian dewan dari Dapil IV ini, sudah baik. Khususnya distribusi obat Covid 19. “Semua RS yang kita kunjungi mengatakan supply obat sudah baik dari Dinas Kesehatan. Hanya saja masalah di RS saat ini selain perawat, mereka sangat butuh ketersediaan alat HFNC untuk bantuan pernafasan. Mungkin bisa dibantu dari gugus tugas Sumut dan Medan. Kita juga apresiasi tim Gugus tugas Medan untuk supply obat yang baik,” pungkasnya. (ris/prn/mea/map) 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/