30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Noldy Pemilik Gudang BBM Ilegal Diburu

Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo bersama Wakapolri Komjen Badrodin Haiti memberikan keterangan di Mapolda Kepri, Selasa (23/9). Wakapolri dan KSAD  memberikan keterangan terkait penem,bakan anggota TNI yonif 134. Dengan adanya insiden tersebut TNI dan Polri membentuk Tim gabungan.
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo bersama Wakapolri Komjen Badrodin Haiti memberikan keterangan di Mapolda Kepri, Selasa (23/9), terkait penembakan anggota TNI yonif 134. TNI dan Polri membentuk Tim gabungan.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Petinggi jajaran TNI AD dan Polri sepakat dan menegaskan bahwa pemilik gudang beserta kroni-kroninya, yang menyebabkan dua institusi tersebut bentrok bakal disikat habis.

Hal tersebut dilakukan tidak hanya dalam rangka penindakan terhadap penimbunan BBM ilegal, juga untuk meminta keterangan dari pemilik gudang terkait sebelum bentroknya Yonif 134 TS dan Polri.

Dari informasi Batam Pos (grup SUMUTPOS.CO) dari kepolisian bahwa pemilik gudang ini bernama Noldy, dan dia sudah lama beroperasi dalam menjalankan bisnis solar ilegal tersebut.

“Siapa pemilik gudang solar tersebut akan kita tangkap dan minta keterangan darinya,” tegas Wakapolri, Komjen Pol Bradodin Haiti, Selasa (23/9).

Dari kesepakatan pertemuan dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, Bradodin menjelaskan bahwa masalah adanya beking dari oknum aparat tersebut, diserahkan ditangani tim investigasi.

“Biar ditangani oleh tim invetigasi saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan kalau penyimpangan solar subsidi yang dilakukan pemilik gudang dan karyawannya akan ditindaklanjuti. Jidak tidak akan berhenti kepada pemilik gudang saja. Bradodin juga menegaskan bahwa pihaknya sudah mengetahui siapa pemilik gudang.

Ketika wartawan menyebutkan nama Noldy sebagai pemilik gudang, Bradodin tidak membantah. “Iya, namanya juga kan sudah digembor-gemborkan di media. Jadi Wartawan juga sudah tahu siapa pemilik gudangnya,” ujarnya.

“Penyelidikan akan terus berlanjut ke yang lainnya. Jadi tidak berhenti di pemilik gudang (Noldy) saja,” tukasnya

Ia juga meminta untuk memilah antara masalah penembakan dengan penanganan kasus solar. “Bila ada orang lain yang terlibat (oknum, red) akan diproses secara hukum. Mereka tidak berarti dibiarkan bebas begitu saja,” tegasnya.

Badrodin menegaskan akan tetap menyelidiki gudang penimbunan solar yang digrebek Ditreskrimsus Polda Kepri yang dibantu anggota Brimob. Bahkan, dua penjaga gudang sudah diamankan saat penggrebekan serta akan menyentuh siapa pemiliknya.

“Penindakan penyelewengan BBM subsidi itu akan terus kita lakukan. Dari lokasi gudang itu ada dua orang penjaga yang diamankan,” tegasnya.

Diduga adanya oknum aparat yang membekingi gudang solar tersebut, sehingga terjadi bentrokan antara Yonif 134 TS dengan polisi. Jenderal Gatot Nurmantyo enggan mengomentarinya,

“Saya tidak akan menyampaikan permasalahan tersebut, kami sepakat akan bentuk tim gabungan oleh TNI dan Polri. Nanti biar tim gabungan yang mengugkapkan,” ujar Gatot singkat.

Kemarin (23/9), Wakapolri Komisaris Jenderal Pol Badrodin Haiti usai melakukan pertemuan bersama Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Gatot Nurmantio langsung mengunjungi Mako Brimob di

Tembesi, Sagulung, Selasa (23/9) siang. Selain itu ia juga membesuk empat anggota TNI 134 TS yang terkena tembakan anggotanya di RSUD Embung Fatimah, Batuaji.

Saat membesuk korban penembakan, Wakapolri ditemani Pangdam 1 Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Haries. Di tengah korban, Badrodin sempat

bercanda gurau dan memberi semangat kepada seluruh korban yang terdiri dari, Praka Eka Basri, Pratu Ari Krusdianto, Prada Ari Sulistyo serta Pratu Eko Saputra.

 

MEMBAIK

Informasi yang didapat dari salah seorang dokter di RSUD Embung Fatimah, keempat korban sudah menjalani operasi Senin (22/9) pagi, dan memakan waktu selama satu jam. Proyektil peluru dari tubuh korban sudah diangkat dan masih diamankan hingga saat ini.

“Proyektil ditubuh korban sudah diangkat dan kondisinya sudah kembali pulih setelah menjalani operasi selama satu jam,” kata dokter yang tak

mau menyebutkan namanya tersebut. (cr5/cr3/rpg)

Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo bersama Wakapolri Komjen Badrodin Haiti memberikan keterangan di Mapolda Kepri, Selasa (23/9). Wakapolri dan KSAD  memberikan keterangan terkait penem,bakan anggota TNI yonif 134. Dengan adanya insiden tersebut TNI dan Polri membentuk Tim gabungan.
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo bersama Wakapolri Komjen Badrodin Haiti memberikan keterangan di Mapolda Kepri, Selasa (23/9), terkait penembakan anggota TNI yonif 134. TNI dan Polri membentuk Tim gabungan.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Petinggi jajaran TNI AD dan Polri sepakat dan menegaskan bahwa pemilik gudang beserta kroni-kroninya, yang menyebabkan dua institusi tersebut bentrok bakal disikat habis.

Hal tersebut dilakukan tidak hanya dalam rangka penindakan terhadap penimbunan BBM ilegal, juga untuk meminta keterangan dari pemilik gudang terkait sebelum bentroknya Yonif 134 TS dan Polri.

Dari informasi Batam Pos (grup SUMUTPOS.CO) dari kepolisian bahwa pemilik gudang ini bernama Noldy, dan dia sudah lama beroperasi dalam menjalankan bisnis solar ilegal tersebut.

“Siapa pemilik gudang solar tersebut akan kita tangkap dan minta keterangan darinya,” tegas Wakapolri, Komjen Pol Bradodin Haiti, Selasa (23/9).

Dari kesepakatan pertemuan dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, Bradodin menjelaskan bahwa masalah adanya beking dari oknum aparat tersebut, diserahkan ditangani tim investigasi.

“Biar ditangani oleh tim invetigasi saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan kalau penyimpangan solar subsidi yang dilakukan pemilik gudang dan karyawannya akan ditindaklanjuti. Jidak tidak akan berhenti kepada pemilik gudang saja. Bradodin juga menegaskan bahwa pihaknya sudah mengetahui siapa pemilik gudang.

Ketika wartawan menyebutkan nama Noldy sebagai pemilik gudang, Bradodin tidak membantah. “Iya, namanya juga kan sudah digembor-gemborkan di media. Jadi Wartawan juga sudah tahu siapa pemilik gudangnya,” ujarnya.

“Penyelidikan akan terus berlanjut ke yang lainnya. Jadi tidak berhenti di pemilik gudang (Noldy) saja,” tukasnya

Ia juga meminta untuk memilah antara masalah penembakan dengan penanganan kasus solar. “Bila ada orang lain yang terlibat (oknum, red) akan diproses secara hukum. Mereka tidak berarti dibiarkan bebas begitu saja,” tegasnya.

Badrodin menegaskan akan tetap menyelidiki gudang penimbunan solar yang digrebek Ditreskrimsus Polda Kepri yang dibantu anggota Brimob. Bahkan, dua penjaga gudang sudah diamankan saat penggrebekan serta akan menyentuh siapa pemiliknya.

“Penindakan penyelewengan BBM subsidi itu akan terus kita lakukan. Dari lokasi gudang itu ada dua orang penjaga yang diamankan,” tegasnya.

Diduga adanya oknum aparat yang membekingi gudang solar tersebut, sehingga terjadi bentrokan antara Yonif 134 TS dengan polisi. Jenderal Gatot Nurmantyo enggan mengomentarinya,

“Saya tidak akan menyampaikan permasalahan tersebut, kami sepakat akan bentuk tim gabungan oleh TNI dan Polri. Nanti biar tim gabungan yang mengugkapkan,” ujar Gatot singkat.

Kemarin (23/9), Wakapolri Komisaris Jenderal Pol Badrodin Haiti usai melakukan pertemuan bersama Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Gatot Nurmantio langsung mengunjungi Mako Brimob di

Tembesi, Sagulung, Selasa (23/9) siang. Selain itu ia juga membesuk empat anggota TNI 134 TS yang terkena tembakan anggotanya di RSUD Embung Fatimah, Batuaji.

Saat membesuk korban penembakan, Wakapolri ditemani Pangdam 1 Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Haries. Di tengah korban, Badrodin sempat

bercanda gurau dan memberi semangat kepada seluruh korban yang terdiri dari, Praka Eka Basri, Pratu Ari Krusdianto, Prada Ari Sulistyo serta Pratu Eko Saputra.

 

MEMBAIK

Informasi yang didapat dari salah seorang dokter di RSUD Embung Fatimah, keempat korban sudah menjalani operasi Senin (22/9) pagi, dan memakan waktu selama satu jam. Proyektil peluru dari tubuh korban sudah diangkat dan masih diamankan hingga saat ini.

“Proyektil ditubuh korban sudah diangkat dan kondisinya sudah kembali pulih setelah menjalani operasi selama satu jam,” kata dokter yang tak

mau menyebutkan namanya tersebut. (cr5/cr3/rpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/