30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

2 Remaja Asal Aceh Suspect Diferti

BERJALAN: Pengunjung RSUP Adam Malik saat keluar dari bangunan utama.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dua remaja asal Aceh, dirawat di ruang Infeksius (isolasi) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan karena didiagnosa suspect diferti. Kedua remaja berinisial MA dan ABSL itu, dirawat sejak Jumat (20/1) malam.

Penyakit difteri adalah penyakit menular mematikan yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang pada selaput lendir dan kulit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Corynebacterium diphteriae.

Pada umumnya penyakit difteri menyebabkan gejala-gejala seperti panas, sesak nafas, nyeri telan pada tenggorokan, leher bengkak (bullneck), serta adanya selaput warna putih keabu-abuan di tenggorokan yang dapat menyumbat jalan nafas. Selain itu penyakit difteri dapat menghasilkan racun yang berbahaya karena dapat menyerang otot jantung, jaringan saraf dan ginjal.

Untuk memastikan kalau kedua remaja itu menderita penyakit mematikan dan menular itu, pihak RSUP Adam Malik Medan mengambil cairan dari mulut keduanya, untuk diperiksakan di Laboratorium di Jakarta.”Besok keluar hasilnya. Namun untuk gejala memang mengarah pada diferti. Oleh karena itu, penanganan dilakukan, theraphy diferti, ” ujar Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan,  M Ginting via telepon.

Untuk kondisi keduanya,lanjut M Ginting, masih dalam kondisi stabil. Namun 2 remaja tersebut kesulitan menelan dan terasa nyeri. “Bagian tenggorokan kedua remaja itu, ditemukan bintik putih, sebagai tanda suspect diferti.

Keterangan Perawat, difteri itu akan menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan, ” papar M Ginting.

Seorang Dokter THT, dr Ramlan yang diwawancarai wartawan via telepon mengatakan ,diferti biasanya menyerang anak-anak. Namun, disebutnya kalau penyakit itu sudah cukup lama ada karena hilang setelah balita sudah diberi vaksin saat imunisasi. Dikatakan Ramlan jika diferti rentan menular dan rentan mengakibatkan kemtian.

Sementara berdasarkan informasi yang didapat, penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius serta dapat mengancam jiwa, apabila tidak segera ditangani. (ain/ila)

 

BERJALAN: Pengunjung RSUP Adam Malik saat keluar dari bangunan utama.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dua remaja asal Aceh, dirawat di ruang Infeksius (isolasi) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan karena didiagnosa suspect diferti. Kedua remaja berinisial MA dan ABSL itu, dirawat sejak Jumat (20/1) malam.

Penyakit difteri adalah penyakit menular mematikan yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang pada selaput lendir dan kulit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Corynebacterium diphteriae.

Pada umumnya penyakit difteri menyebabkan gejala-gejala seperti panas, sesak nafas, nyeri telan pada tenggorokan, leher bengkak (bullneck), serta adanya selaput warna putih keabu-abuan di tenggorokan yang dapat menyumbat jalan nafas. Selain itu penyakit difteri dapat menghasilkan racun yang berbahaya karena dapat menyerang otot jantung, jaringan saraf dan ginjal.

Untuk memastikan kalau kedua remaja itu menderita penyakit mematikan dan menular itu, pihak RSUP Adam Malik Medan mengambil cairan dari mulut keduanya, untuk diperiksakan di Laboratorium di Jakarta.”Besok keluar hasilnya. Namun untuk gejala memang mengarah pada diferti. Oleh karena itu, penanganan dilakukan, theraphy diferti, ” ujar Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan,  M Ginting via telepon.

Untuk kondisi keduanya,lanjut M Ginting, masih dalam kondisi stabil. Namun 2 remaja tersebut kesulitan menelan dan terasa nyeri. “Bagian tenggorokan kedua remaja itu, ditemukan bintik putih, sebagai tanda suspect diferti.

Keterangan Perawat, difteri itu akan menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan, ” papar M Ginting.

Seorang Dokter THT, dr Ramlan yang diwawancarai wartawan via telepon mengatakan ,diferti biasanya menyerang anak-anak. Namun, disebutnya kalau penyakit itu sudah cukup lama ada karena hilang setelah balita sudah diberi vaksin saat imunisasi. Dikatakan Ramlan jika diferti rentan menular dan rentan mengakibatkan kemtian.

Sementara berdasarkan informasi yang didapat, penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius serta dapat mengancam jiwa, apabila tidak segera ditangani. (ain/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/