28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Jaringan Bahrum Naim di Tangsel Cuma Sel-sel Kecil

Terpisah, Kabagpenum Polri Komisaris Besar (Kombes) Pol Martinus Sitompul mengatakan, tidak mudah untuk membawa pulang Bahrun Naim ke Indonesia. Selain keberadaannya yang saat ini diketahui berada di Suriah, Bahrun Naim juga mendapat perlindungan dari kelompok ISIS internasional.

“Tidak mudah membawa orang dari zona perang,” tandas Martinus kepada Jawa Pos.

Namun, Martinus menyatakan bahwa Polri tidak mau kehabisan akal. Polri, lanjutnya, akan meminta bantuan internasional dalam hal ini Interpol, untuk membantu pihak Indonesia menangkap dan membawa pulang Bahrun Naim dari Suriah. “Ya kalau data atau nama-nama teroris pasti telah tercatat di Interpol karena itu adalah kejahatan internasional, pasti akan tercatat,” ujarnya.

Disinggung mengenai proses identifikasi terhadap jenazah tiga teroris yang tewas dalam aksi baku tembak dengan Densus 88 di Tangsel, yakni Omen, Iriawan, dan Hilman, Martinus menyatakan proses identifikasi belum selesai. “Ante mortem belum dilakukan karena pihak keluarga ketiga jenazah belum ada yang datang,” ujarnya.

Sekedar diketahui, proses identifikasi ante moretem terhadap jenazah dilakukan dengan cara mengambil sampel DNA pihak keluarga untuk dicocokkan dengan DNA jenazah. Sementara untuk proses identifikasi post mortem yakni memeriksa ciri-ciri fisik seperti gigi dan kuku terhadap ketiga jenazah sudah rampung. “Identifikasi terhadap barang-barangnya seperti KTP juga sudah selesai,” terang dia.

Dia juga menambahkan bahwa selain menargetkan Pos Polisi di Serpong kelompok teroris Tangsel Adam Cs juga diduga menargetkan lima lokasi lainnya. Hal tersebut karena ditemukannya enam bom pipa yang siap meledak di dalam rumah kontrakan mereka usai baku tembak pada Rabu kemarin. “Enam tempat itu dugaannya, karena biasanya satu bom akan dipakai untuk satu lokasi. Tapi saya belum mendapatkan informasi lokasi lain selain Pos Polisi di Serpong itu,” imbuhnya. (dod/jpg/adz)

Terpisah, Kabagpenum Polri Komisaris Besar (Kombes) Pol Martinus Sitompul mengatakan, tidak mudah untuk membawa pulang Bahrun Naim ke Indonesia. Selain keberadaannya yang saat ini diketahui berada di Suriah, Bahrun Naim juga mendapat perlindungan dari kelompok ISIS internasional.

“Tidak mudah membawa orang dari zona perang,” tandas Martinus kepada Jawa Pos.

Namun, Martinus menyatakan bahwa Polri tidak mau kehabisan akal. Polri, lanjutnya, akan meminta bantuan internasional dalam hal ini Interpol, untuk membantu pihak Indonesia menangkap dan membawa pulang Bahrun Naim dari Suriah. “Ya kalau data atau nama-nama teroris pasti telah tercatat di Interpol karena itu adalah kejahatan internasional, pasti akan tercatat,” ujarnya.

Disinggung mengenai proses identifikasi terhadap jenazah tiga teroris yang tewas dalam aksi baku tembak dengan Densus 88 di Tangsel, yakni Omen, Iriawan, dan Hilman, Martinus menyatakan proses identifikasi belum selesai. “Ante mortem belum dilakukan karena pihak keluarga ketiga jenazah belum ada yang datang,” ujarnya.

Sekedar diketahui, proses identifikasi ante moretem terhadap jenazah dilakukan dengan cara mengambil sampel DNA pihak keluarga untuk dicocokkan dengan DNA jenazah. Sementara untuk proses identifikasi post mortem yakni memeriksa ciri-ciri fisik seperti gigi dan kuku terhadap ketiga jenazah sudah rampung. “Identifikasi terhadap barang-barangnya seperti KTP juga sudah selesai,” terang dia.

Dia juga menambahkan bahwa selain menargetkan Pos Polisi di Serpong kelompok teroris Tangsel Adam Cs juga diduga menargetkan lima lokasi lainnya. Hal tersebut karena ditemukannya enam bom pipa yang siap meledak di dalam rumah kontrakan mereka usai baku tembak pada Rabu kemarin. “Enam tempat itu dugaannya, karena biasanya satu bom akan dipakai untuk satu lokasi. Tapi saya belum mendapatkan informasi lokasi lain selain Pos Polisi di Serpong itu,” imbuhnya. (dod/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/