SUMUTPOS.CO – Praktik menyeberangkan TKI ilegal ke Negeri Jiran, nama lain Malaysia tak akan ada habisnya, bila tidak ada penanganan serius dari pihak pemerintah dan instansi lainnya. khususnya dari Batam.
Hal tersebut terucap dari seorang sumber Batam Pos (Group Sumut Pos), yang merupakan mantan pemain TKI ilegal. Saat ini disebutkan, permainan TKI ilegal sudah tak lagi hanya membawa orang keluar dari Malaysia saja.
“Tapi lebih dari itu, mereka bawa narkoba. Dulu tak pernah seperti ini,” katanya saat ditemui di rumahnya pada Selasa (24/1).
Pria berumur 60 tahunan ini menyebutkan, penyelundupan TKI ilegal ini selalu bermain dengan oknum-oknum. Bila tidak, penyelundupan manusia dan narkoba ini tidak akan berjalan dengan lancar.
Tak hanya oknum di Batam saja, para pemain TKI juga bermain dengan oknum instansi di Malaysia. “Kalau gak, yah pasti takut mereka (pemain,red),” ujarnya.
Ia menceritakan jalur keluarnya TKI ilegal tersebut. Bila TKI ilegal masuk dengan menggunakan paspor, maka mereka masuk Malaysia dari Pelabuhan Batamcenter. Namun daerah tujuannya bukanlah Pelabuhan Stulanglaut, Malaysia. Tapi melalui beberapa pelabuhan kecil yang resmi, dengan pengamanan tidak terlalu maksimal.
“Haloo ada bawa pekerja, tolong diamankan yah. Begitulah yang biasa diucapkan pemain sini ke oknum aparat Malaysia,” tuturnya.
Akibat hal ini, para TKI yang masuk tidak terlalu ditanyai secara terperinci oleh pihak imigrasi Malaysia. “Cop cop cop saja, masuk lah mereka,” ungkapnya. Lalu TKI yang masuk jalur ilegal dan pulang dengan jalur yang sama. Ia mengatakan TKI tipe ini adalah orang-orang paspornya sudah mati atau di blacklist oleh pihak Malaysia. Para TKI tipe ini sekali keluar dari Indonesia, kata pria ini selalu dalam jumlah banyak.
Jumlah TKI yang sangat banyak inilah, yang menjadi permasalahan penyelundupan ilegal ini saat ini. Dimana para tekong tak lagi memperhatikan kapasitas kapal dengan jumlah TKI yang akan berangkat. “Kalau dulu, kami selalu perhatikan hal ini. Kalau melebihi kapasitas yah kami tidak akan berangkat. Kami juga melihat arus, cuaca. Pokoknya memperhatikan segala aspek keselamatan,” katanya.
Namun saat ini, hal itu yang sudah tak ada lagi. Ia menyebutkan para pemain TKI ini berbuat tak memperhatikan aspek kesalamatan,hanya untuk mengejar setoran. Sebab itu membawa TKI ini membutuhkan dana yang cukup banyak. “Kapal saja ratusan juta harganya. Satu mesin saja puluhan juta harganya. Mereka kadang punya empat atau lima. Wuisss itu larinya macam peluru,” ucapnya.
Para pengemudi kapal itu, katanya tak lagi memperkirakan arus sedang naik atau turun. Sering tekong TKI melawan arus, tanpa mempedulikan akibat dari resikonya. “Akibatnya yah ini, tenggelam,” tuturnya.
Ia mengatakan bisnis menyeberangkan TKI ilegal, saat ini sudah tak lagi membawa keuntungan yang terlalu banyak. Karena terlalu banyak hambatan, sebab akhir-akhir ini kapal patroli kepolisian dan TNI selalu rutin melewati beberapa jalur perlintasan TKI.
“Karena maruknya, yah mereka terpaksa juga mereka mau dititipin narkoba. Coba anda pikir, uang dari mana mereka dapat ratusan juta untuk kapal. Kalau bukan dari itu (narkoba). Tertangkap kapalnya, besok bisa beli lagi,” tuturnya.